Untuk kali pertama seorang berkulit hitam pernah menjabat sebagai presiden Amerika Serikat.

Ialah Barack Hussein Obama. Mantan presiden ke-44 yang maju sebagai presiden melalui partai demokrat, dari tahun 2009 hingga 2017.

Obama maju menempati kursi kepresidenan di saat Amerika Serikat tengah menghadapi kemelut serta krisis ekonomi global, pengangguran dalam tingkat tinggi, industri otomotif AS yang tengah berada di ambang keambrukan, hingga perang di Irak dan Afghanistan yang tak berkesudahan sebagai masalah yang diwariskan oleh presiden sebelumnya, yakni George W. Bush.



Amerika Serikat sebagai negeri adidaya, mendapat pemimpin baru yang berasal dari golongan kulit hitam yang sebelumnya dianggap tidak mampu dan kurang pengalaman, tetapi rupanya dapat menghadapi semua masalah serta berbagai kemelut dengan tenang.

Apa resepnya?

Saat hadir sebagai pembicara dalam acara yang digelar The Growth Faculty, sebuah perusahaan Australia yang khusus menggelar seminar bisnis dengan menghadirkan pembicara ternama internasional, yang diselenggaran di Singapura dan bertajuk 'In Conversation with President Barack Obama' pada 16 desember kemarin, sang moderator Nicholas Fang mengajukan pertanyaan, apa resep yang membuat Obama bisa tenang serta tidak stres dalam menghadapi situasi krisis juga kemelut, terutama saat ia pertama kali menjabat sebagai presiden?

"Itu karena latar belakang saya yang bercampur Hawaii dan Indonesia," lontar Obama memberi jawaban.

Mungkin ane kurang dapat menemukan benang merah antara pertanyaan yang diajukan sang moderator dengan jawaban yang diberikan oleh sang mantan presiden.

Namun, kata Indonesia yang terlontar dari mulut mantan presiden negeri Paman Sam tersebut, membuat ane merasa respect.



Itu mungkin sedikit berlebihan, tetapi bagi ane hal tersebut menunjukkan jika sosok yang pernah mendapat hadiah nobel perdamaian tersebut tidak malu atau tidak lupa jika pernah tinggal dan bersekolah di Indonesia.

Sudah menjadi rahasia umum jika Obama memang pernah menetap di Indonesia, tepatnya di Menteng Dalam Jakarta, dari tahun 1967 hingga 1972.

Bersama sang ibu, Ann Dunham, ia tinggal di negeri ini mengikuti ayah tirinya, Lolo Soetoro. Ia bahkan pernah bersekolah di SDN Menteng 01 sebelum kembali ke Honolulu, Hawaii.

Rupanya, hanya 4 tahun menetap di Indonesia membuat Obama tak pernah lupa, bahkan sekalipun ia sudah dua kali mencicipi jabatan presiden di negara semaju Amerika Serikat.

Lalu apa kabar mereka yang sejak lahir hidup di negeri ini, tetapi tidak bersyukur dan gemar menjelek-jelekkan tanah pribumi sendiri serta merasa malu mengakui?

Harusnya malu.

Inilah pesan penting yang ane tangkap dari jawaban Bapak Obama.

Cukup sekian dulu thread kali ini. Semoga ada wawasan, pesan, kesan, dan manfaat yang dapat dipetik


___o0o___

Opini pribadi, referensi 1, 2, 3.