Assalamualaikum ... semoga para agan dan sista sehat selalu dan dalam lindungan Allah SWT. Aaamiiin.

Berjumpa kembali dengan emak ketcheh dan galau. Ternyata ane kangen nulis dan mendapat PM dari moderator di kaskus setelah seminggu absen karena mentok ide. He ...

Kalian tahu nggak? Media lokal Jabar sedang ramai oleh pemberitaan tentang masjid Al Safar yang diduga mengandung simbol iluminati atau dajal yang identik dengan simbol segitiga bermata satu.



Iluminati adalah kelompok terlarang persaudaraan rahasia kuno dan diyakini masih ada keberadaannya sampai sekarang. Kelompok ini diduga sebagai penyembah Setan atau Dajjal dan menggunakan simbol segitiga bermata satu.


Masjid Al Safar yang dirancang Gubernur kita Ridwan Kamil ini sontak menjadi perdebatan di atara warga dan para ulama. Pak Ridwan kamil selaku perancang masjid tersebut berupaya menjelaskan kepada publik terkait polemik desain Masjid Al Safar dengan mengikuti diskusi umum di Bale Asri Pusdai, Jabar kota Bandung pada senin tanggal 10 juni 2019.

Diskusi yang dihadiri ustadz Rahmat Baiquni selaku pihak yang mempertanyakan simbol segitiga pada masjid Al Safar itu dihadiri banyak warga hingga membeludak keluar masjid.



Dalam pemaparannya di salah satu media di Jawa barat Pak Ridwan kamil memaparkan jadi bentuk segitiga pada masjid yang dapat menampung 1.200 jamaah itu mengadaptasi bentuk topi adat ( iket sunda ).

Terlepas dari semua polemik yang ada. Desain berbentuk segitiga itu memiliki banyak makna. Tergantung pola pikir orang yang menyikapinya. Namun, alangkah baiknya jika desain untuk bangunan sebuah masjid yang notabannya adalah tempat beribadah umat muslim agar lebih mengikuti aturan-aturan yang sudah ada dan tidak mengundang polemik seperti ini.

Ridwan kamil juga memaparkan bantahannya di akun instagram miliknya.
"Saya tidak pernah marah terhadap tafsir, yang penting saya jelaskan bahwa masjid Al Safar dikatakan sebagai implementasi dari simbol-simbol iluminati itu adalah kesimpulan KELIRU."



Ridwan kamil juga meminta masyarakat untuk menyudahi polemik dan memberi waktu para ulama untuk mengambil kesepakatan yang sama terkait simbolisme. Beliau memaparkan dalam akun instagramnya.



Diskusi yang dilakukan Ridwan kamil dengan masyarakat dan para ulama setidaknya dapat meredam polemik semakin melebar. Saling keterbukaan dan saling menerima pendapat adalah salah satu kuncinya.

Perbedaan pendapat dan penafsiran jangan sampai memecah belah persatuan umat. Saling menghormati dan menghargai adalah yang terpenting agar umat tetap bersatu. Bagaimana menurut agan dan sista?

Mohon maaf jika ada kekurangan, tulisan ini hanya bermaksud untuk sharing saja, tanpa bermaksud apapun.

Silahkan komen, rate dan jangan lupa cendolnya agan, sista.

Sumber: Tribun jabar dan BBC.com
Pic by : screanshoot bbc.com by geogle dan https://instagram.com/ridwankamil?ig...=1xqetv5hvnod4