agungdar2494Avatar border
TS
agungdar2494
BUAH YANG MENOLAK JATUH DEKAT POHONNYA : REAL LIFE STORIES
PRA-KATA

*****

Setelah banyak baca curhatan agan dan sista2 di Thread ini.
Ane izin bagi pengalaman ya, pengalaman ane 2 setengah tahun yang lalu.

Tulisan ini ane dedikasikan buat anak kampung, anak orang kurang mampu, anak broken home, dan anak-anak lain yang ingin merubah nasib.

Ayo kita patahkan stigma "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya" bersama-sama.

Umur ane tahun ini nyaris 25 tahun (kalo dikasih allah kesempatan buat nafas ampe agustus nanti). Dengan kata lain mungkin ane adalah anak kemaren sore bagi agan2 dan sista2 disini. Oleh sebab itu ane minta izin ya buat berbagi pengalaman yang gak seberapa ini. Semoga ada manfaatnya.

INDEKS

1. HIDUP DIMULAI SEJAK TAMAT SMA
2. AKU ADALAH KUMPULAN DARI AKU KEMARIN-KEMARIN
3. SEBUAH CITA-CITA : DOKTER VS AKUNTAN

***********

(MENURUT ANE) HIDUP DIMULAI SEJAK TAMAT SMA.

Waktu itu 2012, Ane kebetulan tergolong siswa yang punya nilai (agak) bagus. Jadi ane bisa daftar beasiswa Bidikmisi gan, tanpa tes (katanya). Jujur saat itu ane agak percaya gak percaya ama programnnya, ane anak kampung tinggal di ujung sumatera selatan (perbatasan antara Sumsel-dan Bengkulu), kota Pagar Alam.

Sebelum ane daftar program tersebut, ane tanya ke guru-guru ane. Guru nyaranin ke Universitas ngetop di provinsi ane (UNSRI dan UNIB). tapi ane tau gan, bahwa yang daftar kesana banyak banget, dari sekolah ane mungkin ada 80% siswa daftar kesana. Jadi ane minder, ane gak berani ambil disana, takut gak keterima, takut gak jadi kuliah. 

Ortu serahin keputusan di ane, karna ortu dari awal bilang bahwa ane gak bisa kuliah, gak ada dana. tapi kalo memang negara mau bayarin, lanjutlah. Kata ortu ane.

Ada 2 Universitas yang ane target gan sist. Universitas Gorontalo, dan Universitas Bangka Belitung. Pikiran ane yang masih SMA (mental cetek, takut ditolak) adalah yang penting kuliah. meski di universitas gak beken, meski di universitas baru.

"Bukan dimana kita kuliah, tapi bagaimana kita kuliah" itu pikiran ane saat itu. Ane optimis bahwa asal ane belajar bener-bener, ane bisa lulus, dapet gelar, melamar kerja dimana aja yang penting halal.

Dramanya baru dimulai ketika ane udah ambil keputusan gan sist.
Guru-guru ane gak ada yang dukung (karena mereka optimis ane bisa diterima di universitas yang lebih ternama daripada universitas yang ane pilih). Selain guru, kakek ane juga gak setuju. 

Ane dipanggil ke ruang BK (pertama kali seumur hidup) buat dinasihatin ganti pilihan supaya tidak menyesal di kemudian hari. ane tetep kekeh gan. 

Ane dipanggil ke rumah kakek dinasihatin dengan cara yang beda lagi, tau gak gan?
Ane disuruh gak usah kuliah aja, ane disuruh tetep di Pagaralam, kuliah di sekolah tinggi disana, sebab ortu ane gak bakal mungkin punya biaya buat nguliahin ane. 

Bayangkan seorang anak SMA baru selesai UN dihadapkan dengan tekanan seperti itu gan, ane patah, menangis, seharian. 

Notes : Sekarang ane sudah memaafkan setiap kata-kata yang menjatuhkan yang dulu ane terima. Insyaallah ane ikhlas. Tapi ane gak bisa lupa. But thanks for that experience, saya hari ini adalah kumpulan dari saya kemarin-kemarin.

Diubah oleh agungdar2494 02-07-2019 03:20
KnightDruid
anasabila
someshitness
someshitness dan 17 lainnya memberi reputasi
18
4K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan