ndutsetiawanAvatar border
TS
ndutsetiawan
Beberapa Sandiwara Radio Yang Memanjakan Imajinasi
Beberapa Sandiwara Radio




Masa kecil dan remajaku memang jadul, namun begitu ada hal-hal yang asyik dan penuh kenangan.
Salah satu mendengar radio, khusus sandiwara radio.

Televisi sudah ada jaman itu, namun acaranya yang kurang seru karena saluran TVnya hanya TVRI saja kali ya.

Nah, sandiwara radio ini di tahun 80-an sangat seru untuk dinikmati...

Entah karena apa ya, aku sukanya sandiwara radio yang berisi cerita silat. Seperti judul Sandiwara Radio ini.

Biasa kita nikmati bersama-sama setelah selesai belajar di malam hari.

Sambil bermain, atau nongkrong gayeng di sebuah " amben " bambu lebar, beberapa orang, aneka usia.. jenis kelamin... Tumplek di amben itu, mengerubungi kotak kecil ajaib yang menampilkan suara gagah milik Ferry Fadli, suara keibuan milik Maria Oentoe dan suara seksi milik Ivone Rose, suara wanita muda galak milik Elly Ermawati.

Suara-suara itu membangun sebuah karakter tokoh cerita dan setting latar belakang cerita yang begitu apik.

Musik, suara tokoh, narasi, membuat imajinasi " meliar ", " memanja " seakan menikmati suguhan empat dimensi saja.

Bagiku, lebih enak dan jooss mendengar sandiwara radio jika dibandingkan dengan filmnya...

Sama rasanya membaca buku atau komiknya dari pada menonton filmya, lebih puas.

Apalagi jika mendengar cerita Misteri Dari Gunung Merapi... takut-takut tetep aja, mantengin saluran itu... Takut ketinggalan cerita..

" hik... Hik... Hi... Hi... Hi..."
Suara Mak Lampir tertawa khas menyeramkan.

***

Nah, beberapa serial sandiwara radio ini yang mengisi masa-masa remajaku yang seru dan ngangenin.

Monggo, cekidot




MAHESA JENAR


Cerita serial ini, sepertinya yang pertama kali membuatku jatuh cinta dengan sandiwara radio. Walaupun belum paham benar waktu itu, di mana kah yang menjadi bagian terindah dari sandiwara radio ini. Pokok duduk manis di depan radio dan khayal terbang seketika menjadi pendekar seperti Mahesa Jenar dalam cerita ini.

Serial sandiwara radio dengan judul Naga Sasra Sabuk Inten dengan jagoannya si Mahesa Jenar ini.
Serial ini diangkat dari komik silat ciptan SH Mintarja.

Mahesa Jenar atau Rangga Tohjaya adalah perajurit pengawal raja dari kerajaan Demak yang menjadi " tersangka " atas kematian Ki Kebo Kenanga dan hilangnya pusaka Kerajaan Demak.

Untuk membersihkan namanya Mahesa Jenar berusaha menemukan siapa yang mencuri pusaka kerajaan yang bernama Keris Kiai Nagasasra dan Kiai Sabuk Inten. Yang rupanya menjadi rebutan tokoh-tokoh dunia hitam.

Karena kedua pusaka ini diyakini mempunyai perbawa spritual bagi penguasa Tanah Jawa.

Dalam petualangannya ia bertemu musuh-musuh sakti, diantaranya, Lawa Ijo kepala begal alas Mentaok,Pasingsingan Umbaran murid yang sesat, Sima Lodra rampok dari gunung Tidar dan lain-lain.

Ada juga tokoh-tokoh seperti Kebo Kanigara, Penambahan Ismaya, dan
Ki Pengging Sepuh.
Tokoh yang meramaikan kisah Mahesa Jenar dibalut romantisme yang indah ala hubungan percintaan klasik yaitu Rara Wilis, kekasih pilihan yang sebenarnya anak dari salah satu musuhnya.

Ajian Sasra Birawa yang membuat Mahesa Jenar sangat sakti. Senjatanya, apa saja bisa. Ia kebal racun, dan bisa mengikuti gerak-gerik binatang yang bisa dijadikan jurus yang mematikan. Yang paling hebat, ia bisa membaca gerak silat lawan.

Pokoknya seru, sayang cerita detil agak mengabur dari ingatanku.
Tapi tak mengapa, jika Agan dan Sista penasaran dengan tokoh ini bisa dibaca komik karya legenda SH Mintarja dengan judul yang sama.




SEMBARA MANUSIA HARIMAU


Serial sandiwara selanjutnya karya Asmadi Sjafar adalah Misteri Gunung Merapi, di mana tokohnya adalah Sembara anak angkat Ki Jabat sebagai menuntut ilmu yang bisa membuat menjadi manusia harimau.
Ia harus mengembara meninggalkan Farida kekasihnya. Hubungan Semabara dan Farida ditentang kedua orang Rosminah bibinya dan Raisman dan lebih setuju jika Farida menikah dengan Mardian, manusia harimau lain yang jahat. Segala cara dilakukan untuk membunuh Sembara, namun gagal karena Semabara ditolong oleh Datuk Panglima Kumbang yang mewariskan ilmu siluman harimau kepada Sembara.

Ada tokoh yang akhirnya malah menjadi legenda meskipun ia adalah tokoh jahat yaitu Mak Lampir. Yang berusaha menghidupkan Adolf Pieter dan Nyai Kembang penghuni Rumah Tua. Dengan jalan pengorbanan Farida dan Mardian.

Semula serial itu berkisah seperti itu, setelah diangkat di serial TV, cerita Mak Lampir berubah seperti itu.




BRAMA KUMBARA


Serial sandiwara radio ini hasil karya Niki Kosasih yang kisahnya dimulai dari
Brama Kumbara atau Ksatria Madangkara sebagai pewaris kerajaan Madangkara yang mempunyai lawan yaitu Negeri Kuntala. Guru Brama adalah Kakek Astagina adalah kakek asli Brama. Ilmu yang dikuasai adalah, Bayu Bajra, Tapak Saketi, Tiki Ibeng, Malih Rupa dan Serat Jiwa. Ajian Serat Jiwa level 10 inilah yang mengalahkan Gardika musuhnya. Tumenggung dari Kuntala yang sakti.

Brama mempunyai adik lain bapak yang cantik, galak dan sakti bernama Mantili yang dikenal sebagai Pedang Setan. Kekasih dari Raden Samba yang mempunyai kesaktian masuk kedalam bumi. Satu lagi adalah Gotawa.

Yang di kemudian hari ketika Brama menjadi Raja Madangkara, Gotawa menjadi patihnya.

Serial ini juga penuh lika-liku percintaan yang seru, wanita-wanita cantik di antara Brama yaitu Utari, Pramitha dan Harnum sebagai kekasih Brama yang nantinya dua yang disebutkan terakhir akan menjadi istri-istrinya.

Dan ada pula tokoh wanita sakti penggoda yang bernama Lasmini, kembang dari Gunung Lawu. Yang gagal.mencintai Brama dsn malah kemudian jatuh cinta kepada Bentar anak tiri Brama.

Kisah selanjutnya adalah turunan dari Brama dan Mantili sehingga terjadi serial Sengketa Tanah Leluhur. Yang berhasil didamaikan oleh Raden Bentar anak tiri Brama dari Janda Pramitha.

Raden Bentarlah yang menguasai ilmu rahasia tertinggi Brama yaitu Lampah Lumpuh dan ilmu lainnya dari Pendeta Kampala dari Tibet yaitu Ilmu Angin Es, Ikatan Roh dan Salju Menyiram Bumi.

Serial yang penih intrik, pertempuran, pergolakan batin, dan percintaan yang berliku.




ARYA KAMANDANU


Serial sandiwara radio karya S. Tijab ini lebih dikenal sebagai Serial Pedang Naga Puspa, pedang yang menjadi rebutan yang akhirnya jatuh ke tangan Arya Kamandanu.. Kisah awal dimulai dari Arya Kamandanu muda yang berebut cinta Nari Ratih dengan kakaknya sendiri yang bernama Arya Dwipangga, kakak yang sesat bergelar Pendekar Syair Berdarah.

Pedang Nagapuspa adalah pedang buatan Mpu Ranubaya guru Kamandanu yang diculik tentara Ku Blai Kan sebagai syarat pembebesan Ranubaya. Sayang pedang itu menjadi rebutan dan terpaksa dititipan kepada sepasang pendekar Tiongkok yang bernama Lo Shih San dan Mei Shin.

Akhirnya menjadi pelarian ke Tanah Jawa.

Pedang Nagapuspa tetap menjadi rebutan.

Masih ada banyak sandiwara radio yang menjadi favoritku, di lain waktu semoga bisa diangkat ke dalam tulisan yang sederhana ini.

Bagaimana dengan Agan dan Sista?
Adakah sandiwara jagoannya?

Yuk, saling berbagi dan melengkapi!

Monggo!
Richy211
indahmami
iissuwandi
iissuwandi dan 33 lainnya memberi reputasi
34
23K
319
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan