venomwolfAvatar border
TS
venomwolf
Akibat Rupiah Anjlok, Dana Asing di Saham RI Lari Rp 2,39 T
JawaPos.com - Pasar saham Indonesia masih dibayangi oleh penguatan Dolar Amerika Serikat yang menggerus tenaga nilai mata uang Rupiah. Rupiah yang terus melemah juga menekan persepsi investor saham hingga menyebabkan asing melakukan aksi jual sebesar Rp 2,39 triliun.

Mengutip data PT Bursa Efek Indonesia (BEI) laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pekan lalu ditutup anjlok 4,09 persen ke level 5,731.93 poin dari 5,976.55 poin pada pekan sebelumnya.

Divisi Komunikasi BEI Hani Ahadiyani mengatakan, sejalan dengan penurunan tersebut, nilai kapitalisasi pasar pada pekan ini mengalami penurunan 4,08 persen ke posisi Rp 6,462.42 triliun dari Rp 6,737.43 triliun pada pekan sebelumnya.

“Namun, rata-rata volume transaksi harian BEI mengalami peningkatkan 6,39 persen menjadi 10,99 miliar unit saham dari 10,33 miliar unit saham pada pekan lalu,” ujarnya, seperti diberitakan, Minggu (7/10).

ADVERTISEMENT

Sementara rata-rata nilai transaksi harian BEI selama sepekan terakhir mengalami perubahan sebesar 3,13 persen menjadi Rp 6,96 triliun dari Rp 7,18 triliun sepekan sebelumnya. Sedangkan, rata-rata frekuensi transaksi harian BEI mengalami peningkatan sebesar 12,95 persen menjadi 383,14 ribu kali transaksi dari 339,21 ribu kali transaksi.

Investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp 2,39 triliun di sepanjang pekan ini dan sepanjang 2018 investor asing telah mencatatkan jual bersih mencapai Rp 53,56 triliun.

(mys/JPC)
https://www.jawapos.com/finance/07/10/2018/akibat-rupiah-anjlok-dana-asing-di-saham-ri-lari-rp-239-t



Ekonom Indef Sebut Bisa Melemah Sampai Segini Hingga Akhir 2018

JawaPos.com - Sudah lima hari terakhir ini nilai tukar rupiah terdepresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pada Jumat (5/10), kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah berada di level Rp 15.182 per USD.

Ekonom Instute For Development of Economic and Finance (Indef) Bhima Yudhistira memperkirakan hingga akhir tahun nilai tukar akan melemah hingga Rp 15.200 - Rp 15.600 per USD. Pelemahan itu masih dipicu dari tekanan perekonomian global.

"Dari sisi global data tenaga kerja AS cukup positif sehingga memicu spekulasi kenaikan Fed rate yang lebih agresif. Dari Eropa kondisinya masih mengkhawatirkan ada ketidakpastian Brexit dan parlemen Italia," ujarnya kepada JawaPos.com, Sabtu (6/10).

Sementara itu, lanjut Bhima, kenaikan harga minyak menjadi USD 85 per barel turut memberi dampak. Sebab, hal itu mendorong pelebaran defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) lantaran biaya impor yang semakin mahal.

"Impor migas akan sedot devisa secara alamiah. Sampai akhir tahun CAD bisa tembus 3 persen," tuturnya.

"Turki dan Argentina krisis karena CAD nya jelek. Ini kemudian memicu panic sell off dari investor asing. Seminggu terakhir asing lepas Rp 1,6 triliun dari pasar modal. Outlook ekonomi Indonesia masih dibayangi stagnasi pertumbuhan dikisaran 5 persen," tandasnya.

(hap/JPC)

https://www.jawapos.com/ekonomi/finance/06/10/2018/ekonom-indef-sebut-bisa-melemah-sampai-segini-hingga-akhir-2018
2
2.6K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan