Jakarta, CNBC Indonesia - Jatuhnya pesawat tempur Arab Saudi di Yaman membuat negeri kerajaan itu melakukan serangan balasan. Sebelumnya, pesawat tempur bernama Tornado, jatuh di provinsi Al-Jawf Yaman, setelah ditembak pasukan pemberontak Houthi yang didukung Iran.

Saudi dikabarkan mengirimkan serangan balasan pada Sabtu (15/2/2020). Serangan diluncurkan di wilayah Al-Hajriah, yang jadi basis kelompok milisi tersebut.

PBB melaporkan 31 orang tewas dalam serangan udara tersebut.


"Laporan lapangan menunjukkan ... 31 warga sipil tewas dan 12 lainnya cedera di daerah Al-Hayjah ... di Al-Jawf," kata kantor koordinator kemanusiaan PBB untuk Yaman dikutip dari AFP, Minggu (16/2/2020).

Kekerasan di wilayah itu meningkat beberapa hari terakhir. Ini terjadi ketika pasukan Houthi dikabarkan mencoba menggempur Al-Hazm, ibu kota provinsi Al-Jawn.

Provinsi tersebut sebagian besar memang dikendalikan kelompok Houthi. Tetapi ibu kota masih dikuasai pemerintah Yaman yang didukung pasukan Saudi.

Konflik dan bentrokan bersenjata antara kelompok Houthi dan tentara koalisi pimpinan Saudi terjadi sejak 2015. Ribuan warga sipil tewas dan mengungsi karena konflik ini.

PBB bahkan sempat menyebutnya sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Bahkan Arab Saudi dan pemerintah Yaman sempat jadi sasaran kritik karena tak bisa meminimalisir korban.

sumur

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...i-serang-yaman