Oleh : Eko P |

Blunder Menkominfo kepada bawahannya soal yang menggaji siapa karena memiliki pandangan politik berbeda meramaikan jagat dunia maya

Indonesiainside.id, Jakarta — Pertanyaan Menkominfo Rudiantara menyindir pegawainya soal pemberi gaji siapa menjadi top trending topic dunia. #YangGajiKamuSiapa setelah jadi top trending di Indonesia kini merangsek menduduki no tiga trending topic dunia.

“Tagar #YangGajiKamuSiapa saat ini masuk treding topic dunia (Worldwide trends) nomor 3

Pak Menteri @rudiantara_id blundernya di kenal dunia, selamat Pak.” Kicau akun @CakKhum.

Tagar #YangGajiKamuSiapa saat ini masuk treding topic dunia (Worldwide trends) nomor 3

Pak Menteri @rudiantara_id blundernya di kenal dunia, selamat Pak. pic.twitter.com/nqwjpdtx4h

— CAK KHUM (@CakKhum) February 1, 2019
Atas kejadian itu, Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menyindir Menkominfo dengan menegaskan, uang negara bukan uang menteri atau uang presiden. “Jadi terlihat buruk jika klaim uang itu miliknya, sehingga bisa seenaknya menghardik #YangGajiKamuSiapa,” ujarnya, Jumat (1/2).

Dia juga mengajak para pejabat pemerintah untuk menggunakan akal sehat dan bersikap netral. “Yuk sama2 gunakan akal sehat. ASN tau bahwa gajinya dari rakyat, hormati sikapnya yg netral maupun tdk pro pemerintah,” tulisnya.

Uang negara bukan uang menteri atau uang presiden. Jadi terlihat buruk jika klaim uang itu miliknya, sehingga bisa seenaknya menghardik #YangGajiKamuSiapa. Yuk sama2 gunakan akal sehat. ASN tau bahwa gajinya dari rakyat, hormati sikapnya yg netral maupun tdk pro pemerintah 🙏

— Mardani Ali Sera (@MardaniAliSera) February 1, 2019
Anggota Direktorat Advokasi Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean menilai yang dilakukan Rudiantara bentuk intimidasi kepada anak buahnya dengan menanyakan siapa yang menggaji Aparatur Sipil Negara (ASN).

Rudiantara telah berkampanye serta melakukan pemaksaan kehendak terkait pemilihan presiden 2019. “Rudiantara jelas salah. Itu sudah masuk kategori kampanye karena mengarahkan orang untuk memilih pasangan 01 dengan mempertanyakan dan intimidasi ASN soal gaji dari siapa. Itu bisa dipidana karena melanggar aturan,” katanya.

Baca Juga: Romo Syafi’i: Rudiantara Tidak Punya Integritas
Seperti ramai diberitakan, pernyataan Rudiantara bermula saat dia meminta pegawainya memilih satu di antara dua desain stiker, Kamis kemarin (31/1) di Senayan. Konteksnya saat itu sebetulnya bukan mengenai pilihan di ajang Pilpres 2019, melainkan memilih stiker melalui voting sorakan. Lebih banyak mana yang memilih.

Pertanyaan voting pilihan yang dilontarkan Rudiantara membuat riuh para pegawai ASN Kominfo. Ternyata terdengar lebih banyak yang memilih desain nomor 2 yang berwarna putih.

Karena dipilih paling banyak, Chief RA panggilan akrab Rudiantara lantas memutuskan desain yang dipilih ialah yang kedua. Dia pun memanggil seorang perempuan yang memilih desain nomor dua itu dan menanyai alasannya.

“Bismillahhirrahmanirrahim, mungkin terkait keyakinan saja Pak. Keyakinan atas visi misi yang disampaikan nomor dua, yakin saja,” kata pegawai berjilbab itu. Jawaban itu pun disambut sorakan riuh.

Rudiantara kemudian menyampaikan pertanyaannya menyangkut desain stiker dan bukan pilpres 2019. Berikutnya, Rudi memanggil orang lain yang memilih desain pertama. Orang itu kemudian menjawab desain stiker pertama lebih cerah.

“Saya terima alasan yang nomor satu, tapi saya tidak bisa terima alasan nomor dua. Mohon maaf, ibu tidak bicara mengenai desain, terima kasih bu, terima kasih,” kata Rudi.

Diapun mempersilakan dua pegawai itu turun dari panggung. Namun saat mereka sedang berjalan, Rudi kemudian memanggil kembali pegawai yang memilih desain stiker nomor dua.

“Bu, Bu, yang bayar gaji Ibu siapa sekarang? Pemerintah atau siapa? Bukan yang keyakinan Ibu? Ya sudah, makasih.” tanya Rudiantara.(EPJ)

https://indonesiainside.id/yanggajikamusiapa-jadi-trending-topic-dunia/



Waktu kampanye sih janjinya kabinet bakal diisi profesional semua