Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

AddIgonjbgAvatar border
TS
AddIgonjbg
Cara Menjadi Kekasih Allah
"Cara Menjadi Kekasih Allah"


Hindarkanlah dirimu dari orang kebanyakan dengan perintah Allah, dari nafsumu dengan perintah-Nya, dan dari kehendakmu dengan perbuatan-Nya, agar kamu pantas untuk menerima ilmu Allah.

Tanda bahwa kamu telah menghindarkan diri dari orang kebanyakan adalah secara keseluruhannya kamu telah memutuskan segala hubunganmu dengan orang kebanyakan dan telah membebaskan seluruh pikiranmu dengan segala hal yang bersangkutan dengan mereka.

Tanda bahwa kamu telah putus dari nafsumu adalah apabila kamu telah membuang segala usaha dan upaya untuk mencapai kepentingan keduniaan dan segala hubungan dengan cara-cara duniawi untuk mendapatkan suatu keuntungan dan menghindarkan bahaya.

Janganlah kamu bergerak untuk kepentinganmu sendiri. Janganlah kamu bergantung kepada dirimu sendiri di dalam hal-hal yang bersangkutan dengan dirimu. Janganlah kamu melindungi dan menolong dirimu dengan dirimu sendiri.

Serahkanlah segalanya kepada Allah, karena Dia-lah yang memelihara dan menjaga segalanya, sejak dari awalnya hingga kekal selamanya.

Dia-lah yang menjaga dirimu didalam rahim ibumu sebelum kamu dilahirkan dan Dia pulalah yang memelihara kamu semasa kamu masih bayi.

Tanda bahwa kamu telah menghindarkan dirimu dari kehendakmu dengan perbuatan Allah adalah apabila kamu tidak lagi melayani kebutuhan-kebutuhanmu.

Juga tidak lagi mempunyai tujuan apa-apa dan tidak lagi mempunyai kebutuhan atau maksud lain, karena kamu tidak mempunyai tujuan atau kebutuhan selain kepada Allah semata-mata.

Perbuatan Allah tampak padamu dan pada masa kehendak dan perbuatan Allah itu bergerak. Badanmu pasif, hatimu tenang, pikiranmu luas, mukamu berseri dan jiwamu bertambah subur.

Dengan demikian kamu akan terlepas dari kebutuhan terhadap kebendaan, karena kamu telah berhubungan dengan Al-Khaliq.

Tangan Yang Maha Kuasa akan menggerakkanmu, Lidah Yang Maha Abadi akan memanggilmu.

Tuhan semesta alam akan mengajarimu dan memberimu pakaian cahaya-Nya dan pakaian kerohanian serta akan mendudukkanmu pada peringkat orang-orang alim terdahulu.

Setelah mengalami semua ini, hatimu akan bertambah lebur, sehingga nafsu dan kehendakmu akan hancur bagaikan sebuah tempayan yang pecah yang tidak lagi berisikan air walau setetespun.

Kosonglah dirimu dari seluruh perilaku kemanusiaan dan dari keadaan tidak menerima suatu kehendak selain kehendak Allah.

Pada peringkat ini, kamu akan dikaruniai keramat-keramat dan perkara-perkara yang luar biasa.

Pada dzahirnya, perkara-perkara itu datang darimu, tapi yang sebenarnya adalah perbuatan dan kehendak Allah semata.

Oleh karena itu, masuklah kamu ke dalam golongan orang-orang yang telah luluh hatinya dan telah hilang nafsu-nafsu kebinatangannya.

Setelah itu kamu akan menerima sifat-sifat ke-Tuhanan Yang Maha Tinggi.

Berkenaan dengan hal inilah maka Nabi besar Muhammad SAW bersabda:

“Aku menyukai tiga perkara dari dunia ini: Aneka aroma yang harum, wanita dan shalat yang apabila aku melakukannya, maka mataku akan merasa sejuk di dalamnya”.

Semua ini diberikan kepadanya setelah seluruh kehendak dan nafsu sebagaimana disebutkan diatas terlepas dari dirinya.

Allah berfirman; “Sesungguhnya Aku bersama mereka yang telah luluh hatinya karena Aku”.

Allah Ta’ala tidak akan menyertaimu, sekiranya semua nafsu dan kehendakmu itu tidak diluluhkan.

Apabila semua itu telah hancur dan luluh, dan tidak ada lagi yang tersisa pada dirimu, maka telah pantaslah kamu untuk ‘diisi’ oleh Allah dan Allah akan menjadikanmu sebagai orang baru yang dilengkapi dengan tenaga dan kehendak yang baru pula.

Jika egomu tampil kembali, walaupun hanya sedikit, maka Allah akan menghancurkannya lagi, sehingga kamu akan kosong kembali seperti semula, dan untuk selamanya kamu akan tetap dalam keadaan luluh hati.

Allah akan menjadikan kehendak-kehendak baru didalam dirimu dan jika dalam pada itu masih juga terdapat diri (egomu), maka Allah-pun akan terus menghancurkannya.

Demikianlah terus terjadi hingga kamu menemui Tuhanmu diakhir hayatmu nanti.

Inilah maksud firman Tuhan, “Sesungguhnya Aku bersama mereka yang telah luluh hatinya karena Aku.” Kamu akan mendapatkan dirimu ‘kosong’, yang sebenarnya ada hanyalah Allah.

Di dalam hadits Qudsi, Allah berfirman, “Hamba-Ku yang ta’at senantiasa memohon untuk dekat dengan-Ku melalui shalat-shalat sunnahnya. Sehingga aku menjadikannya sebagai kekasih-Ku.

Dan apabila Aku menjadikan dia sebagai kekasih-Ku, maka aku menjadi telinganya yang dengan itu ia mendengar, menjadi matanya yang dengannya dia melihat, menjadi tangannya yang dengannya ia memegang dan menjadi kakinya yang dengannya ia berjalan, yakni ia mendengar melalui Aku, memegang melalui Aku, dan mengetahui melalui Aku.”

Sebenarnya, ini adalah keadaan ‘fana’ (terhapusnya diri).

Apabila kamu sudah melepaskan dirimu dan mahluk, karena mahluk itu bisa baik dan bisa juga jahat dan karena dirimu itu bisa baik dan juga bisa jahat, maka menurut pandanganmu tidak ada suatu kebaikan yang datang dari dirimu atau dari mahluk itu dan kamu tidak akan merasa takut kepada datangnya kejahatan dari mahluk.

Semua itu terletak di tangan Allah semata. Karenanya, datangnya buruk dan baik itu, Dia-lah yang menentukannya semenjak awalnya.

Dengan demikian, Dia akan menyelamatkanmu dari segala kejahatan mahluk-Nya dan menenggelamkanmu didalam lautan kebaikan-Nya. Sehingga kamu menjadi titik tumpuan segala kebaikan, sumber keberkatan, kebahagiaan, kesentausaan, nur (cahaya) keselamatan dan keamanan.

Oleh karena itu, ‘Fana’ adalah tujuan, sasaran, ujung dan dasar perjalanan wali Allah.

Semua wali Allah, dengan tingkat kemajuan mereka, telah memohon dengan sungguh-sungguh kepada Allah untuk menggantikan kehendak atau kemauan mereka dengan kehendak atau kemauan Allah.

Mereka semuanya menggantikan kemauan atau kehendak mereka dengan kemauan atau kehendak Allah. Pendek kata, mereka itu mem-fana'-kan diri mereka dan me-wujud-kan Allah.

Karena itu mereka dijuluki ‘Abdal’ (perkataan yang diambil dari kata ‘Badal’ yang berarti ‘pertukaran’). Menurut mereka, menyekutukan kehendak mereka dengan kehendak Allah adalah suatu perbuatan dosa.

Sekiranya mereka lupa, sehingga mereka dikuasai oleh emosi dan rasa takut, maka Allah Yang Maha Kuasa akan menolong dan menyadarkan mereka. Dengan demikian mereka akan kembali sadar dan memohon perlindungan kepada Allah.

Tidak ada manusia yang benar-benar bebas dari pengaruh kehendak egonya (dirinya) sendiri, kecuali malaikat.

Para malaikat dipelihara oleh Allah dalam kesucian kehendak mereka dan para Nabi dipelihara dari nafsu badaniah mereka.

Sedangkan jin dan manusia telah diberi tanggung jawab untuk berakhlak baik, tetapi mereka tidak terpelihara dari dipengaruhi oleh dosa dan maksiat.

Para wali dipelihara dari nafsu-nafsu badaniah dan ‘abdal’ dipelihara dari kekotoran kehendak suatu niat.

Walaupun demikian, mereka tidak bebas muthlak, karena merekapun mungkin mempunyai kelemahan untuk melakukan dosa.

Akan tetapi, dengan kasih sayang-Nya, Allah akan menolong dan menyadarkan mereka.

#Tausiyah Kyai Saya

http://hubbaib.blogspot.com/2012/02/ajaran-keenam-hindarkanlah-dirimu-dari.html?m=1
Diubah oleh AddIgonjbg 03-07-2019 14:00
Raeinn
evywahyuni
dianariesta
dianariesta dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.1K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan