Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

joko.winAvatar border
TS
joko.win
PDIP DKI Minta Anies Tidak Kompetisi dengan Jokowi
Jakarta - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Gilbert Simanjuntak meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengikuti kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap penanganan virus corona atau Covid-19 di ibu kota.

"Dalam suasana seperti ini sebaiknya kerja sama dengan pusat, jangan kompetisi, apalagi Jakarta sebagai hotspot wabah saat ini sangat membutuhkan bantuan alat test Corona dan perlengkapan medis dari pusat," ujar Gilber kepada Tagar, Selasa, 31 Maret 2020.

Sangat disayangkan kondisi seperti ini masih mementingkan ambisinya.

Baca juga: Karena Suara Bergetar, PSI Anggap Anies Baswedan Lebay

Senada dengan Gilbert, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah juga menganggap Anies tidak selaras dengan pemerintah pusat dalam penanganan corona. 

Dia pun menilai sikap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu terkesan ambisius dan seolah sedang berkompetisi dengan Jokowi.

"Sangat disayangkan kondisi seperti ini masih mementingkan ambisinya. Saya sarankan Pak Gubernur konsen memerangi virus Covid-19 ini, Pemerintah pusat juga sudah membantu ibukota seperti wisma atlet dijadikam RS, bantuan alat pelindung kesehatan, ventilator dan lainnya. Anies juga akan membutuhkan gelontoran dana APBN untuk memperbaiki ekonomi Jakarta kedepannya, jadi jangan selalu sinis berseberangan dengan pusat! " ucap Ida kepada Tagar, Selasa, 31 Maret 2020.

Sementara, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mempertanyakan data yang diperoleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta saat Anies mengumumkan 283 orang dimakamkan sesuai ketentuan pemulasaran jenazah positif Covid-19.

Menurut Gembong, semua sumber data terkait virus corona harus berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 

"Kalau Pak Anies merilis data orang meninggal di DKI sebesar 283 orang itu sumbernya dari Dinas Kehutanan, pertamanan dan pemakaman, apa setiap orang meninggal pasti corona? Tidak usah mendramatisir, harus berkaca juga bahwa dari awal Anies gagal mitigasi mencegah penyebaran Corona di wilayah Jakarta Selatan yang menjadi tanggungjawabnya, " kata Gembong kepada Tagar, Selasa, 31 Maret 2020.

Dia pun meminta Anies bertanggung jawab atas informasi yang diumumkannya, agar tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. 

"Data orang meninggal dari BNPB sebanyak 71 orang. Anies jangan bikin panik masyarakat, data harus akurat," tuturnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Anies Baswedan menyampaikan data baru soal penanganan virus corona di Jakarta, yakni jumlah orang yang meninggal tapi belum sempat dites corona.

Anies mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI memantau data dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, sebagai dinas yang mengurusi pemakaman. 

"Sejak tanggal 6 Maret itu mulai ada kejadian pertama sampai dengan kemarin tanggal 29 Maret itu ada 283 kasus, artinya ini adalah mungkin mereka yang belum sempat dites dan itu tidak bisa disebut sebagai positif atau sudah dites tapi belum ada hasilnya," kata Anies Baswedan di Balai Kota, Jakarta, Senin, 30 Maret 2020.

https://www.tagar.id/pdip-dki-minta-...-dengan-jokowi
Diubah oleh joko.win 01-04-2020 05:53
4iinch
sebelahblog
tien212700
tien212700 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
2K
46
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan