Quote:
Dear Kamu yang baca Thread ini, saya garisbawahi, cetak miring dan cetak tebal dengan font paling besar dan warna merah ya kalau Thread ini penuh dengan spoiler. Kalau belum nonton 'The Nun' atau film-film di The Conjuring Universe jangan baca dulu Thread ini. Kalau kalian memutuskan untuk baca, jangan protes ke Momod atau ke Officer. Kan kalian sudah diperingati. Tanggung risiko sendiri.
Sebulan terakhir ini masyarakat kembali ngomongin Valak, tokoh antagonis dalam The Conjuring Universe, yang kembali lagi ke bioskop lewat film terbaru dari dunia buatan James Wan ini. Valak dibuatkan spin-off dalam film berjudul 'The Nun'. Lo masih inget gak sama Valak?
Iblis dari neraka ini sempat gentayangan di media sosial setelah perilisan 'The Conjuring 2' tahun 2016 lalu. Valak pun jadi tolok ukur karakter setan dan iblis dalam film horor, mengikuti sukses dari The Conjuring Universe. Sosoknya pertama kali muncul dalam penglihatan Lorraine Warren ketika menangai salah satu kasus kerasukan. Kemudian sosok ini dilukis ke atas kanvas oleh Ed Warren yang kemudian dipajang di ruang belajar dalam rumah keluarga tersebut. Kemunculan kedua Valak sangat dramatis dan traumatis: menjelma sebagai bayangan raksasa yang berjalan pelan-pelan ke arah lukisan potret dirinya, kemudian muncul menjadi sosok yang nyata, mengejutkan Lorraine sampai ke ubun-ubun.
Siapa Valak? Dari mana asalnya? Bagaimana ceritanya sampai dia bisa ada di dunia manusia dan bergentayangan mencari mangsa?
Nah itulah yang berusaha dijelaskan dalam 'The Nun'. Kita diajak untuk menyelami detail tentang iblis yang menjelma jadi sosok biarawati di sebuah gereja di pedalaman Rumania ini. Dalam The Conjuring Universe, secara kronologis 'The Nun' merupakan film ketiga setelah 'Annabelle Creation' dan 'Annabelle'. Barulah berlanjut ke 'The Conjuring' dan 'The Conjuring 2'. Dalam film 'Annabelle Creation', sosok Valak sempat muncul dalam sebuah foto yang ditunjukkan Suster Charlotte kepada Sam Mullins (pembuat boneka Annabelle). Suster Charlotte menyebutkan bahwa foto itu diambil di Rumania. Namun ketika Sam Mullins bertanya siapa sosok yang ada di dalam kegelapan (Valak) Suster Charlotte mengaku tidak mengenalnya.
Kita punya tiga pahlawan di 'The Nun'. Mereka adalah Suster Irene, Pastor Burke, dan Frenchie.
SPOILER ALERT!
Cerita berawal dari Vatikan, ketika Pastor Burke mendapat perintah untuk menyelidiki sebuah kejadian misterius di gereja di pedalaman Rumania. Tidak pernah ada yang tahu bahwa gereja tersebut menyimpan horor luar biasa. Frenchie, seorang anak desa yang bekerja sehari-hari mengantarkan bahan makanan ke gereja, menemukan biarawati tewas tergantung dari jendela kastil. Biarawati tersebut dicurigai bunuh diri. Namun alasannya tidak ada yang tahu. Itulah kenapa Pastor Burke kemudian diperintahkan untuk mencari jawaban dari peristiwa tersebut. Sebelum terbang ke Rumania, Pastor Burke diminta menemui Suster Irene. Irene adalah seorang biarawati yang belum mengucapkan sumpahnya. Sama seperti Lorraine Warren dalam 'The Conjuring', dia adalah perempuan dengan indera keenam yang kerap mendapatkan penglihatan-penglihatan terkait hal-hal supranatural. Ditemani oleh Frenchie, ketiganya berangkat ke kastil misterius tersebut. Satu per satu misteri terjadi dan terungkap.
Sejak ditayangkan, 'The Nun' menerima berbagai respons dari penonton. Ada yang memberikan komentar positif, ada juga yang memberikan komentar negatif. Ada yang mengklaim bahwa film ini adalah film terseram, film yang paling menakutkan, film yang paling bikin merinding. Pokoknya tingkat keseramannya melampaui film-film lain dalam The Conjuring Universe.
Sebagai pecinta film horor (yang nonton filmnya juga sangat dipilih-pilih), komentar-komentar ini bikin gue jadi punya ekspektasi tinggi soal film 'The Nun'. Masa sih, ada film horor hantu Hollywood yang punya tingkat keseraman setinggi itu? Demi membuktikannya gue pun akhirnya nonton 'The Nun' di hari pertama penayangannya di Indonesia. Duduk di kursi bioskop dengan ekspektasi yang sangat tinggi.
Adegan-adegan awal film ini memang kelam banget. Kita dipaksa untuk masuk ke sebuah dunia yang gelap. Di mana iblis dari neraka ini bisa muncul dari mana saja. Horornya langsung terasa dari atmosfer lorong-lorong gelap kastil gereja. Apalagi ketika pintu bertuliskan "God Ends Here" itu muncul. Wah kacau sih. Langsung teriak kenceng banget gue! Tapi abis itu, enggak terlalu banyak adegan yang bikin gue menjerit. Harus gue akui, pesona kengerian Valak di film ini agak berkurang. Selesai nonton gue pun bertanya-tanya sendiri. Kenapa ya, kok rasanya 'The Nun' agak kurang seram kalau dibandingkan dengan 'The Conjuring 2' dan 'Annabelle Creation'?
Mungkin ini beberapa alasannya....
Quote:
1. Mungkin karena kita sudah tahu setannya Valak
Salah satu alasan kenapa gue pribadi merasa film ini jadi enggak terlalu menakutkan adalah karena kita sudah tahu kalau setannya si Valak. Kita sudah tahu penampilannya seperti apa jadi tidak ada sesuatu yang mengejutkan dari situ. Valak enggak mungkin juga muncul dengan busana dari SUPREME atau Balenciaga, kan. Kostum biarawati yang dia pakai masih sama aja kayak penampakan dia sebelumnya. Gigi jeleknya juga masih sama. Mata melototnya pun tetap kayak gitu. Hidungnya masih bikin iri karena mancung banget sementara hidung gue mancungnya ke dalem. Kemunculannya yang sudah bisa ditebak juga membuat tingkat keseraman dari 'The Nun' menurun. Tapi di sisi lain, ada sesuatu yang berbeda yang membuat film ini jadi sangat sangat sangat gelap. Valak jadi lebih kasar dan lebih sadis.
Ada momen gue merasa Valak di sini jadi kayak Pennywise. Cara dia menampakkan diri dan mempermainkan para pemeran utama seru banget dan memacu adrenalin. In the end kita akan sadar kalau sebenarnya bukan Valak yang seharusnya ditakuti tapi kemampuannya memanipulasi dunia di sekeliling kita dengan tipu muslihat iblis (Masha Allah bahasa gue) yang seharusnya diantisipasi.
2. Mungkin karena jump scare-nya enggak terlalu dipaksakan
Kalau lo nonton 'Danur' lo akan ngumpat karena jump scare-nya kebanyakan dan kebanyakan tidak penting. Film-film horror memang selalu memanfaatkan jump scare supaya kita sebagai penonton jadi terkedjoet dan mengoempat kentjang-kentjang di dalam bioskop. 'The Nun' pun ada jump scare-nya hanya saja kalau menurut gue porsinya enggak terlalu banyak dan enggak terlalu dipaksakan. Jump scare-nya ditempatkan di adegan-adegan yang tepat sehingga terkesan natural dan memang harus terjadi. Bukan dipaksakan untuk terjadi.
Tentu saja ini bukan hal yang negatif. Karena kalo kebanyakan jump scare kan juga nontonnya jadi kesel. Kesannya kayak enggak ada yang dijual selain jump scare. 'The Nun' lebih dari sekedar jump scare kok!
3. Mungkin Suster Irene terlalu memesona
Suster Irene di 'The Nun' diperankan oleh aktris muda bernama Taissa Farmiga. Aktris ini lahir pada 17 Agustus 1994 dan tahun ini usianya memasuki 24 tahun. Namanya mulai dikenal setelah berperan dalam serial televisi 'American Horror Story'. Wajah manis Suster Irene langsung menarik perhatian Frenchie pada pandangan pertama, juga perhatian gue tentu saja. Di antara semua pemeran utama dalam The Conjuring Universe, Suster Irene menempati urutan teratas dari segi visual. Mau Valak muncul berkali-kali dan bikin takut berkali-kali, selama ada Suster Irene di adegan itu, rasanya sentosa sekali hidup ini. Adem aja memandangi layar.
Sebagai tambahan, 'The Nun' adalah film kedua dalam universe The Conjuring yang tidak menampilkan anak-anak sebagai pemeran utama (yang disiksa). Kadang-kadang ketidakberdayaan anak-anak ketika sedang diperdaya iblis menambah nuansa ngeri dalam sebuah film. Irene sendiri digambarkan sebagai sosok yang kuat dan selalu mau melawan. Bukan tipe-tipe pemeran utama yang selalu pasrah dan tidak berdaya ketika iblis menyerangnya.
4. Mungkin karena humornya juga banyak
SPOILER ALERT!
Tidak melulu teror dan suasana horor yang ditampilkan dalam 'The Nun'. Banyak dialog-dialog lucu yang dihadirkan antara para pemeran utama terutama antara Frenchie dan Pastor Burke atau Frenchie dan Suster Irene. Kelucuan juga muncul karena situasi dalam beberapa adegan. Nah mungkin karena ada beberapa adegan lucu yang ditempatkan setelah adegan seram jadi bikin kengeriannya jadi hilang karena dinetralisir oleh humor. Salah satunya adegan Frenchie di kuburan dan dia harus menggotong batu nisan demi keselamatan dirinya. Adegan ini dimulai dengan sangat menyeramkan tapi malah berakhir tawa.
Humor-humor kayak gini enggak banyak muncul di 'Annabelle Creation' atau 'The Conjuring'. Di film-film sebelumnya, humor mungkin lebih terasa karena setannya bener-bener mempermainkan si pemeran utama sampai ke titik di mana akhirnya penonton jadi ketawa karena kasihan. "Gini amat hidup lo yak." kayak gitu. Kalo 'The Nun' beneran ngelawak.
5. Mungkin pada akhirnya yang paling mengerikan adalah Frenchie yang tak bisa mendapatkan Irene
SPOILER ALERT!
Bahkan dalam sebuah film yang diklaim jadi 'the darkest from this universe' pun ada kisah cinta yang nggak kesampaian. Sejak bertemu Irene, Frenchie sudah menunjukkan ketertarikan kepada sang perempuan. Bahkan setelah meninggalkan gereja yang kena kutuk itu, Frenchie rela kembali demi menyelamatkan Irene. Sampai situ, Frenchie sedikit banyak berharap Irene akan membalas cintanya. Namun sayang hati Frenchie langsung patah ketika Irene bilang kalau dia mau mengambil sumpahnya sebagai biarawati seutuhnya. Di situlah kengerian yang sebenarnya dirasakan oleh seorang pria. Ketika kisah cinta yang didambakannya tidak jadi nyata. Ketika perempuan yang disukainya tidak bisa dimilikinya.
'The Nun' masih tayang di bioskop. Gue sudah nonton dua kali.