Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

iissuwandiAvatar border
TS
iissuwandi
NASKAH FILM PENDEK "MAAF"


NASKAH FILM PENDEK
"MAAF"
Oleh : Iis Suwandi

Sinopsis: Seorang sahabat yang telah lama menghilang tiba-tiba memberi kabar. Mereka saling menyapa, hanya sesaat sebelum ia kembali pergi tanpa pesan.

SCENE 1 INT. RUMAH NADIA (DAY)

Cast : Nadia (28 tahun)
Salwa (5 tahun)

Backsound : Firasat By Marcell

Ruang tamu rumah Nadia, mainan berserakan.

Nadya sedang membereskan mainan.
Suara bunyi notifikasi terdengar. Nadya membaca pesan di handphone.

Isi pesan di handphone.

[Halo, Nadia]

Raut wajah terkejut tampak di wajah Nadia. Rheisha sahabat yang lama hilang tanpa kabar tiba-tiba mengiriminya pesan. Ia segera membalas pesan sahabatnya.

[Apa kabar? Masih enggak percaya lo chat gue!]

Menunggu beberapa saat balasan dari sahabatnya. Tidak ada balasan. Nadia melanjutkan membersihkan rumah.

Salwa menghampiri Nadia.

Salwa : "Ma, Salwa lapar!"

Nadia : "Iya, Sayang. Mau makan apa sih anak mama yang cantik ini."

Nadia memeluk Salwa.

Salwa : "Capcaaay"

Salwa meloncat lalu mencium pipi Nadia.

Nadia : "Siap, tunggu sebentar ya, Mama masakin sebentar. Salwa tunggu sambil main di kamar ya."

Nadia menuntun Salwa menuju kamar.

SCENE 2 INT. DAPUR NADIA (DAY)

Cast : Nadia

Nadia membuka kulkas. Mengeluarkan bahan-bahan untuk membuat capcay.

Mulai merajang, meracik bumbu. Menyalakan kompor dan memasak.

Rona puas terlihat ketika ia selesai menyajikan hidangan ke atas piring.


SCENE 3 INT. RUMAH NADIA (DAY)

Cast : Nadia (28 tahun)
Salwa (5 tahun)
Danu (30 tahun)

Nadia membawa piring berisi capcay.

Nadia : "Cantiknya Mamah, ini capcaynya sudah jadi."

Salwa bergegas keluar dari kamarnya.

Salwa : "Asiiik!"

Terdengar Danu mengucap salam.

Danu : "Assalamualaikum."

Salwa dan Nadia : "Waalaikumsalam."

Salwa berlari menghampiri Danu. Ia pun bergelayut manja di pelukan Danu.

Nadia menghampiri Danu. Mencium tangannya.

Nadia : "Langsung makan, aja, Yah. Kebetulan capcaynya baru mateng."

Danu : "Huumm ... kesukaan Salwa itu, ya, sama kesukaan Ayah juga."

Mereka tertawa bersama.

SCENE 4 INT. KAMAR TIDUR NADIA (NIGHT)

Nadia masih berkutat dengan handphonenya. Jam di dinding menunjukkan pukul 11 malam. Danu sudah terlelap di samping Nadia.

Terdengar suara notifikasi masuk. Nadia bergegas membukanya.

Isi pesan.

[Apa kabar sobat, lo udah engak marah sama gue kan?]

Raut muka heran, ia pun membalas pesan Reisha.

[Elaah, mana bisa gue marah ama elo, lo kan soulmate gue. Apapun yang terjadi pada kita di masa lalu, gue enggak pernah ada rasa marah apalagi dendam ama elo. Kangeeen]

Gelisah menunggu jawaban.

Suara notifikasi masuk.

[Syukurlah, gue enggak tenang semenjak kejadian itu. Gara-gara gue, elo dituduh mencuri. Maafin gue, ya. Gue mau ngaku waktu itu, cuma gue enggak punya nyali. Sekali lagi maaf.]

FLASBACK 10 TAHUN YANG LALU

SCENE 5 INT. DALAM BUS (DAY)

Cast : Nadia (18 tahun)
Reisha (18 tahun)
Khanza (18 tahun)
Teman-teman SMA
Guru pendamping

Suara riuh anak-anak SMA di dalam bus. Saling mengobrol satu sama lain. Tiba-tiba terdengar suara ribut-ribut Khanza.

Khanza : "Jam tanganku hilang!"

Semua menoleh ke arah Khanza. Guru pembimbing mendekat.

Guru : "Ada apa, Khanza?"

Khanza : "Jam tangan saya, hilang, Pak. Saya yakin tertinggal di toilet tadi, tapi ketika saya cek sudah tidak ada lagi. Yang menggunakan toilet tadi cuma rombongan dari bis yang kita tumpangi sekarang, saya yakin itu, Pak."

Guru pembimbing tampak berpikir sejenak. Sebelum kembali ke arah depan bus.

Guru pembimbing : "Baiklah, bapak kira cukup adil jika semua barang bawaan kalian digeledah. Keluarkan tas kalian semua!"

Mulai menggeledah tas siswa satu persatu. Suara bisik-bisik masih terdengar. Tiba giliran tas Nadia. Jam ditemukan. Raut wajah Nadia langsung pias.

Nadia : "Bukan saya, Pak."

Terdengar celetukan dari bangku belakang. Suasana bis menjadi riuh. Mereka mulai mengata-ngatai Nadia.

Nadia meminta penjelasan Reisha, teman sebangkunya. Reisha hanya tertunduk.

Guru pembimbing : "Nadia, kamu harus bisa menjelaskan besok di kantor."

Suasana mulai kondusif, setelah sang guru menenangkan semua siswanya.

SCENE 6 EXT. HALAMAN SEKOLAH (DAY)

Cast : Nadia (18 tahun)
Reisha (18 tahun)

Reisha mendatangi Nadia yang duduk di bangku halaman sekolah.

Reisha : "Nadia, gue mau jujur sama elo."
Nadia : "Ada apa, Sob, elo enggak papa, kan?"

Reisha terlihat bingung. Matanya mulai berlinang

Nadia : "Kenapa, Rei, enggak ada masalah, kan?"

Reisha : "Maafin gue, semua salah gue. Gue yang ngambil jam tangan Khanza, jam tangan itu gue ambil dari toilet. Gue enggak tau bakal kayak gini, Naf, maafin gue."

Reisha berusaha meraih tangan Nadia.

Nadia diam, ia terlihat syok dengan pengakuan Reisha. Ditepisnya tangan Reisha. Ia langsung berlari meninggalkan Reisha.

Tangisan Reisha semakin kencang.

KEMBALI KE MASA KINI

SCENE 7 INT. KAMAR NADIA (NIGHT)


Cast : Nadia
Danu

Danu masih terlelap di samping Nadia.

Suara notifikasi membuyarkan lamunan Nadia. Dibuka pesan di handphone-nya

[Maafin semua kesalahan gue, meskipun lo gak mau anggep gue sebagai temen lagi. Tapi bagi gue, lo adalah temen terbaik sepanjang hidup gue. Dan akan selalu menjadi yang terbaik.]

Nadia terharu membaca pesan dari Reisha. Ia pun segera membalas.

[Elah, dah dibilang juga. Apapun yang terjadi di masa lalu dah gue lupain. Gue malah dah lupa masalah apa. Bagi gue, lo adalah sahabat terbaik gue, enggak ada yang bisa merusak itu. Inget ya, lo adalah teman terbaik gue.]

[Makasih ya, Nadya. Lo emang teman berhati malaikat. Padahal apa yang gue lakuin ke elo fatal banget.]

[Udah, ah. Ngomongin yang lain aja. Gimana kabar lo sekarang?
Dah punya buntut berapa?
Tinggal di mana?]

Lama menunggu balasan dari Reisha, Nadia pun terlelap dengan handphone masih di genggaman.

SCENE 8 INT. RUMAH NADIA (DAY)

Cast : Nadia
Salwa

Nadia sedang duduk santai dengan handphone di tangan. Raut wajahnya terlihat bingung. Dia terus menerus mencari keberadaan chat-nya dengan Reisha. Semua chat lenyap tanpa jejak.

Ia tersentak kaget ketika tiba-tiba Salwa memeluknya.

Salwa : "Mamah, Salwa panggil-panggil enggak dijawab, makanya Salwa peluk aja. Mamah kenapa melamun tadi?"

Nadia : "Siapa yang melamun, sih, anak manis. Mamah cuma lagi mikir, anak mamah mau makan apa, ya?"

Salwa : "Nasi goreng istimewa."

Nadia : "Siap, deh."

Nadia memeluk tubuh anaknya.

SCENE 9 INT. RUANG TAMU (DAY)

Cast : Nadia

Setelah dua hari sejak chat terakhirnya dengan Nadia.

Nadia terlihat sedang membaca sebuah novel. Suara notifikasi tanda chat grub terdengar tiada henti.

Nadia mengabaikan. Masih fokus dengan bacaan novelnya.

Agak terganggu dengan suara chat yang masuk. Nadia mengernyitkan dahi. Tumben grub sekolah SMA-nya dulu ramai. Makin heran lagi dengan banyaknya isi chat berisi ucapan bela sungkawa. Ia pun mulai mengetik, bertanya ada apa gerangan.

[Siapa yang meninggal?]

[Mang lo enggak tau, Nad. Teman akrab lo waktu di SMA, Reisha.]

[Iya, Nad. Gue juga kaget pas dapet kabar dari Anton. Kemaren enggak sengaja Anton ketemu tu sama saudara sepupu Reisha, nah berhubung lo getol banget nyariin kabarnya, Anton nanyalah. Ternyata Reisha dah meninggal dua bulan yang lalu. Kecelakaan tunggal. Jadi waktu pulang kerja, mungkin karena ngantuk, Reisha nabrak trotoar. Sempet dirawat di RS. Tapi nyawanya gak ketolong.]

[Bener, Nad. Gue juga kaget. Setau gue, Reisha mau nikah.]


Nadia tiba-tiba berdiri sambil menutup mulutnya. Tangisnya pecah dalam sekejap. Tak kuasa ia menerima kabar kematian Reisha, ia pun hilang kesadaran.


Backsound : Lagu Antara Ada Dan Tiada By Utopia
Diubah oleh iissuwandi 22-11-2019 01:13
qoni77
mamaproduktif
sebelahblog
sebelahblog dan 15 lainnya memberi reputasi
16
3.1K
92
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan