Kopi dapat merangsang proses pembuangan feses karena beberapa hal. Menurut Kelly Jones MS, RD, CSSD, LDN kepada Well and Good, kandungan kafein dalam kopi membuat otot usus berkontraksi. Hal ini mendorong kotoran dalam usus untuk turun.

Selain itu, bukan hanya kafein yang berperan dalam menimbulkan rasa ingin buang air besar setelah minum kopi. “Kopi, baik yang biasa atau non-kafein, dapat menstimulasi gerakan usus besar distal (ujung bawah usus besar),” ujar Kate Scartala RDN, LDN.

Secara spesifik, asam klorogenik dan N-alkanoyl-5-hydroxytryptamides dalam kopi menstimulasi produksi asam lambung yang membantu menggerakan makanan melalui saluran pencernaan.

“Kopi menstimulasi pelepasan dua hormon, yaitu gastrin di lambung dan cholecystokinin dari usus kecil. Gastrin meningkatkan gerakan kolon dan kolesistokinin melepaskan enzim empedu dan pencernaan, kemudian memulai proses pencernaan,’ katanya.

Jika reaksi tersebut tidak berpengaruh terhadap pencernaan Anda, maka kopi hangat akan melebarkan pembuluh darah di saluran pencernaan untuk meningkatkan aliran darah dan aktivitas pencernaan.

Kopi dapat menjadi obat pencahar atau pencuci perut yang baik jika dikonsumsi pagi hari. Setelah makanan yang dimakan seharian dicerna selama malam hari, maka pagi hari menjadi waktu yang tepat untuk mengeluarkan sisa makanan yang tidak dapat dicerna.SUMBER

Efek ingin buang air besar setelah minnum kopi akan dirasakan berbeda setiap individunya. Bagi yang pencernaannya sensitif mungkin akan merasakan sakit perut setelah 5 menit. Sebagian lain mungkin baru merasakan efek kopi setelah satu jam atau lebih.