Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

londo.046Avatar border
TS
londo.046
Pemilu di Depan Mata, Saatnya Rakyat Berpesta


Quote:


Manfaat ekonomi yang saya maksud tentu didapatkan dengan cara-cara yang benar. Bukan dengan menjual suara atau bermain politik uang ya. Jelas ini cara haram. Selain melanggar aturan dari Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara Pemilu, cara ini juga dilarang keras oleh aturan sosial, norma, bahkan agama. Lalu apa cara kreatif untuk mendapatkan manfaat ekonomi dalam momen Pemilu seperti ini?



Cara pertama, adalah bergabung dengan tim sukses.Dalam pemilu legislatif dan pemilu presiden yang digelar serempak, bergabung dengan tim sukses adalah pilihan cerdas memanfaatkan momen, terutama bagi anak muda yang tertarik dan ingin belajar politik praktis. Banyak pilihan untuk termpat belajar (hitung saja jumlah caleg dari level kota sampai nasional) dan umumnya mereka terbuka kepada anak-anak muda yang ingin bergabung.

Tentu sebelum bergabung anda harus mempertimbangkan pilihan politik anda. Jika pandangan politik anda nasionalis, ya anda cari partai yang sesuai dengan pandangan anda itu. Bagaimana pun jika bekerja sesuai passion, jatuhnya pasti enak. Honor untuk timses, lumayan besar lho. Yang saya tahu ada caleg Dapil Jateng sekian, berani memberikan gaji setara UMR untuk satu bulan kerja. Tugasnya apa? Membuat tag-line kampanye, mengumpulkan saran dan masukan dari konstituen, serta menjawab pertanyaan yang mengarah ke caleg tersebut. Yang terakhir adalah pertanyaan yang muncul di media sosial sang caleg.



Gaji sebesar itu bukan berarti anda harus full di sana ya. Anda tetap menjalani rutinitas pekerjaan harian anda. Hanya, pada saat sang caleg yang anda dukung sedang turun ke bawah, (biasanya malam, atau pagi-siang-malam saat weekend) anda harus siap mendampingi. Sementara sisa pekerjaan anda, dihabiskan di depan layar monitor entah PC atau Smartphone untuk melayani siapapun yang ingin berinteraksi dengan caleg yang anda usung. Tenang, soal kuota dan kebutuhan lain, tentu sudah unlimited dari klien (caleg).

Gimana? Menarik kan? Ini baru dari sisi materi yang terlihat lho. Yang tidak terlihat lebih besar. Namanya anda mendampingi tokoh politik, tentu yang ditemui bukan orang sembarangan. Bisa jadi Bupati atau minimal seorang Kepala Dinas sering bertemu anda. Ini kan jaringan baru ya. Kalau anda pintar, anda tahu apa yang harus anda lakukan. Jadi tunggu apalagi? Daripada waktu mu habis cuma buat WA gebetan yang ternyata dibisukan setahun, kan mending gabung jadi tim sukses.



Yang kedua adalah menjadi bagian dari penyelenggara pemilu.Yang paling mudah memang menjadi saksi bagi calon yang bertarung pada konstelasi pemilhan umum. Kerja cuma sehari, honor lumayan besar. Yang agak sulit, menjadi anggota KPPS atau Kelompok Panitia Pemungutan Suara. Kerjanya memastikan pemungutan suara berlangsung dengan baik di sebuah TPS. Honor, besar juga meski kerjanya hanya beberapa hari. Mulai dari mendata pemilih sampai nanti penghitungan suara di tingkat TPS, untuk kemudian dilaporkan ke panitia di tingkat kelurahan.

Jika anda bekerja bagus sebagai KPPS, anda berpeluang dilirik oleh desa untuk menjadi calon perangkat nya lho. Pada level awal, mungkin anda akan selalu dilibatkan jika desa mempunyai agenda. Jangan khawatir, yang namanya kerja dengan desa tidak ada yang gratis. Honor pasti ada. Balik lagi, dari pada anda sebar hoax, saling bermusuhan di media sosial, kenapa tidak masuk sini saja? Apalagi jika status anda masih pengangguran sukses.



Jika anda punya persyaratan yang memadai, berani di test dan lulus, anda bisa bergabung di Lembaga pengawas pemilu. Ada dua pilihan, yang dibawah negara, yaitu Bawaslu RI dan perwakilannya di tiap provinsi. Atau menjadi pengawas independen yang sudah teregistrasi. Kalau untuk yang satu ini, saya kira tidak perlu dibicarakan lagi salary dan honornya ya. Sudah pasti besar.



Yang ketiga bergabung dengan lembaga penelitian yang berhubungan dengan pemilu.Ada yang familiar dengan istilah, quick count, exit poll, margin of error? Pernah berfikir tidak, siapa sih orang-orang yang bekerja di balik layar yang bisa memprediksi hasil pemilu dengan cepat, namun hasilnya nyaris mendekati benar berdasarkan hasil hitung manual? Mereka lah para ilmuan yang bekerja dengan keras untuk menyajikan data untuk anda.

Nah, orang-orang pintar seperti mereka apakah bekerja sukarela? Tentu saja tidak. Ada ongkos yang harus dibayar dong, dan apa salahnya anda bergabung di sana? Daripada keahlian anda mengolah data hanya anda pakai untuk berdebat kosong, kenapa tidak dimanfaatkan saja?

Well, saya tidak menyinggung tukang sablon kaos, atribut, kang nasbung dan kang nastak ya. Karena buat saya yang seperti itu terlalu mainstream. Semua orang pasti sudah mikir ke sana. Tiga saran saya di atas, monggo bisa anda pikirkan untuk menjadikan pesta demokrasi kali ini, juga menjadi pesta bagi dompet anda. Salam Damai.



Merdeka!


Sumber Referensi : Pengamatan Pribadi
Sumber Gambar : sini, sini, sini, sini, sini, sini
0
5.7K
108
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan