KEMBANGAN - Setahun masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyied Baswedan, pengurus RT/RW mengalami kekecewaan. Sebab, dana operasional yang digulirkan setiap bulan tak kunjung dibayarkan alias mandek.

Ketua RW 03 Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Egar Warman membenarkan kemandekan dana operasional RT/RW untuk periode Oktober 2018. Biasanya, dana operasional tersebut diterima per tanggal 5 setiap bulannya.

"Biasanya setiap tanggal 5 itu sudah cair. Ini belum. Di grup Whatsapp teriak semua ini ketua RT-nya nanya kapan cair dana operasional," ungkap Egar, saat dikonfirmasi, Selasa (16/10/2018).

Ironisnya lagi, dipaparkannya, pihak kelurahan telah menjanjikan kenaikan dana operasional untuk pengurus RW, dari nominal Rp 2 juta menjadi Rp 2,5 juta.

Sedangkan RT dari nominal Rp 1,5 juta menjadi Rp 2 juta. Namun, dana tersebut dinilai belum sepadan dengan pengukuran kepengurusan RT/RW setiap bulannya. 

"Jika dana operasional cuma naik Rp 500 ribu, yah tidak sepadan menurut saya. Kalau buat acara para warga seperti pengajian itu habis Rp 2 Jutaan. Nah, sekarang bayar Linmas yang suka jagain lingkungan pun bayarnya pakai uang patungan warga," jelasnya.

Kondisi serupa dialami Ketua RW 010 Kelurahan Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, Matsani. Belum ada keterangan resmi dari pihak kelurahan terkait pencairan dana operasional RT/RW. Begitu pun soal kenaikan nominal dana tersebut

"Sampai sekarang baik saya dan Ketua RT lain memang belum menerima dana itu. Biasanya paling telat setiap tanggal 15," tutupnya.

http://infonitas.com/puri/laporan-ut...w-mandek/65229