Apapun yang anda lihat, apapun yang anda katakan, apapun yang anda kerjakan, appaun yang anda dengar menjadi realita hidup anda.
Seorang laki-laki memandangi saya, karena dia merasa khawatir dengan pernikahan anak perempuannya yang sekarang berusia 21 tahun. Sudah menjadi tradisi keluarga untuk menikahkan anak-anak perempuannya sedini mungkin. Semua saudara sepupu anak perempuannya itu sudah menikah sebelum mereka berusia 20 tahun. Kakak perempuannya juga telah menikah di usia 19 tahun. Keluarganya adalah keluarga modern dan terpelajar. Semua gadis dalam keluarganya beberapa tahun setelah menikah, kembali ke bangku pendidikan dan menyelasaikan pendidikan yang lebih tinggi. Laki-laki tersebut merasa khawatir karena anak perempuannya telah berusia 21 tahun dan tidak menyukai siapapun. Dia telah menolak  banyak pinangan. Orang tuanya menanyakan kepadanya apakah dia memang menyenangi seseorang namun dia selalu mengelak. Kedua orang tuanya telah membawanya ke para ahli jiwa dan psikologi untuk melakukan konsultasi nmun tetap tidak ada perubahan. Gadis tersebut sekarang merasa jengkel karena dia berpikiran bahwa kedua orang tuanya menganggapnya seolah-olah telah berubah menjadi tidak waras.
Akhirnya laki-laki tersebut membawa anaknya kepada saya. Setelah melewati percakapan yang menyenangkan, saya merasa yakin bahwa tidak ada yang salah dengannya. Dia mengatakan bahwa dia ingin menikah namun dia tidak mau menikah dengan sembarang orang kecuali jika dia menyenanginya. Saya juga mendapatkan bahwa:

1. Sekolah tinggi yang dia telah lalui tidak mempunyai pendidikan bersama antara pria dan wanita (terpisah)
   
2. Dia adalah seorang gadis rumahan dan tidak pernah pergi ke berbagai pesta
   
3. Dia tidak suka menonton televise
   
4. Dia suka membaca buku dan menghabiskan waktu dengan membantu ibunya di dapur, selain itu dia menyenangi kegiatan berkebun dan mencintai alam
   
5. Dia tidak pernah mempunyai kawan laki-laki dalam hidupnya atau bahkan dalam pikirannya
   
6. Dia sangat taat menjalankan shalat dan membacac Al-Quran setiap harinya
   
7. Dalam music, dia hanya menyenangi Nusrat Ali Khan dan Phil Collin
   
8. Dia tidak menyenangi film dan nyanyian india- menggunakan istilahnya ‘film dan nyanyian india sangat menjijikkan
   
9. Dia menyenangi puisi dan sangat terinspirasi oleh Muhammad Iqbal dan telah membacabeberapa bukunya
   

 
Seseorang adalah tergantung agama kawannya, maka setiap orang harus mempertimbangkan dengan siapa dia berkawan (Misykat Al-Masyabih)
 
Ketika ditanyakan mengapa dia menolak begitu banyak pinangan, dia menjawab, “ saya hanya tidak menyukai mereka, tidak ada seorang pun yang terasa dekat dengan pemikiran saya.”
Kata “pemikiran” menyita perhatian saya. Saya menanyakan kepadanya tentang laki-laki yang ingin dinikahinya. Dia mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali dan mulai berbicara tentang laki-laki yang diinginkannya. Dia juga terdiam beberapa saat. Deskripsinya sangat spesifik dan terperinci. Penampilannya, sifat-sifatnya, kecerdasannya, kebiasaannya, pandangannya tentang dunia, dan sebagainya. Dia menerangkan semuanya. Setelah menyimaknya, saya mencoba menghubungkan ke arah mana sifat-sifat kepribadian orang yang dimaksudkannya, namun tidak menemukan apapun tentang penampilan dan sifat-sifat fisik laki-laki kebaratan yang mirip dari tahun enampuluhan. Tampaknya dia tidak pernah bertemu dengannya , karena dia mengambil semua gambarannya dari tempat yang jauh. Saya menanyakan kepadanya apakah dia pernah bertemu dengan laki-laki itu, dia menjawab tidak.
Saya harus akui bahwa dia adalah salah satu klien tersulit. Setelah menghabiskan waktu berjam-jam dengannya, saya tidak dapat menyimpulkan apa-apa, maka saya sarankan untuk datang kembali beberapa harI kemudia. Saya menanyakan rincian dari kamarnya dimana selama ini dia banyak menghabiskan waktunya. Dia menggambarkan keadaan kamarnya. Tidak ada yang penting buat saya yang terkait keadaan kamarnya. Saya menyelidik lebih lanjut. Dia berkata, “tunggu sebentar, ada satu lagi”.Dan itulah yang di maksud.Kamar tidurnya memiliki pintu masuk persis di depan tempat tidurnya.Di belakang pintu ini,terdapat sebuah poster besar bergambar seorang laik laki barat berusia 19-20 tahunan di atas punggung kuda,gambaran dari orang yang berada dalam pemikirannya

Barang siapa mengerjakan  amal yang saleh maka itu adalah untuk dirinya sendiri,dan barang siapa mengerjakan kejahatan,maka itu akan menimpa dirinya sendiri  kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan.(Al jatsiyah(45):15)
 
Poster tersebut telah terpasang disitu selama lima belas tahun. Dia tidak yakin siapa yang telah membeli poster tersebut. Alasan dia tidak memperhatikan terlalu sering gambar tersebut karena pintu kamarnya selalu terbuka setiap hari, sehinggga dia tidak pernah memperhatikannya. Namun, sambil tidur, dia akan menutup pintu dan poster tersebut menghadapnya. Oleh karenanya poster tersebut tidak dapat di akses oleh pikiran sadarnya karena dia tidak pernah melihat atau berpikiran tentangnya. Ketika dia tertidur, pikiran alam sadarnya juga tertidur, namun pikiran bawah sadarnya tetap terjaga. Pikiran itu seperti radar yang terus menerus merekam semua informasi. Pikiran bawah sadarnya telah memperhatikan poster tersebut selama kirakira lima belas tahun. Meskipun dia tidak pernah membuat upaya sadar untuk memvisualisasikan orang yang akan dinikahinya, namun gambar tersebut membentuk cukup kuat sebuah imej dalam memori pikiran bawah sadarnya. Dia mengambil penampilan dari poster tersebut dan sifat-sifat serta kebiasaan dari Muhammad Iqbal. Anda dapat bayangkan bagaimana sulitnya menemukan seseorang yang mempunyai perpaduan unik dari penampilan kebarat-baratan dengan nilai-nilai dan pandangan ketimuran.