Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kampret.strezAvatar border
TS
kampret.strez
Berani Ungkap Realita Kasus COVID-19 di Wuhan, 3 Orang Jurnalis 2 Bulan Hilang

Berani Ungkap Realita Kasus COVID-19 di Wuhan, 3 Orang Jurnalis 2 Bulan Hilang
Chen Quishi, Fang Bing dan Li Zehua



PIKIRAN RAKYAT - Ketiga orang jurnalis yang membocorkan keadaan di Wuhan ketika pandemi COVID-19 sedang mewabah, masih menghilang.

Dua bulan sudah ketiga jurnalis tersebut menghilang dari pandangan publik.

Keberadaan Chen Quishi, Fang Bing, dan Li Zehua telah menjadi misteri sejak Februari dan para pejabat Tiongkok mengomentari mereka secara terbuka.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Daily Mail tiga jurnalis ini mengungkapkan skala sebenarnya dari wabah di episentrum saat itu dengan mengunggah video ke Youtube dan Twitter, yang kedua platform itu dilarang di daratan Tiongkok.

Berita yang mereka buat adalah mengenai sisi suram dari Wuhan yang tidak terlihat di media Tiongkok yang dikelola pemerintah.

Chen Quishi, tiba di Wuhan tepat sebelum kota itu dikunci dengan harapan memberikan kebenaran epidemi pada dunia.

Laporannya merinci adegan-adegan mengerikan termasuk seorang wanita yang dengan panik menghubungi keluarganya ketka ia duduk di samping seorang kerabat yang terbaring mati di kursi roda.

Laporannya merinci adegan-adegan mengerikan termasuk seorang wanita yang dengan panik menghubungi keluarganya ketka ia duduk di samping seorang kerabat yang terbaring mati di kursi roda.

Chen merencanakan untuk mengunjungi rumah sakit darurat 'fang cang' sebelum menghilang.

Hilangnya Chen diungkapkan oleh sebuah unggahan di akun Twitter-nya, yang telah dikelola oleh seorang teman yang berwenang untuk berbicara atas namanya.

Ibunya telah memposting video yang menyerukan agar dia kembali dengan selamat.

"Siapa yang bisa memberi tahu kami di mana dan bagaimana Chen Qiushi sekarang? Kapan ada yang bisa berbicara dengannya lagi? Chen Qiushi telah keluar dari kontak selama 68 hari setelah meliput coronavirus di Wuhan. Tolong selamatkan dia !!!," tulis postingan terakhir di Twitter Chen pada Rabu, 15 April 2020.

Fang Bin, yang merupakan seorang warga Wuhan juga telah mengilang sejak 9 Februari 2020 lalu setelah mengunggah sebuah video series yang mengungkapakan tumpukan kantong mayat di sebuah mobil ambulans.

Sebuah dugaan muncul, Fang Bin telah ditangkap sebentar kemudian dibebaskan sebelum akhirnya menghilang.

Video terakhirnya menunjukkan petugas yang mengenakan hazmat mengetuk pintu rumahnya untuk mengukur suhu tubuh.

Fang terlihat dalam video berusaha menangkis para petugas dengan memberi tahu mereka bahwa suhu tubuhnya normal.


Kemudian, jurnalis terakhir adalah Li Zehua (25) yang termuda dari tiga repoter itu.

Ia merupakan mantan karyawan penyiar CCTV, Li melaporkan dari Wuhan secara independen.

Li terakhir dikatakan masih terdengar hingga 26 Februari 2020 lalu.

Sebelum itu, ia telah mengunjungi serangkaian tempat sensitif di Wuhan, seperti komunitas yang mengadakan perjamuan besar meskipun terjadi epidemi dan krematorium yang memperkerjakan staf tambahan untuk membantu membawa mayat.

Outlet berita mengatakan kemungkinan Li menjadi sasaran polisi rahasia setelah mengunjungi Institut Virologi Wuhan.

lembaga senilai 34 juta poundsterling atau setara dengan Lebih dari RP 666 juta telah menjadi pusat teori konspirasi, yang menunjukkan bahwa virus pembunuh berasal dari sana.

Seorang anggota kongres Amerika Serikat baru-baru ini meminta Departemen Luar Negeri untuk mendesak Tiongkok untuk menyelidiki hilangnya ketiga jurnalis itu.


Dalam surat tertanggal 31 Maret 2020, Perwakilan Republik Jim Banks Meminta Pemerintah AS untuk mencari tahu nasib dari Chen, Fang dan Li.

"Ketiga orang ini memahami risiko pribadi yang terkait dengan pelaporan independen terhadap virus corona di Tiongkok, tetapi mereka tetap melakukannya," tulis Banks, menuduh bahwa pemerintah Tiongkok 'memenjarakan mereka atau lebih buruk'.

Chen, Fang, dan Li adalah di antara beberapa warga Tiongkok yang diyakini dihukum karena berbicara tentang pandemi.


https://www.pikiran-rakyat.com/inter...-bulan-hilang

Semoga mereka bisa ditemukan hidup-hidup.

Kalaupun sudah tewas semoga ditemukan jasadnya untuk dikuburkan secara layak dan pembunuhnya bisa ditemukan. emoticon-norose
Diubah oleh kampret.strez 18-04-2020 07:03
lina.wh
.doflamingo.
4iinch
4iinch dan 9 lainnya memberi reputasi
8
1.8K
66
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan