Apa yang terlintas di benak kalian ketika mendengar ada kompor modern berbahan bakar kayu?

Gansis, kompor sehari-hari yang kita kenal umumnya menggunakan gas yang disalurkan lewat selang dan tabung LPG. Kalau kompor jaman dulu masih menggunakan minyak tanah dan sumbu seperti lampu-lampu tempel. Lantas, bagaimana jika sebuah kompor modern tidak menggunakan gas sebagai bahan bakar utamanya? Contohnya seperti video ini :




Dalam video tersebut, kompor terdiri dari dua susun. Pada bagian bawah terdapat sebuah kotak tempat menyimpan kayu bakar. Di atasnya ada sebuah lubang tempat menaruh panci atau wajan. Konsepnya mirip seperti pawon pada jaman dulu, di mana api dari kayu yang dibakar akan menyembul dari dua lubang yang berbeda, depan dan belakang. Jadi dua lubang tersebut bisa digunakan secara bersamaan.

Hanya saja, bedanya pada kompor ini adalah lubang kedua yang terletak di sebelahnya dibuat sedikit lebih tinggi, jadi tidak menyulitkan pengguna yang terbiasa memasak berdiri. Unik, kan, Gansis?

Melihat kompor unik ini mengingatkanku pada setrika jaman dulu. Di mana semasa belum ada listrik, orang-orang menggunakan bara dari arang sebagai bahan pemanas setrika. Seperti penampakan di bawah ini :




Sebenarnya, Gansis, penggunaan kompor berbahan bakar kayu ini ada manfaatnya juga. Paling tidak bisa mengurangi penggunaan gas LPG yang harganya kian naik. Pun bisa mengurangi resiko terjadinya ledakan tabung LPG.

Namun, Gansis, tampaknya kompor ini kurang efisien ya. Selain menambah polusi asap, pengguna juga harus membersihkan kembali abu sisa-sisa pembakaran. Lagi pula, kayu bakar jaman sekarang sulit dicari, terutama yang tinggal di perkotaan.

Jika dijual mungkin pembelinya adalah para konsumen yang lebih mengutamakan sisi keunikannya, alih-alih tingkat efisiensinya. Bagi Gansis yang tidak mau ribet, sepertinya kompor elpiji masih menjadi pilihan yang tepat. Meskipun harga gas mahal, dan resiko ledakan tabungnya tinggi, kalian bisa mengatasinya dengan berhemat dan berhati-hati dalam menggunakannya.

Lagi pula, menurutku, kemunculan kompor unik ini tidak menunjukkan adanya kemajuan, tapi justeru semacam kemunduran jaman. Benar tidak menurut kalian?