Welcome To My Thread

Halo agan dan sista sekalian yang lagi dirumah aja ataupun yang lagi tugas diluar rumah, semoga kita sehat selalu di masa pandemi sekarang ini. Pasti agan dan sista  udah pada bosan dirumah aja ya kan, karena gak bisa jumpa kerabat, teman atau bahkan si doi karena dilarang bos besar kita yang di rumah. Tapi kita harus tetap sabar, karena itu juga merupakan salah satu kewajiban kita kepada sesama dan pemerintah untuk menekan penyebaran virus, jadi tetap sabar ya guyssss.

Langsung aja nih, ane mau cerita tentang pengalaman nih.
Ane punya teman yang profesinya Ojol tapi sebenarnya dia masih kuliah sih, bisa dibilang kuliah sambil kerja. Jadi teman saya ini lahir dan besar di bekasi, tapi dia kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di medan, sumatera utara untuk jaga kakeknya, biasa kami panggil opung untuk sebutan kakek. Dia ini sering main ke kos an ane yang jaraknya gak terlalu jauh dari tempat dia tinggal di medan ini, dia sering ngajak makan dirumah dia dan sering ajak keluar buat nongkrong tapi yang bayarin dia. Dia ini orangnya supel, baik dan mudah bergaul sama orang baru.

3 minggu lalu (setelah thread ini dibuat), dia jalanin Ojolnya, terus aku hubungin dia minta tolong temanin ane buat ambil laptop ane yang ane pinjamkan ke teman kami yang lumayan jauh dari lokasi kami tinggal. Waktu ane hubungin dia, ternyata dia lagi antri buat minta sembako yang dibagikan secara gratis waktu itu. Katanya dia sudah lama menunggu, udah setengah jam lebih karena antriannya panjang dan bilang "lumayan nanti berasnya buatmu supaya kau gak beli beras lagi, ada mie juga sama pisang". Jadi ane gak bisa bilang cepat dong, lagian sembakonya nanti dikasih buat ane. Terus kurang dari satu jam setelah ane hubungin dia tadi, dia sampe ke kos ane, dan dia gak bawa apa-apa, hehehehee. Ane mau nanyak dong mana sembakonya, ternyata sebelum ane nanyak, dia udah buka omongan duluan kalau dia antrian yang terakhir dapat sembakonya dan dibelakangnya masih sangat panjang orang yang mengantri, dari tukang becak sampai tukang sorong sampah, dia bilang kalau sembakonya udah dia kasih sama tukang sorong sampah yang persis dibelakangnya, "Aku tadi dapat sembakonya, tapi aku liat orang yang dibelakangku udah lama juga antrinya kayak aku, kasihan aku apalagi dia bawa anaknya 2 orang masih kecil-kecil, sorry lah dulu yaa", yah terus ane bilang dong "yah gak apa-apa, udah lebih bagus mereka yang dapat daripada kita, baguslah kalau udah sama mereka kau kasih".

Ilustrasi


Setelah temanku itu selesai cerita, kami langsung pergi menjemput laptopku melewati tempat temanku ini mengantri sembako, gak disangka kami jumpa sama orang yang terima sembako punya teman ane ini, dia nunjuk orang yang dia kasih sembakonya, dan ternyata bukan cuma 2 anaknya tapi ada 5, atau mungkin itu bukan anaknya ane nggak tau tapi lima anak itu udah naik ke gerobak sampah yang kosong dan didorong bapak mereka sambil makan pisang yang ada di paket sembako tadi. Melihat itu ane juga bersyukur dong sembakonya bukan sama ane melainkan sama mereka, karena mereka lebih membutuhkan daripada ane, apalagi ane belum ada tanggungan seperti anak, cuma masih mikirin buat perut sendiri.

Semoga banyak teman-teman yang punya sikap seperti teman ane yang ane ceritain diatas, karena setiap manusia perlu simpati dari orang lain, kepedulian kita bukan hal yang sia-sia jika kita melakukannya dengan tulus. Menurut ane kalau kita melakukan hal yang bermanfaat bagi orang lain, kita bakalan dapat balasan yang baik pula, bukan hanya dari orang tersebut melainkan melalui orang lain, karena begitulah hidup ini pada hakikatnya.

Sekian thread ane yang sederhana dan apa adanya, apabila ada yang kurang berkenan ane minta maaf yaa. Terimakasih . . .