Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

siahaandesainAvatar border
TS
siahaandesain
Kisah Temanku Sang Gembong Preman Medan
Karna kisah ini diangkat dr kisah nyata kehidupan seseorang, dan ditulis orang yg ahli dibidang pembuatan roti, jadi arap maklum ya, tulisan ini ga sebagus dan seprofesional tulisan tulisan lainnya di kaskus.
Sekedar mengingatkan kembali bahwa tulisan ini akan mengalami beberapa perubahan demi menjaga masa depan beberapa orang terkait. dan lokasi agak agak ada yg digeser sikit, biar agak aman, gitulah maksdku gan. Thanks.
########
1. Lahir dr keluarga petani miskin, usia 12 ditawari antargelek, langsng duit bnyak. Lihat bandar besar naik mobil bagus, langsung berfantasi dan berubah jadi cita cita..
Aku pandangi trus mobil BMW putih itu, hingga parkiran kecil sepi. Bos besar dan anak buahnya berkumpul di teras rumah mewah 3 lantai tsb.
Sibuk mereka bahas bisnis sambil tertawa-tawa. Bbrpa ada yg tentara dan polisi lengkap dgn senjata api nya. Saat itu aku datang mau jumpai bang ginting mau ambil barang buat diantar untuk ke 2 tempat berbeda. Saat itu jumlahnya udah makin banyam. Tak tahan aku lihat mobil mewah ini perlahan ku amati isi dalamnya. Gila benar, wow... Cantik betul. Ga tahan aku buka pintunya, joknya dr beludru halus motif harimau, dasboard nya mengkilap ada lambang kesatuan Kostrad dengan warna emas, mungkin memang emas. Frame ac nya ada berlian sepanjang kotaknya keliling. Cantik betul. Sedetik aku sdh duduk dan merasakan surga disekelilingku.. 1 kali tarikan nafas dan tiba2 ada tangan menarik lengan bajuku. "Keluar kau, ngapain kau disitu?" Yg lain datang "mau nyurik kau ya?" Satunya lg teriak "ini mau mati anak ini kurasa" sambil tangannya melayang ke mukakku. Tapi kutangkap dgn reflex. Setengah berlari bang Ginting datang sambil agak triak "woi, bentar dulu. Ini koncoku. Dia kerja sama kita. Dah ga usa diapa apain." Aman lah awak. Tiba2 si bos sudah ada disitu. Di pandanginya awak lalu dia bilang "kau mau nyuri mobil ku atau mau apa skrng?"
"Sori bos, aku cuma mau duduk aja ngerasain mobil mewah ini"
"Trus udah kau rasakan td kan, skrng kau mau apa lg, pigi sana, bikin recok aja kau. Ginting, kau atur anak buah kau lain kali."
Kupikir kesempatan ini susah ketemu sama bos besar tiba tiba entah drmna mulutku bicara "tapi bos, aku mau kerja samamula"
"Kau kan yg antar barang ke mariendal, berarti sdh kerja samaku"
"Aku mau lebih besar lg lah bos."
Yg tadinya sibos sudah melangkah berbalik, tiba tiba berhenti dan wajahnya berpaling sambil menatapku. Sekejap kami saling berkomunikasi dengan tatapan. Mirip orang yg lagi pacaran, anjirrr. Fu*k.
"Ok, klo mau ko, nanti ikuti instruksi si ginting. Itu pun klo brani ko. Jangan terkencing kencing diclana kau nanti. Hahah" sambil diikuti tawa anak buahnya yg ada skitar 15 orang. Mereka kembali ke teras besar itu.
Beberapa hari kemudian stelah kejadian itu, setelah baca sms dr bang Ginting, kami pergi melewati jalan tol ke sebuah daerah di timur luar kota. Didalam sedan ford hitam itu ada bang ginting, 2 anak buahnya, 1 bawa mobil dan aku sndiri duduk di blakang bersama bang ginting.
"Ngapain kita kesana bang?" Tak tahan lagi aku menahan pertanyaan itu sudah sejam lamanya selama perjalann.
"Ada orang yg dah mulai betingkah. Setorannya sama bos sering macet. Dikiranya dah kuat dia. Sebelum tambah kuat dia, biar kita atrekkan dulu sikit. Kmaren kan kau minta kerjaan sama bos. Bos kasi kau kerja, kau habisin orangnya. Ah. Nanti kutunjuk ya, kau tengokla nanti."
Sambil kutarik nafas dalam-dalam, aku paham skarng.
Perlahan-lahan mobil agak turun kecepatannya, sampailah di kota kecil antara tebing dan medan itu. Tampak ruko ruko kanan kiri, banyak juga kedai kopi dan rumah makan. Ada banyak orang duduk disana, beberapa sambil merokok dan ngobrol2 sambil lihat jalanan yg sedang ramai. Beberapa main catur. Tukang becak ada juga parkir di depan kedai itu selain mobil dan kreta. mobil pun perlahan berbelok ke kiri di pertigaan jalan, masuk jalan lbih kecil. Tiba tiba bang Ginting ngomong "itu yg pake baju hitam pake topi" katanya sambil tangannya nunjuk. Kaca mobil kami biarkan tertutup, karna reben jd dr luar mustahil kelihatan. "Jalan lagi ke depan sana yg ada pohon itu surya, parkir disana aja kita" kata bang Ginting ke yg bawa mobil, rupanya namanya surya. Entah surya gudang garam atau cahaya surya entahlah ga ambil pusing awak. Sambil mematikan lampu depan perlahan mobil itu pun berhenti.
"Ini pegang, nanti klo sdh telpon ke nomorku biar ku jemput kau disini. Ingat apa yg kau minta sama bos, jgn sampe dia kecewa. Tau kau kan akibatnya?" Kata bang ginting sambil kasi pisau ke tanganku. Tatapannya dengan kumisnya itu tampak beda kali ini, macam ada serius campur takut. Mungkin dia takut kalo rencana gagal dan bos juga hukum dia. Setelah mobil itu perlahan pergi entah kemana, aku berjalan di kegelapan dari pohon rindang itu menuju arah kedai di simoang itu. Sambil menghisap rokok LM dalam2, kumencari tempat pengintaian yg lebih dekat. Ada warung papan yg tutup di belakang kedai kopi itu. Sepi dan gelap, tempat yg pas pikirku sambil duduk santai melihat yg baju hitam pakai topi, masih sibuk dengan papan caturnya dgn gelas teh besar di depannya. Badannya besar kulit hitam. Sudah sejam lebih menunggu akhirnya dia berdiri, waktu yg tepat pikirku. Dia berjalan ke luar dan belok ke arahku. Lalu dia kencing kira2 3 meter dari persembunyianku. Perlahan aku keluar dan memutar jalan agar tdk terlihat. Biasanya kalo habis dr temoat terang langsung ke tempat gelap, mata butuh waktu beradaptasi di kegelapan. Jadi sulit dia melihat gerakanku yang sudah dibelakangnya persis. Dengan cepat tangan kiri menutup mulut dan waktu yang bersamaan tangan kanan memegang pisau memotong kerongkongan nya dengan cepat. Tanpa gaduh dan selesai. Badannya langsung kudorong ke dalam parit tempat dia kencing, suara suara kendaraan di jalan pertigaan itu sedikit membantu.
"Bang, aku tunggu di tempat td, sekarang bang!"
Begitu mobil tanpa llampu itu kelihatan dalam bbrpa menit, lega rasanya. Selama perjalanan cuma ada 1 1 nya pembicaraan. Yaitu bang Ginting cuma nanya "Lancar?" Selebihnya cuma ada keheningan.

Bersambung....
Diubah oleh siahaandesain 12-12-2021 09:20
anasabila
NadarNadz
g3nk_24
g3nk_24 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.2K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan