jepsingAvatar border
TS
jepsing
Jenis Jenis Fintech Peer to Peer Lending
Malam gan. 
Hari ini saya mau bahas mengenai jenis jenis Peer to Peer lending nih.



Yuk, Kenali Jenis-jenis Peer to Peer Lending untuk Layanan Keuangan yang Efektif dan Efisien
Peer to peer lending (P2P lending) adalah salah satu primadona dunia financial technology (fintech) saat ini. Kemudahannya dalam bertransaksi menjadi daya tarik untuk masyarakat, baik yang tergolong dalam kelompok unbankable maupun bankable. Kelompok unbankable adalah mereka yang dianggap tidak layak diberikan kredit oleh institusi keuangan atau perbankan konvensional karena penghasilannya tidak teratur atau tidak memiliki jaminan memadai. Sementara golongan bankable merupakan mereka yang memiliki penghasilan yang cukup baik dan teratur, namun tidak mau ambil pusing dalam rumitnya pengajuan kredit di institusi keuangan.

Secara definisi, P2P lending merupakan salah satu bentuk penghimpunan dana untuk pinjaman jangka panjang dan pendek. P2P lending diwujudkan dalam bentuk penyaluran dana antar individu, di mana pemberi dana (lender) dan peminjam (borrower) dipertemukan melalui suatu platform yang difasilitasi oleh perusahaan P2P lending. Dengan proses yang begitu mudah dan tanpa agunan atau jaminan aset, layanan ini serta merta menjadi magnet bagi masyarakat. Secara garis besar, ada tiga jenis P2P lending yang sedang marak di Indonesia berdasarkan target penerima dana.

1. Pinjaman untuk perusahaan



Pertama-tama adalah P2P lending yang menyalurkan pinjaman kepada konsumen perusahaan. Pinjaman ini dapat digunakan sebagai modal kerja. Karena disalurkan kepada konsumen perusahaan, maka jumlah pinjaman yang disalurkan juga lebih besar daripada pinjaman individu, yakni mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 1 miliar.

2. Pinjaman untuk UMKM



Kemudian ada pula P2P lending yang menyalurkan pinjaman kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Pinjaman yang disalurkan untuk UMKM biasanya lebih kecil dari yang disalurkan untuk perusahaan, yakni berkisar Rp 5 juta hingga Rp 250 juta.

Menurut Portal Informasi Indonesia pada Januari 2019, saat ini jumlah UMKM di Indonesia mencapai 62,92 juta unit usaha atau 99,92% dari total unit usaha di dalam negeri. Kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 60% serta penyerapan tenaga kerja 116,73 juta orang atau 97,02% dari total angkatan kerja yang bekerja. Sayangnya perluasan akses pembiayaan untuk meningkatkan modal para pelaku UMKM ini tidak disertai dengan kemudahan proses. Kabar baiknya, kehadiran digitalisasi dalam layanan keuangan khususnya P2P lending bisa mempermudah para pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha.

3. P2P lending untuk perorangan



Pada jenis ini, P2P lending menyalurkan pendanaan pada peminjam individu. Seorang pemilik dana dapat menyalurkan dananya ke lebih dari satu orang peminjam sekaligus, dengan berbagai kebutuhan yang berbeda. Contohnya saja, beberapa perusahaan P2P lending juga bermitra dengan perusahaan lainnya, untuk memberikan pinjaman bagi karyawan. Untuk kenyamanan para pemilik dana atau lender, perusahaan P2P lending akan menyediakan profil para peminjam, serta credit scoring yang didapatkan dari proses kualifikasi. Jumlah pinjaman yang disalurkan kepada konsumen individu ini pun relatif lebih kecil, yaitu mulai dari Rp 500 ribu.

Selain ketiga kategori di atas, perbedaan P2P lending juga dapat dilihat dari sisi lender. Ada P2P lending yang memungkinkan lender memilih peminjam secara langsung, ada pula P2P lending yang tidak perlu memilih peminjam secara langsung karena dana otomatis disebarkan kepada peminjam-peminjam berkualitas.

Lender memilih peminjam secara langsung

P2P lending yang bisa memilih peminjam langsung memungkinkan lender mengetahui identitas peminjam dan tujuan pinjaman dana. Lender di P2P lending jenis ini juga dapat melakukan negosiasi dengan borrower mengenai besaran bunga yang akan diterima, sehingga besaran bunga tidak pasti. Bahkan, ada pula P2P lending yang menyerahkan proses pelayanan kredit sepenuhnya kepada lender.



Lender tidak memilih peminjam secara langsung

Sementara P2P lending yang pemberi dananya tidak memilih peminjam secara langsung memungkinkan lender memilih tipe pendanaan berdasarkan besar pinjaman dan jangka waktu pinjaman. Jika menyalurkan dana pada P2P lending jenis ini, lender tidak perlu pusing memilih borrower, karena penyedia platform akan secara otomatis menyalurkan dana lender kepada borrower berkualitas karena adanya sistem skor kredit. Setiap jenis pendanaan yang ada di platform jenis ini memberikan besaran bunga yang sudah jelas dan pasti. Sehingga, Anda cukup memilih jenis pendanaan yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Meski memiliki beberapa karakteristik, namun semua jenis P2P lending di atas menawarkan manfaat yang sama kepada lender, yakni cara baru dalam mengembangkan dana. Salah satu lender yang merasakan manfaat pengembangan dana di platform P2P lending untuk peminjam individu ialah Karlina Octaviany, seorang konsultan komunikasi yang tinggal di Jakarta. Karlina bercerita, ia memutuskan untuk ikut sebagai pemberi dana pada salah satu perusahaan P2P lending setelah melihat presentasi dan pemaparan lebih lanjut mengenai P2P lending sebagai metode baru pengembangan dana di Indonesia.

“Pada suatu acara di mana saya menjadi salah satu pembicaranya, saya berkesempatan untuk melihat presentasi yang dilakukan oleh salah satu perusahaan P2P lending di Indonesia. Presentasi itu cukup menarik minat saya sehingga saya memutuskan untuk mempelajarinya lebih lanjut,” ujar Karlina kepada tim Asetku.

Bagi Karlina, P2P lending merupakan cara yang unik dan menarik untuk mengelola keuangan. "Saya bisa mendapatkan return yang cukup stabil dengan jangka waktu yang tidak terlalu lama jika dibandingkan reksadana yang imbal hasilnya fluktuatif atau deposito yang mengharuskan program jangka panjang untuk mendapatkan return dari dana yang kita salurkan,” lanjut Karlina.

Dengan pemberian dana mulai Karlina dapat mengembangkan dananya untuk hal yang positif dan menguntungkan. Setelah melalui periode pendanaan sekitar 4-6 bulan, Karlina sudah mengantongi imbal hasil atau return yang menguntungkan. Melihat keuntungan yang menarik ini,Karlina pun tertarik untuk menyalurkan dana kembali di masa mendatang. “Saat ini saya lagi belajar lebih dalam lagi mengenai P2P lending ini. Dalam beberapa waktu kedepan, saya akan ikut sebagai pendana lagi,” ujar Karlina.

Melihat banyaknya peluang penyaluran pinjaman di atas, kini jelaslah bahwa P2P lending menjadi salah satu instrumen yang menarik untuk pengembangan dana. Anda pun dapat menyalurkan dana di P2P lending tanpa was-was. Sebab, untuk menjamin kenyamanan dan keamanan bertransaksi, industri P2P lending telah diatur oleh Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Berbasis Teknologi Informasi.

Salah satu P2P lending yang menyalurkan dana ke peminjam individu ialah Asetku. Di Asetku, dana pemberi dana secara otomatis disalurkan kepada pinjaman berkualitas dan disebarkan kepada peminjam perorangan dari berbagai latar belakang pekerjaan yang sudah disediakan dan diseleksi. Hal ini dimungkinkan karena Asetku hanya memberikan dana pinjaman kepada mereka yang telah lolos proses kualifikasi Credit Scoring System dan memiliki grade sangat baik. Melalui sistem ini, semua calon peminjam dana akan dianalisa kelayakannya.


Meskipun Anda tidak dapat memilih peminjam secara langsung, namun Asetku memungkinkan Anda memilih jenis pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan karena setiap pendanaan yang tersedia di Asetku menawarkan imbal hasil yang pasti. Jika Anda memilih pendanaan untuk jangka waktu 15 hari, Anda akan memperoleh imbal hasil 18% per tahun. Sementara pendanaan untuk jangka waktu 22 hari, menawarkan imbal hasil 19% per tahun dan pendanaan untuk jangka waktu 30 hari memberikan imbal hasil 20% per tahun. Lender bisa mendapatkan imbal hasil hingga 24% dengan keuntungan fitur dan kupon yang diberikan.

Asetku juga menyalurkan seluruh dana lender sehingga tidak ada dana yang mengendap di perusahaan. Jika pemberi dana ingin melakukan pendanaan kembali, maka dapat memilih tipe pendanaan kembali dan melakukan transfer dana melalui virtual account.

Nah, jika Anda memiliki dana lebih dan sedang menimbang-nimbang produk finansial yang tepat untuk mengembangkan dana, platform P2P lending Asetku dapat menjadi pilihan yang tepat bagi Anda. Melalui Asetku, Anda dapat mengembangkan dana dengan mudah.

Pemberi dana hanya perlu register dengan mengisi data diri dalam kurun waktu kurang dari 5 menit. Mulai dari Rp 1 juta, pemberi dana sudah dapat mendanai beberapa peminjam dana hanya dalam sekali tap.Pemberi dana juga dapat memilih tipe dana yang sesuai dengan kebutuhan


Quote:





Best Regard,
Audy (0811-9700-81)
Supervisor AsetKu
Sahid Sudirman Center Lt 50 
Diubah oleh jepsing 21-10-2020 16:57
smoow
rh3ra
idtroops
idtroops dan 8 lainnya memberi reputasi
9
2.3K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan