Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

noviepurwantiAvatar border
TS
noviepurwanti
3 Langkah Emak Asal Surabaya Memotong Mata Rantai Rasisme


Akhir-akhir ini berita di portal onlinemaupun di televisi ramai dengan pembahasan rasisme yang terjadi kepada mahasiswa asal Papua yang tengah belajar di kota Surabaya. Diberitakan bahwa ada oknum tertentu yang menggerebek asrama mahasiswa ini dan mengeluarkan ujaran rasisme pada mereka.

Baiklah, ane sebagai warga Surabaya akan sedikit memberi tanggapan atas rasisme yang terjadi di tempat domisili ane.

Manusia itu terlahir membawa dua sifat yaitu baik dan buruk. Kedua bawaan lahir ini akan terus berdampingan sampai ajal menjemput. Sifat baik akan membawa manusia ke dalam kemuliaan, sementara sifat buruk akan menyeret mereka dalam kehancuran.

Salah satu sifat buruk yang harus terus ditekan adalah sombong. Merasa diri paling benar, paling cakep, paling pintar, dan paling-paling lainnya. Salah satu ciri sombong itu menganggap orang lain lebih rendah. Pelecehan rasisme terhadap saudara asal Papua termasuk ke dalam sifat sombong ini.



Agar rasisme nggak membawa kehancuran maka wajib bagi setiap warga negara untuk berusaha, bekerja sama dan saling mengingatkan. Hal ini bisa dimulai dari keluarga, sekolah dan masyarakat luas.

Sebagai seorang ibu yang memiliki amanah untuk mendidik anak-anak, inilah langkah-langkah yang ane ambil supaya mata rantai rasisme terpotong. Supaya anak-anak ane kelak terhindar sari sifat sombong dan rasisme.

1. Stop Merisak

Sejak dini, ane mengajarkan ke anak- anak bahwa menghina orang lain adalah tindakan yang buruk. Sejak mereka belajar berbicara, ane contohkan kata-kata yang baik dan sopan. Memuji anak-anak lain dan menghindari mengejek.

Ketika anak-anak besar, secara alamiah mereka akan belajar dari lingkungan. Suatu saat ane pernah mendengar anak ane mengejek teman yang mempunyai rambut keriting hingga menangis. Ane bertindak tegas, ane suruh anak ane meminta maaf kepada temannya dan berjanji nggak akan mengejek lagi.


2. Menghargai Perbedaan

Waktu yang paling pas buat ngobrol dengan anak adalah sesaat sebelum tidur. Ketika mereka sudah bersih, ane biasanya membelai kepala anak-anak dan bercerita kalau Allah menciptakan manusia dengan ciri khas masing-masing.

Ada yang berkulit putih, cokelat, dan hitam. Apapun warna kulit, bentuk mata, bentuk rambut semua itu ciptaan Allah. Manusia tidak boleh mengejek ciptaan Allah.


3. Memberi Teladan

Sebagai orang tua tugasnya bukan hanya mendidik anak tetapi juga memberi mereka conyoh nyata. Percuma orang tua berbusa-busa berteriak stop rasisme kalau dianya sendiri suka mengejek, membully dan merisak orang. Segala macam tingkah laku orang tua akan direkam oleh anak, kemudian mereka akan mencontohnya.

Ketika orang tuanya berkata sopan, menghargai orang lain maka anak akan menirukan. Begitu juga ketika orang tua dengan mudahnya bersikap rasisme pada orang lain maka anak-anak juga akan mengadopsinya.

Agan Sista semuanya, itulah tiga langkah yang bisa ane ambil untuk menghilangkan sikap sombong yang nantinya akan berujung pada rasisme. Ane berharap semoga anak-anak ane dan anak-anak Agan Sista semua adalah agen perubahan bagi bangsa ini. Jangan ada lagi rasisme di antara kita.

Perubahan bisa diawali dari keluarga.

Setuju?
Diubah oleh noviepurwanti 23-08-2019 01:01
agungdar2494
jagotorpedo
Richy211
Richy211 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.4K
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan