Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

meanynovendiAvatar border
TS
meanynovendi
Riau dilanda Kabut Asap. Kondisi Sudah Berbahaya!
Kabut asap melanda Riau



Sumber: merdeka.com


Seperti yang sudah berulang terjadi, masyarakat Riau mendapat tambahan musim, yaitu musim kabut asap. Setelah kejadian kabut asap terparah tahun 2015 lalu, kembali terjadi lagi di medio akhir 2019 ini.

Bukan berarti tak terjadi kebakaran hutan selama rentang 2015-2019, hanya saja dampak kabut asapnya tidak separah ini, yang meliputi keseluruhan wilayah Riau, bahkan menurut kabar dari saudara ane yang di sumbar, asap sudah sampai di sana, meski intensitasnya kecil.

Januari hingga Februari 2019 pun terjadi kebakaran hutan, tapi yang terdampak hanya satu dua kabupaten saja. Tidak ke seluruh wilayah yang ada di Provinsi Riau. Kabar ini ane dapat dari postingan teman yang berada di wilayah terdampak dan yang keluarganya bertugas sebagai personil BPBD.



Sumber : regionalkompas.com



Kembali ke September 2019. Sebenarnya sejak Agustus 2019, sudah terjadi kebakaran hutan. Namun, intensitas asapnya tidak mengganggu. Angka ISPU masih menunjukkan kualitas sedang.

Memasuki bulan September, kebakaran hutan yang tidak terkendali, membuat asap semakin pekat. Ditambah dengan hujan yang tidak kunjung turun.


Dari data yang ane baca di detiknews, untuk wilayah Sumatera ada 1316 hotspot yang terdeteksi. 279 di antaranya ada di Riau. Konsentrasi partikel debu untuk daerah pekanbaru sudah mencapai level berbahaya, 848 poin. Sementara daerah Dumai, ISPU berada di angka lebih dari 300 PSI.


Bayangkan saja, bagaimana cara kami beraktivitas di tengah kepungan kabut asap. Meski sudah memakai masker, tapi bau asap tetap tercium. Itu cukup menyesakkan nafas.



Sumber: viva.co.id



Sejak awal minggu ini, dinas terkait meliburkan anak-anak sekolah. Hal ini untuk menghindari terpapar kabut asap lebih lama. Bagi yang tidak ada keperluan, kami lebih memilih tinggal di rumah. Keluar rumah hanya untuk hal yang sangat penting.

Bagi rumah yang memiliki AC dan penyaring udara, sedikit beruntung dari mereka yang tak punya kedua alat ini. Lebih prihatin lagi melihat mereka yang harus tetap bekerja mencari nafkah dengan melawan gempuran kabut asap yang bisa menimbulkan penyakit ISPA bahkan sampai pada kematian.


Kalau ditanya siapa yang salah? Entahlah. Ada yang mengatakan kalau ini adalah kejadian alam, dimana musim kemarau panjang sebagai pemicunya. Ada juga yang mengatakan ini adalah ulah oknum yang membakar lahan, untuk membuka lahan baru.



Sumber : detakkampar.com





Pemerintah juga sudah berupaya sekuat tenaga memadamkan api. Ane juga yakin, personil BPBD, Damkar dan dinas terkait juga sudah berjibaku untuk memadamkan kebakaran agar kabut asap ini hilang.


Sementara belum terdengar kabar pemerintah akan membuat hujan buatan. Bisa jadi karena biaya yang dibutuhkan untuk itu tidak sedikit, sehingga hal ini tidak dilakukan. Yang ane dengar sih, Malaysia sedang membuat hujan buatan karena wilayahnya juga dilanda kabut asap.

Di beberapa daerah juga sudah dilaksanakan sholat istisqo' atau sholat meminta hujan yang dikoordinir oleh pemerintah daerah setempat. Harapan terakhir dari semua usaha adalah hujan yang turun sehingga api bisa dipadamkan.


Terlepas dari siapa yang salah, ane dan seluruh masyarakat Riau hanya berharap semoga hujan segera turun di Bumi Lancang Kuning ini. Agar asap segera berlalu dan kami kembali bisa menghirup udara yang segar lagi.
Diubah oleh meanynovendi 13-09-2019 18:24
hvzalf
anasabila
Gresta
Gresta dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.5K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan