profesorlucuAvatar border
TS
profesorlucu
Kemesraan di Social Media, Apakah Berlebihan atau Bahagia?
Social media sudah bukan lagi hal baru bagi kita, terlebih untuk pasangan baik yang masih pacaran atau sudah menikah. Banyak dari dari kita menemukan post-post yang menampilkan kemesraan mereka baik itu foto, komen, caption, atau sekadar status. Bagaimana orang lain menanggapinya? Jawabannya ada dua yaitu mereka dianggap biasa menunjukkan sisi bahagia dan ada juga yang menganggap berlebihan.


 
Ulasan ini menarik karena pro dan kontra memiliki argument yang tidak terbantahkan. Ingat film Social Network yang menceritakan Facebook. Mark membuat fitur yang menunjukkan status dari penggunanya. Pilihannya beragam dari single, in relationship, separate, hingga divorce. Fungsinya adalah menunjukkan kondisi penguna dalam hal hubungan. Jadi, kamu tidak perlu tanya apakah seseorang single atau tidak. Selama janur kuning belum melengkung, siap menyalip di tikungan terakhir.
 
Kembali ke topik, sebuah riset menunjukkan bahwa dua orang sejoli yang kasmaran akan selalu menghabiskan waktu bersama. Tentu saja, intensitasnya beragam. Namun, social media mendekatkan intensitas tersebut sehingga ada kecenderungan untuk share foto-foto saat mereka berduaan. Jadi, ini adalah tanda bahwa pasangan tersebut bahagia. Bisa saja, suami istri sangat sibuk di kantor masing-masing tapi tetap mesra karena social media lah yang menyatukannya.
 

 
Namun, menunjukkan kemesraan di social media juga indikasi bahwa ada yang kurang atau tidak terpenuhi dalam hubungan di dunia nyata. Satu pihak merasa kecewa dan berusaha untuk terus mendekatkan dengan cara posting-posting mesra. Mereka menganggap bahwa social media seperti Facebook dan Instagram membantu untuk mendekatkan yang jauh dalam hal emosional atau perasaan.
 
Seseorang berpandangan bahwa posting hal mesra adalah berlebihan atau hanya pamer. Mengapa dia dapat berpendapat seperti itu? Orang ini mungkin pasangan dari contoh diatas. Dia merasa bahwa social media hanya sekadar alat komunikasi. Ketika jarang beriteraksi satu sama lain, satu pihak akan berusaha mendekat. Namun, dia merasa gusar sebab terlalu didorong oleh posting-posting dari pasangannya.
 

 
Kita mendengar sebuah paradox yang sudah umum dilontarkan terkait hal ini. Social media mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Jangan dulu berpikir negative jika pasangan enggan untuk posting konten mesra. Komukasikan lah dengan baik sehingga social media bukan pelampiasan dari hubungan yang renggang.
 
Apakah menunjukkan kemesraan di social media adalah tanda bahagia atau sifat berlebihan? Jawabannya ada pada dimana perspektif kita diproyeksikan.
 
Semoga ulasan diatas dapat menambah informasi dan pengetahuan
 
 
Sumber: pribadi dan link
3
12.8K
76
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan