Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

buncitbubarAvatar border
TS
buncitbubar
Sepinya Bandara Kertajati, Hanya Layani 1 Penerbangan dari 11 Rute
Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.

FOKUS BERITABandara Kebanggaan Jawa Barat
Jakarta - Tingkat keterisian (okupansi) penerbangan dari Bandara Kertajati sejak beroperasi masih sangat rendah. Tercatat rata-rata okupansi hanya sebesar 30%.

Gara-gara hal ini, beberapa rute pun dibatalkan oleh maskapai penerbangannya. Sebab, dari 11 rute yang tersedia hanya satu yang beroperasi seperti biasa.

Nah, dirangkum detikFinance, Jumat (5/4/2019) begini ulasan selengkapnya:

Direktur Keuangan dan Umum BIJB Muhamad Singgih mengatakan saat ini Bandara Kertajati memiliki 11 rute penerbangan. Hanya saja, pihak maskapai selalu membatalkan penerbangan sehingga saat ini hanya satu rute yang beroperasi.

Pembatalan tersebut dilakukan karena tingkat keterisian penumpang rata-rata masih di bawah 30%.

"Sebenarnya itu rute sudah 11, yang eksisting cuma satu. Kalau yang lain dicancel terus karena load factornya sangat rendah, di bawah 30%," kata dia kepada detikFinance, Kamis (4/4/2019).

Ia mengungkapkan, satu rute yang masih beroperasi tersebut adalah Kertajati-Surabaya. Meskipun begitu, angka keterisian penumpang ternyata juga di bawah 30%.

"Cuma Kertajati-Surabaya (rute yang beroperasi). Tapi Surabaya pun nggak sampai 30% tapi tetap dijalani karena maskapainya masih mau terbang," ungkap dia.


Salah satu penyebab sepinya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dikarenakan akses jalan dari Bandung ke Kertajati yang memakan waktu hingga 2,5 jam lamanya.

Singgih mengatakan saat ini Bandara Kertajati belum terhubung dengan tol Cisumdawu yang bisa menghubungkan akses dari Bandung. Alhasil, waktu perjalanan yang ditempuh bisa lama.

Padahal, kata Singgih, bila tol sudah tersambung maka jarak tempuh bisa diakses hanya dalam waktu selama 45 menit.

"Faktor lain, dari jarak Bandung ke Kertajati itu 2,5 jam. Kalau sudah ada tersambung cuma 45 menit karena cuma 62 km," jelas dia kepada detikFinance, Kamis (4/4/2019).

Selain itu, Singgih juga mengungkapkan alasan lain sepinya bandara karena daerah yang belum berkembang. Sebab saat ini belum ada pusat pariwisata atau bisnis yang bisa menjadi tujuan bagi pendatang.

"Kalau bandara itu bukan tujuan karena pasti ya orang datang karena wisata, bisnis. Di Kertajati belum berkembang jadi kita dorong tumbuh dan pasarkan," ungkapnya.

Walaupun begitu, pihaknya optimistis Bandara Kertajati akan ramai digunakan oleh penumpang dalam beberapa tahun ke depan. "Ya bandara itu berdasarkan feasibility study akan ramai diikuti waktu," tutup dia.


Salah satu cara untuk menggaet penumpang diakui Singgih dengan memperpanjang runway bandara menjadi 3.000 meter. Sebab, saat ini panjang runway Kertajati masih 2.500 meter dan hanya bisa melayani penerbangan dalam negeri. Dengan runway yang lebih panjang, penerbangan haji dan umrah bisa dilakukan dari Kertajati.

"Umrah ini mau kita pindahkan ke Kertajati tapi butuh runway 3.000. Saat ini baru 2.500 dan baru untuk penerbangan domestik, kalau umrah itu transit dulu di India. Kalau selesai bisa digunakan untuk penerbangan Kertajati-Madinah atau Kertajati-Jeddah langsung tanpa transit," kata dia kepada detikFinance, Kamis (4/4/2019).

Singgih menjelaskan, dengan adanya penerbangan umrah dari Kertajati ini bisa menambah tingkat okupansi penumpang di Bandara. Ia mengungkapkan, saat ini runway masih dalam progres pembangunan 97%. Ditargetkan, runway dapat sertifikasi pada akhir April ini.

"Sekarang sudah 97% progresnya. Akhir April ini sudah sertifikasi jadi bisa penerbangan umroh dari Kertajati," ungkap dia.

Hanya saja, kata Singgih, meningkatnya penumpang untuk penerbangan umrah baru bisa terasa di bulan September mendatang. Sebab, baru pada Mei mendatang pihaknya melakukan promosi kepada agen Travel untuk menggunakan Kertajati sebagai asal penerbangan.

Penjualan di bulan Mei pun biasanya untuk penerbangan umrah di beberapa bulan mendatang. Sehingga tak bisa langsung berdampak pada peningkatan okupansi di bandara.

"Kalau umrah di Mei kan sudah dijual di beberapa waktu lalu. Terus setelah itu ada puasa, musim haji, ya tantangan berat ya. Jadi baru ada pembukaan untuk umrah September ini," tutup dia.


Walaupun tengah dihadapi tantangan menghidupkan Bandara Kertajati, ternyata jabatan direksi diberikan tugas berat karena hanya dipimpin oleh satu direksi.

Menurut Coorporate Secretary BIJB, Arief Budiman saat ini Bandara Kertajati hanya dipimpin oleh satu direksi yang dijabat oleh Direktur Keuangan dan Umum Muhammad Singgih. Padahal sebelumnya, terdapat tiga direksi yang mengelola bandara.

"Iya (satu direksi). Tadinya tiga direksi dan tiga komisaris sekarang satu komisaris juga," kata Arief saat dihubungi detikFinance, Kamis (4/4/2019).

Lebih lanjut, ia mengungkapkan perubahan tersebut telah berlaku sejak Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di bulan Desember tahun lalu. Hal itu diputuskan berdasarkan perhitungan yang pasti.

"Sejak RUPS Desember lalu. Itu pemegang saham, tidak tahu mengapa demikian. Ada perhitungan yang pasti," tutupnya.


(ang/ang)


https://finance.detik.com/infrastruk...dari-11-rute/5






0
1.5K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan