Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

unicorn.phenexAvatar border
TS
unicorn.phenex
Teror Selandia Baru, EVOS Esports Tanggapi Larangan PUBG oleh MUI

Bandung, IDN Times – EVOS esports Indonesia, sepertinya nama yang tak bisa dilepaskan dari perkembangan e-sports di Indonesia. Tim tersebut merupakan salah satu tim e-sports terbesar di Indonesia, tempat di mana gamers-gamers andal dalam negeri berkarier.

Evos sendiri membagi anggotanya ke dalam beberapa tim sesuai dengan jenis game yang mereka lakoni. Ada anggota yang tergabung dalam game Mobile Legend, Arena of Valor (AoV), hingga PUBG atau akronim dari PlayerUnknown’s Battlegrounds.

Soal PUBG sendiri, tahun ini merupakan game yang mulai dianggap penting. Seiring dengan maraknya turnamen e-sports di Indonesia, PUBG berkembang dan dimainkan baik oleh gamers profesional mau pun gamers-gamers amatir.

Nama PUBG dua hari ini kerap dikaitkan dengan aksi terorisme yang dilakukan oleh kelompok supermasi kulit putih terhadap jemaah masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3). PUBG yang merupakan game perang memang mudah dikaitkan dengan aksi tembak-tembakan terorisme di Selandia Baru.

Bagaimana Evos merespons dugaan itu?

1. Evos tak menemukan sisi negatif dari PUBG

Teror Selandia Baru, EVOS Esports Tanggapi Larangan PUBG oleh MUItrustedreviews.com
Menurut Mechael Setiawan, Manajer Tim PUBG Evos kepada IDN Times, tim e-sportsnya tak mungkin melakoni PUBG jika game tersebut membawa dampak negatif bagi masyarakat Indonesia. Sebaliknya, bagi dia PUBG telah membawa banyak pengaruh positif bagi masyarakat.

“PUBG punya banyak sisi positif, seperti kerja sama tim dengan menciptakan strategi, pertemanan, membangun sikap, hingga bisa menjadi mata pencaharian bagi seseorang,” ujar Mechael, di Eldorado, Kabupaten Bandung, Sabtu (16/3).

2. Rencana MUI tak mendasar

Teror Selandia Baru, EVOS Esports Tanggapi Larangan PUBG oleh MUI
Pada Sabtu (16/3) pagi, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat mengunjungi Markas Polisi Daerah Jawa Barat di Kota Bandung. Kunjungan tersebut tak lain guna membahas isu terorisme yang terjadi di Selandia Baru.

Kepada para pewarta di sana, MUI berencana menyikapi isu terorisme terhadap kaum muslim dengan menciptakan berbagai antisipasi. Salah satunya yakni mempertimbangkan untuk menerbitkan fatwa terkait penyebaran gim PUBG.

Menanggapi hal tersebut, Evos tentu meradang. Mereka menganggap niat MUI tak mendasar, dan tetap pada prinsip bahwa PUBG membawa banyak hal positif bagi generasi muda Indonesia.

“(Rencana MUI) enggak ngaruh sama sekali. Kejadian kemarin enggak related. Related cuma senjatanya saja,” kata Mechael.

3. PUBG adalah game ketiga paling tenar

Teror Selandia Baru, EVOS Esports Tanggapi Larangan PUBG oleh MUIthenerdmag.com
Di Indonesia, kata Mechael, PUBG merupakan salah satu game paling tenar. Berkembang pesat pada 2018, gim PUBG masih ramai dimainkan oleh khalayak di Indonesia.

“Sampai sekarang, Mobile Legends masih menjadi gim paling tenar di Indonesia. Kedua AoV, ketiga baru PUBG,” ujarnya.

4. Saksi: senjata teroris mirip riffle PUBG

Teror Selandia Baru, EVOS Esports Tanggapi Larangan PUBG oleh MUITwitter/Lasillarota
Kepada IDN Times, Jumat (15/3) Warga Negara Indonesia (WNI) yang juga menjadi saksi dari peristiwa tersebut, Kevin, bercerita bahwa bedil otomatis yang digunakan oleh para teroris mirip dengan yang ia lihat dalam gim PUBG.

Dalam PUBG, jenis senjata riffle dibagi menjadi dua: Sniper Riffle, dan Assault Riffle. Namun, jika dikaitkan dengan cara teroris Christchurch menembaki jemaah masjid dengan membabi-buta, riffle yang logis digunakan ialah Assault Riffle.

5. Kevin bersaksi melihat dua orang penembak

Teror Selandia Baru, EVOS Esports Tanggapi Larangan PUBG oleh MUITwitter/@MatthewKeysLive
Ketika peristiwa berlangsung, kepada IDN Times, Kevin mengaku melihat dua orang penembak (jumlah yang dia ingat) tiba-tiba memasuki masjid sambil menembakkan senapan mesin dengan membabi-buta. “Menembak tanpa tujuan, seperti tidak ada target,” katanya, Jumat (15/3).

Kevin masih dapat mengingat bagaimana peristiwa tersebut berlangsung. Bahkan, ia memastikan bahwa pelaku sempat tiga kali mengganti magasin, alat penyimpanan amunisi dalam senjata api, sebelum akhirnya pergi meninggalkan masjid.

Hingga saat ini, kepolisian Selandia Baru mengatakan jika terdapat 49 korban meninggal dunia akibat serangan di Masjid Al-Noor dan Masjid Linwood, Christchurch, Selandia Baru.

Aparat setempat juga telah menangkap empat pelaku yang terdiri dari tiga pria dan satu wanita. Salah satu pelaku diketahui merupakan warga negara Australia, dengan profil seorang ekstrimis, dan teroris yang kejam, kata Perdana Menteri Australia, Scott Morrison.

Wkwkwk

Langsung Keluarkan Fatwa Haram Buat Apa Dipertimbangkan Lagi emoticon-Marah
Diubah oleh unicorn.phenex 16-03-2019 15:25
2
5K
89
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan