irhayuayankAvatar border
TS
irhayuayank
Jangan Pernah Berhenti Berbuat Baik


Assalamu'alaikum gansis
Semoga kita senantiasa dalam lindunganNya.

Di suatu pagi, kejadiannya sekitar dua minggu sebelum puasa. Aku hendak ke pasar membeli beras, tapi terlebih dahulu aku singgah di apotik untuk membeli multivitamin.

Dengan mengendarai sepeda motor aku menuju ke apotik, jaraknya sekitar 1,2 km dari rumahku.

Sampai di apotik, ternyata multivitamin yang kucari, habis. Saat itu memang corona sudah masuk di Indonesia, termasuk di daerahku--di Makassar-- masker serta multivitamin sudah mulai langka.

Aku beranjak ke apotik lain, jaraknya tak begitu jauh dari apotik sebelumnya. Disitulah aku bertemu seorang bapak tua, mungkin umurnya sekitar 65 tahun.

Aku tak tahu dia hendak membeli obat apa, dan sedang dilayani oleh seorang pramuniaga. Sepertinya dia kaget mendengar harganya, entah naik atau bagaimana? Saat itu, hanya ada aku dan si kakek yang ada di apotik.



Tak butuh waktu lama, pramuniaga pun menanyaiku hendak membeli apa? Setelah membayar dan menerima kembalian, aku langsung menuju ke arah motor yang kuparkir tak jauh dari apotik.

Si kakek ternyata masih ada di tempatnya tadi, belum beranjak.

"Pak, berapa kurangnya uang ta?" (Pak, uangnya kurang berapa), tanyaku kepada si kakek.

Ternyata pendengaran kakek sudah bermasalah, beliau kurang mendengar apa yang kukatakan.

"Mba, kurang berapa uangnya?", Tanyaku pada pramuniaga.

"Sepuluh ribu", katanya.

Kuambillah lembaran sepuluh ribu kembalianku yang tadi, lalu kuberikan kepada si kakek.

Tangan keriputnya gemetar menerima uang sepuluh ribu pemberianku. Kemudian menyodorkannya kepada pramuniaga. Padahal tadinya kulihat dia sudah akan beranjak meninggalkan apotik. Tangannya memegang selembar uang lima puluh ribu dan sepuluh ribu. Sedangkan harga obat yang hendak dibelinya senilai tujuh puluh ribu.

Mirisnya hati ini melihat seorang Bapak yang sudah tua renta, yang mestinya hanya menunggu di rumah, dirawat oleh sang anak. Dibelikan obat oleh sang anak, entahlah mungkin anaknya sedang sibuk atau tak di rumah.



Melihatnya aku jadi rindu Bapakku, rindu ingin merawatnya. Tak sempat aku membahagiakannya beliau sudah tak ada, beliau pergi disaat aku masih membutuhkannya. Semoga Bapak mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya.

Terkadang aku heran melihat orang yang masih memiliki orang tua tapi disia-siakan. Masih ada kesempatan untuk berbakti, membalas jasanya tapi tak dilakukannya.

Bukan hanya kepada orang tua atau keluarga semata, kepada orang lain, bahkan kepada hewan atau tumbuhan pun demikian.

Kebaikan apapun yang dilakukan tak akan mendapat kerugian bagi si pelakunya. Maka itu berbuatlah kebaikan selama hayat masih di kandung badan.

Quote:


Berbuatlah kebaikan walaupun itu kecil tapi bisa saja itu sangat bermanfaat bagi orang lain.


Makassar, 1 Mei 2020

Spoiler for ss cendol:


Spoiler for ss cendol:


Spoiler for ss cendol:
swiitdebby
adityajaya95
bestakesiangan.
bestakesiangan. dan 38 lainnya memberi reputasi
37
753
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan