passwordzyAvatar border
TS
passwordzy
[COCBUKU] Review Buku Perang - Putu Wijaya #AslinyaLo
Haloo Juragan/sista kaskuser semua

Spoiler for Intermezzo:




Judul Buku : Perang
Pengarang : Putu Wijaya
Tahun terbit : 1990 (cetakan pertama)

Bagi saya, novel Perang ini merupakan sebuah kisah yang secara gamblang menceritakkan kondisi sosial-politik Indonesia dan relevan dibaca sampai sekarang. Novel yang mengangkat tema pewayangan Jawa ini betul-betul memikat baik lewat diksi yang digunakan Putu Wijaya maupun alur cerita yang mengalir membawa khayalan pembaca ke angkasa.

Menceritakan bagaimana persiapan menuju perang Bharatayudha di Kurusetra dalam wiracarita Mahabharata. Tapi tunggu dulu, disini bukan kisah gebuk-gebukan antara Bima dengan gadanya lawan ratusan raksasa, bukan pula kisah Dorna yang ditipu habis-habisan oleh anak-anak Pandawa.

Novel ini disajikan lewat perspektif Jawa. Tentu saja tidak bisa kita temukan keluhuran nilai filosofis punakawan dan kebijaksanaan Lurah Semar dalam teks asli Mahabharata. Tapi dalam novel Perang ini, Putu Wijaya bukan hanya menceritakan kembali, tapi membangun kembali pemikiran masyarakat.

Kisah yang terjadi adalah intrik dibalik persiapan perang. Bagaimana guyonan-guyonan satir bisa lewat dalam satu atau dua halaman, menyentil politik dan pemerintahan. Kondisi pun tampaknya sengaja dibuat cocok dengan keadaan pemerintahan di Indonesia, terjadi krisis mental dan pemikiran, terjadi saling tipu dan saling tikung.

Putu Wijaya memposisikan dirinya sebagai dalang yang membedah habis-habisan makna filosofis dari sebuah gelaran Mahabharatha. Menyoroti rakyat jelata (Punakawan) maka Putu Wijaya menyoroti bagaimana rakyat kecil harus diseret dalam berbagai kepentingan politik. Buku ini tentu sangat bisa dibaca oleh berbagai kalangan, apalagi para pejabat yang harus kembali memperhitungkan wong cilikdalam setiap segi manuver kepolitikan mereka.

Membaca lembar demi lembar buku ini adalah petualangan menuju relung hati paling dalam dan goa-goa pemikiran rakyat kecil, yaitu kita sendiri. Kita diuji untuk kembali merenungkan jati diri kita, ke-bergunaan kita dalam masyarakat, bagaimana pandangan kita terhadap negara, dan bagaimana kita seharusnya hidup dalam kondisi sosial-politik yang carut-marut.

Jika perlu memberi rating, buku ini mendapat 4.5/5

Tidak perlu berpikir dua kali untuk mulai membacanya. Inilah racikan Putu Wijaya dan ekstraksi dari kerumitan pola masyarakat Indonesia.
1
7.3K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan