Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Lambe.leor671Avatar border
TS
Lambe.leor671
Rakyat Melarat, Covid-19 Minggat!



Bumi pertiwi semakin mengkhawatirkan, satu persatu korban Covid-19 kian bertambah, belum lagi ODP (Orang Dalam Pemantauan), PDP (Pasien Dalam Pemantauan). Walaupun peningkatan pasien sembuh lebih banyak dari pasien meninggal, tapi pasien positif lebih pesat peningkatannya.

Berbagai cara sudah dilakukan, termasuk menerapkan imbauan pemerintah. Karantina wilayah, social distancing, visical distancing, stay at home, work from home dan yang baru ini diterapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).


Lalu, kami harus apalagi selain pasrah?

Bagi sebagian Masyarakat yang punya cukup banyak tabungan, mungkin tidak jadi masalah. Namun, bagaimana dengan Masyarakat yang tidak mampu? Darimana kami bisa menghidupi keluarga? Memenuhi segala kebutuhan rumah tangga? Bagaimana nasib anak kami yang membutuhkan susu? Belum lagi kami yang punya bayi, butuh asupan gizi yang baik dan sehat. Sedangkan bekerja saja kami tidak diperbolehkan.


Hidup di Kampung pun tak seindah yang dibayangkan. Jika saja di Kampung benar-benar enak, untuk apa kami mencari uang ke Kota?


Mengapa demikian?

Hidup di Kampung dinyatakan makmur kalau punya segalanya. Sawah, kebun, ladang, sumber penghasilan dan biaya hidup yang cukup.


Apalah kami yang tidak punya semua itu? Sawah tak punya, kebun belum terbeli, ladang tak ada, penghasilan bergantung di Kota dan biaya dapat darimana?


Anak menangis minta susu, beras kosong, lauk tak mampu beli, kami harus makan apa? Batu?
Kalau begini caranya, rumah sakit bukan cuma penuh dengan pasien Covid-19 saja, tapi dengan pasien gizi buruk juga.



Semasih bekerja di Kota saja masih pas-pasan, apalagi sekarang tidak bekerja.



Tolong! Kami tidak ingin hidup sia-sia, mati konyol karena banyak pikiran, badan kurus kerempeng karena kurang makan.


Tidak semua manusia bernasib sama. Yang kaya tambah kaya, yang miskin tambah miskin.


Haruskah menunggu kami melarat, baru Covid-19 minggat? Cukup sampai di sini, kami tidak ingin tambah sekarat.


Kami tidak berhenti berdoa pada Maha Kuasa, semoga musibah ini segera berakhir dan Tuhan gantikan dengan anugrah. Aamiin.


Dan ... untuk para atasan pengurus bantuan kompensasi dari Bapak Negara, mohon untuk tidak disalahgunakan. Berikan pada yang terdampak, bukan kepada yang tidak hak.


Jangan sampai, yang sudah dapat sumbangan sebelumnya, sekarang dapat lagi.

Soalnya, di Kampung ane banyak yang kayak gitu. Sudah dapat sumbangan BLT, PKH dan BLSM tapi dapat lagi kompensasi Covid-19.


Sekian dan terima gaji.


gambar google

Sumber : opini pribadi
infinitesoul
crazzyid
pakolihakbar
pakolihakbar dan 9 lainnya memberi reputasi
10
448
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan