Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

anwar515Avatar border
TS
anwar515
Berbahaya Budaya Jepang Masuk Ke Indonesia
Bagaimana bisa Budaya Anti sosial yang berorientasi pada kefanatikan Minat diri ke negeri jepang bisa terjadi di indonesia?

Akhir-akhir ini saya melihat dari media sosial, Dan munculnya komunitas pencinta Kartun jepang semakin marak, apalagi di indonesia penyaringan informasi yang masuk melalui internet tidak dapat dibendung dan pada akhirnya individu bisa mengakses apapun yang dia mau dalam internet, efeknya Budaya serta konten luar bisa masuk dengan mudahnya, ditambah banyaknya situs situs download konten ilegal/bajakan yang menyediakan hiburan, apapun itu.
Ternyata hal ini terdampak juga pada industri kartun animasi jepang yang dibajak& diupload diberbagai situs situs penyedia. Biasa disebut "anime" dalam konteks anime ini, definisinya jika dilihat lebih dalam semakin bervariasi, Mulai dari konten semua umur, sampai dewasa. Kebanyakan anime mengandung Pornografi yang di tampilkan secara terselubung, baik itu dalam bentuk visual maupun audio. Dalam hal ini, yang menjadi masalah adalah pengaruhnya pada penonton, tidak sedikit anime yang berisikan konten negatif, mulai dari sadisme, Pandangan hidup yang keliru, orientasi seksual aneh, sampai ke ranah LGBT.
Ini bisa mempengaruhi psikologis penonton, apalagi jika dinikmati dalam jangka waktu yang kurang normal. Ada sebuah istilah " Hikikomori" yang diartikan sebagai mengurung diri dirumah dan menjauh dari masyarakat. Ini berbahaya, bisa menimbulkan cedera bagi masyarakat, sikap individualisme, tidak peduli dengan keadaan sekitar.
Dari hasil penelitian saya selama beberapa hari ini, teman saya sebagai subyek observasi, Saya menemukan bahwa pada beberapa mereka yang fanatik akan budaya jepang, sampai rela mengeluarkan dana yang tidak sedikit demi membeli aksesoris/barang yang berhubungan dengan anime kesukaannya. Ini sudah masuk kedalam permasalahan ekonomi juga, dengan banyaknya Orang yang anti sosial,individualis, tidak peduli dengan sekitar, maka menurunkan kualitas SDA dalam hal kemampuan kompetensi individu dalam Keahlian, dan dalam Kemampuan bermasyarakatnya. Ingat, manusia tidak bisa hidup individualis, manusia itu mahluk sosial, tidak dapat dipisahkan dari perkumpulan masyarakat. Merujuk pada keperluan Kemampuan sosial itu sendiri.

Seperti yang saya katakan, manusia mahluk sosial, sosial dalam artian memiliki relativitas/hubungan dengan manusia lain yang malah prioritas, Selain keluarga/ orang dekat, namun harus memiliki hubungan dengan orang lain juga demi mewujudkan adanya konektifitas Dalam masuk ke dunia kerja. Tidak bisa seseorang dapat bertahan hidup pada zaman ini, jika tidak memiliki hubungan pertemanan yang baik sebagai tujuan untuk kerja industri dalam ruang lingkup "menggunakan hubungan pertemanan".

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
1.2K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan