Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tuandornaAvatar border
TS
tuandorna
Sejumlah Mal di Surabaya Tetap Ramai Pengunjung
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA -
Sejumlah mal dan pusat perbelanjaan
di Surabaya tetap buka di tengah
kebijakan pembatasan sosial berskala
besar ( PSBB ).
Bahkan, banyak pengunjung yang
mulai memadati pusat perbelanjaan
menjelang lebaran Idul Fitri 1441 H.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19 Jawa Timur ,
Heru Tjahjono mengatakan, dalam
suasana menjelang Idul Fitri, memang
membutuhkan perhatian khusus
dalam pemberlakuan PSBB.
Salah satu yang akan dilakukan Gugus
Tugas adalah lebih gencar melakukan
sosialisasi aturan PSBB serta protokol
pencegahan penyebaran Covid-19.
BACA JUGA :
• Evaluasi Dua Hari PSBB Malang Raya,
Masih Banyak Titik Kerumunan Warga
dan Kemacetan Jalan Raya
BACA JUGA :
• Perawat RS Royal Surabaya PDP
Covid-19 Meninggal Dunia saat Hamil,
Wagub Emil Sampaikan Duka Cita
BACA JUGA :
• Beredar Kabar Soal Suami Perawat
RS Royal Surabaya Meninggal karena
Corona, Dokter Aldiah: Itu Hoaks
“Ramai iya, karena akan mendekati
lebaran,” kata Heru Tjahjono , Senin
(18/5/2020).
"Termasuk di Malang kami mendapat
laporan sudah ada tempat
perbelanjaan yang mulai krodid,"
lanjutnya.
Heru menjelaskan, Ke depan pihaknya
bakal melakukan operasi terhadap
sejumlah mal, khususnya di wilayah
PSBB Surabaya Raya.
“Nanti (ditindaklanjuti), besok akan
ada operasi. Nanti akan dilihat. Jadi
ada aturan-aturan PSBB yang masuk
di Perwali maupun di Perbupati,”
imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, di media
sosial tersebar video serta foto yang
memperlihatkan keramaian mal-mal
di Surabaya .
Padahal Surabaya masih
memberlakukan PSBB ditambah angka
kasus Covid-19 di Surabaya masih
terus naik.


https://madura.tribunnews.com/2020/0...-gelar-operasi

40.000 Warga Italia Didenda karena
Melanggar Aturan Karantina Corona


KOMPAS.com - Kebijakan lockdown
untuk mencegah penyebaran virus
corona tidak betul-betul dilakukan
oleh semua warga Italia.
Hal itu terbukti setelah pihak
berwenang di Italia mengajukan
tuntutan terhadap lebih dari 40.000
orang karena melanggar aturan
lockdown yang diberlakukan untuk
mencegah meluasnya wabah virus
penyebab Covid-19 itu.
Sebelumnya Perdana Menteri Italia
Giuseppe Conte memberlakukan
karantina nasional pada 9 Maret 2020
untuk mencegah penyebaran virus
corona yang tinggi di Italia.
Pemerintah mewajibkan orang-orang
tinggal di rumah dan hanya boleh
keluar untuk alasan tertentu seperti
pekerjaan, kesehatan dan untuk
belanja kebutuhan pokok.
Namun pihak kepolisian Italia yang
memeriksa 700.000 warga antara 11
hingga 17 Maret 2020 menemukan
sekitar 43.000 orang melanggar
aturan karantina.
Baca juga: Peneliti China: Virus
Corona Bisa Menginfeksi Lebih Cepat
dan Lebih Lama dari SARS
Nekat belanja meskipun positif corona
Salah satu kasus parah yang terjadi
adalah saat pria asal Sciacca, Sisilia
yang dites positif corona justru
ditemukan polisi sedang berbelanja
alih-alih mengisolasi diri di rumah.
Jaksa kemudian melakukan
penyelidikan dan menuntut pria
tersebut menyebarkan epidemi
dengan tuntutan 12 tahun penjara,
seperti diberitakan Guardian,
(18/3/2020).
Kemudian pada 10 Maret, polisi di
Turin menghentikan pria 30 tahun
yang sedang menunggu jasa pekerja
seks pada pukul 02.30 pagi.
Tak hanya itu, polisi di dekat Venesia
mengajukan dakwaan terhadap
seorang pendeta karena dia
memimpin upacara pemakaman.
Seorang imam lain dilaporkan karena
alasan yang sama di Torre Annunziata
di Campania, bersama dengan
kerabat almarhum.
Padahal pemerintah telah
mengeluarkan aturan bahwa layanan
pemakaman dilarang berdasarkan
keputusan tersebut.
Operasi plastik
Satu kasus juga diungkapkan kantor
kejaksaan di Aosta, di barat laut
Italia, tentang pria yang dituduh
"upaya untuk menyebarkan epidemi"
karena dia tidak memberitahu
dokternya tentang gejala corona
sebelum menjalani operasi plastik di
hidungnya. Pria itu kemudian
dinyatakan positif Covid-19.
Sikap bandel warga italia itu
membuat Wali Kota Bari, Antonio
Decaro misalnya harus
memperingatkan warganya segera
bubar dari taman kota untuk pulang
ke rumah.
Baca juga: Selain Wali Kota Bogor
Bima Arya, Berikut Sejumlah Pejabat
yang Positif Corona
Sementara Wali Kota Delia di daerah
Sisilia, Gianfilippo Bancheri,
memberikan pengumuman di
facebooknya.
"Aku dengar semuanya akan baik-baik
saja. Tetapi bagaimana mungkin jika
setiap hari kita terus meninggalkan
rumah. Ada orang yang mengadakan
pesta, pesta barbekyu. Apakah
mereka serius? Begitulah cara Anda
menularkan penyakit! Tampaknya,
beberapa orang masih tidak bisa
menggunakan otak mereka,” tulisnya.
Jaksa wilayah Agrigento di barat daya
Sisilia mengatakan, keputusan
pemerintah di sisi lain tidak secara
eksplisit melarang aturan keluar
rumah kecuali seseorang telah dites
positif terkena virus atau telah
melakukan kontak dengan seseorang
yang terinfeksi.
"Jika keputusan itu lebih eksplisit, itu
akan memberikan kemampuan jaksa
penuntut untuk menerapkan hukum
lebih jelas dan akan memberi warga
insentif yang kuat untuk tidak
melanggar hukum," kata dia.


https://www.kompas.com/tren/read/202...orona?page=all


ini semua pasti karena salah anis yang gak bisa kerja emoticon-Blue Guy Bata (L)

ini semua pasti salah kadrun emoticon-Blue Guy Bata (L)
NecroTorture
NecroTorture memberi reputasi
1
881
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan