Resepsi Pernikahan Tanpa Makanan, Harus Taruh Muka Dimana?



Halo Kaskuser.
Sebuah pernikahan adalah event paling penting dalam sejarah perjalanan hidup seseorang. Tak peduli pernikahan itu diramaikan dengan sebuah resepsi ataupun tidak, sebuah pernikahan layak menjadi moment yang membahagiakan. Apalagi bagi sebagian orang, pernikahan adalah moment sakral sekali seumur hidup.

Bagi mereka yang tak punya waktu untuk mengurusi tengek bengek acara pernikahan, biasanya menyerahkan urusan resepsi pernikahan kepada WO atau Wedding Organizer. Hal itu dimaksudkan agar kedua mempelai atau pihak keluarga tidak disibukan dengan urusan dekorasi, sampai urusan makanan.

Nah, ada WO yang mengurusi resepsi pernikahan dari urusan tempat atau gedung hingga urusan makanan. Sebaliknya, ada gedung yang biasa dipakai untuk acara pernikahan justru memberi kemudahan sampai urusan makanan. Jadi keduanya tidak terpisah. Cukup 1 paket dan dipilih mau paket yang seperti apa yang diinginkan pengantin.

Sayangnya dari sekian banyak WO yang profesional, ada saja WO abal-abal yang hanya mementingkan keuntungan pihaknya sendiri tanpa berpikir panjang akan moment kebahagiaan pasangan pengantin.

Seperti kejadian baru-baru ini yang ramai di dunia maya, tepatnya di Depok, kota penyangga Ibukota Jakarta yang masuk wilayah Jawa Barat.

Sebuah resepsi pernikahan di sebuah gedung menyisakan kemarahan pengantin, bercampur dengan rasa malu dan kesedihan. Bagaimana tidak? Moment pernikahan yang seharusnya dilalui dengan tawa bahagia dan sukacita, justru harus dilalui dengan menahan malu tak berkesudahan.

Koq bisa? Yaiyalah. Resepsi pernikahan di gedung itu ternyata tanpa makanan catering sama sekali! Hanya deretan piring-piring kosong dan tempat makanan kosong yang terhampar diatas meja. Sementara tamu yang datang banyak. Alhasil semua tamu hanya memandang deretan piring kosong diatas meja.



Jelas hal ini membuat sang mempelai marah besar. Pasalnya pihak WO wanprestasi terhadap perjanjian yang telah disepakati. Konyolnya saat sang mempelai wanita ngamuk karena telah dibuat malu oleh pihak WO, sang pemilik WO dengan santainya hanya mengatakan akan memberi kompensasi atas ketidaktersedianya catering.

Wew. Enak banget! Sudah membuat malu, lantas hanya akan menganti rasa malu pengantin dengan sejumlah uang? Ya gak begitu juga Ferguso! Kejadian seperti itu tak bisa hanya dinilai dari kerugian materil. Justru kerugian imateril yang paling besar. Bagaimana pihak WO bisa mengganti rasa malu karena telah dihinakan sedemikian rupa?

Dan ternyata nih, pihak WO disinyalir telah berulangkali melakukan hal yang sama kepada pasangan pengantin lain. Ya sudah, sekalian saja pihak WO diadukan kepada pihak yang berwajib.



Melihat kejadian seperti kasus diatas, TS hanya menyarankan bagi kamu-kamu yang ingin membuat foto-foto prewedd atau resepsi pernikahan, banyak-banyak diskusi dan sharing dengan teman. Tanya kepada mereka yang telah lebih dahulu membuat foto-foto prewedd atau yang telah menikah dan memakai jasa WO. Banyak-banyak cari informasi lewat sosmed dan internet. Yang terpenting, cari fotografer atau WO yang sudah dikenal profesional.

Jangan sampai pas waktunya membuat foto prewedd, hasilnya mengecewakan. Foto kontrasnya tinggi sampai muka hilang. Foto blur semua. Dandanan yang macam mak lampir, dan lain-lain. Yang mengadakan resepsi di gedung jangan sampai pas waktunya tiba, dekorasi belum jadi, catering prasmanan belum datang, listrik mati, atau bahkan kebanjiran.

Yang gak disarankan TS, jangan membuat video malam pertama. Bahaya.


Sumber berita : disini
Gambar diambil dari Google.
Tulisan disusun oleh TS.