Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

efapanduAvatar border
TS
efapandu
Sarjana Kok Nganggur?


Ketika laki-laki bertitle sarjana menjadi pengangguran.

Seberapa pentingkah title sarjana bagi kaum laki-laki? Mungkin bagi sebagian orang sangat penting, dengan harapan title tersebut bisa mengarah kepada pekerjaan yang penghasilannya besar, tentu dengan embel-embel jabatan penting di sebuah perusahaan.

Tapi jangan lupa satu hal, title saja tidak cukup, perlu adanya:

1. Kerja Keras
Kalian ngga mungkin dong, berdiam diri di rumah tanpa mencari info lowongan pekerjaan. Berusahalah bertanya kepada teman, saudara sampai mencari info lewat media.

2. Keterampilan
Sambil menunggu, ada baiknya kita mengembangkan keterampilan yang kita punya. Seandainya belum tahu atau merasa tidak punya keterampilan, boleh memulainya dengan banyak membaca, agar wawasan kita bertambah.

3. Pengalaman
Sudah bukan rahasia lagi, umumnya perusahaan menginginkan tenaga kerja yang sudah berpengalaman. Tapi jangan putus asa, jika kalian baru pertama kali melamar, tanpa pengalaman, di sinilah keterampilan dan wawasan kalian diperlukan, karena biasanya setiap perusahaan akan mengadakan test sebelum memilih karyawan.

4. Kecerdasan Otak
Dengan mengandalkan IPK. Untuk yang memiliki IPK di atas angka tiga, biasanya lebih mudah untuk mendapat pekerjaan. Namun, tetap akan melalui proses bermacam-macam test.

5. Doa
Pada akhirnya, doalah yang menentukan, karena semua yang kita miliki atas kebaikan Tuhan. Pernah mendengar satu kalimat: "Orang pintar kalah dengan orang beruntung." Ya, ibadah dan doa akan membawa kita pada sebuah keberuntungan.

Kenyataan yang banyak ditemui di lingkungan sekitar. Beberapa sarjana menjadi pengangguran, hanya karena Gengsi merasa memiliki title, jadi memilih jenis pekerjaan (ingat, hanya beberapa, tidak semua.) Padahal, untuk mencapai tinggi bukankah kita harus lebih dahulu berada di bawah?Umumnya mereka menginginkan, dengan gelar yang dimiliki bisa langsung bekerja sebagai supervisor, manager, bahkan kalau perlu direktur. Atau ngga muluk-muluk minim menjadi admin.

Mirisnya lagi, di antara sarjana yang menganggur itu memiliki anak dan istri. Over all, jika kalian ingin berhasil, maka berusahalah. Apapun pekerjaan, selama label halal masih menempel, kerjakanlah, karena usaha tidak pernah membohongi hasil.

Jangan pernah tutup mata, berapa banyak orang berhasil hanya dengan modal ijazah SMA. Minimal, bisa kerja di perusahaan dengan gaji standar UMR lebih sedikit. Paling tidak, dari pada menjadi pengangguran. Mereka bisa bekerja karena berusaha, dan terutama mau bekerja apa saja asal halal. Tanpa beban sebuah title.

Intinya jangan gengsi atau malu, jangan sampai sebuah title menghalangi kreatifitas kalian untuk bekerja. Hanya karena sebuah gelar sarjana, kalian tidak mau menjadi supir atau ngojek. Buat apa sekolah tinggi tapi hanya jadi supir atau tukang ojek? Kira-kira begitu jalan pikirnya. Padahal, sampai saat ini, belum ada satu perusahaan pun yang menerima kalian menjadi karyawan.

Ngangur, pilihan terakhirnya. Ya, pemikiran salah, kalau pada akhirnya hanya karena malu dan gengsi, lalu kalian pilih nganggur. Bukankah lebih memalukan lagi seorang sarjana tapi pengangguran? Minimal, cobalah membuat lapangan usaha sendiri, warung kecil-kecilan dan sebagainya.

Kalau kalian ingin sukses. Mulailah merubah pola pikir dan gaya hidup, demi orang-orang yang kalian sayangi. Ingat, harga diri laki-laki terlihat saat dia mampu memberi nafkah kepada keluarganya.

Jakarta, 02 January 2020.

Sumber gambar : https://images.app.goo.gl/2mNyvXD7pNMY8pDG9

Sumber : Opini Pribadi (Pandu Eva)
Diubah oleh efapandu 03-01-2020 02:01
firsaf05
embunsuci
dindapanda89
dindapanda89 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
5.2K
48
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan