Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rinaldikarzaAvatar border
TS
rinaldikarza
‘Prabocor’ Ganti ‘Prabosan’ Kata Wasekjen Golkar pada Pembela Prabowo

Wasekjen Golkar menyebut pembela Prabowo Subianto sebagai 'Prabocor. dan .Prabosan'(Foto: Istimewa)

Jakarta – Julukan ‘Prabocor’ pun berganti ‘Prabosan’. Penggantian julukan itu, dilontarkan Wakil Sekretaris Jenderal atau Wasekjen Golkar Maman Abdurahman terhadap pembela Prabowo Subianto, yang selama ini disebut ‘Prabocor’. Kini istilah itu berubah menjadi ‘Prabosan’, menurut Maman, karena   argumentasi pendukung Prabowo membosankan.

“Semakin mendekati pemilu saya melihat para Prabocor berevolusi menjadi Prabosan, karena narasi yang dibangunnya hampir tidak menarik dan membosankan. Argumentasi-argumentasinya cetek dan bahkan tidak produktif, malah semakin menunjukkan kelas calonnya. Saya menanti teman-teman di sana untuk membangun narasi yang bersifat solutif terhadap hal-hal yang mungkin belum bisa diselesaikan oleh pemerintahan era Jokowi dan JK,” tutur Wasekjen Golkar Maman, Rabu (15/8/2018).


Komentar Maman itu, guna menanggapi pernyataan Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade, yang menilai Jokowi tak punya pendirian saat menentukan Cawapres. Menurut Maman, pemilihan KH Ma’ruf Amin sebagai cawapres Jokowi, sudah melalui pertimbangan partai koalisi.


“Drama penentuan cawapres di detik-detik terakhir itu merupakan sesuatu hal yang suka atau tidak suka harus dilewati di dalam setiap kontestasi di era demokrasi. Yang membedakan, hanya tinggal motivasi di balik itu semua,” terang Wasekjen Golkar.


“Perubahan cawapres dari Mahfud ke Kiai Ma’ruf kalau kita mau simpulkan lebih jauh dikarenakan pertimbangan keutuhan koalisi. Dan hal ini sudah lumrah, serta karena pertimbangan membangun semangat rekonsiliasi yang utuh bagi seluruh elemen bangsa,” imbuh Maman.


Wasekjen Golkar: Yang dilakukan Gerindra dan Koalisinya Lebih Tragis

Sebaliknya Maman pun menyoroti perubahan cawapres yang dilakukan Gerindra dan koalisinya. Maman melihat, perubahan dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke Sandiaga Uno lebih tragis. “Sebab, pertimbangannya memilih Sandiaga karena faktor duit,” tandasnya.

Perubahan cawapres dari AHY ke Sandiaga itu, menurut Maman, jauh lebih tragis dan menyedihkan. Alasannya, karena pertimbangannya hanya murni faktor uang semata, dan ini bisa jauh lebih berbahaya ke depan.

“Tidak menutup kemungkinan kalau Pak Prabowo memimpin diduga berpotensi akan banyak kebijakan-kebijakan strategis yang berubah hanya karena pertimbangan-pertimbangan materi semata,” papar Maman.

Maman menilai, bahwa hal ini sudah terang benderang terlihat reaksi teman-teman di Demokrat, PKS dan PAN, seakan-akan harga dirinya hanya dihargai dengan materi. “Itu pun kalau memang betul-betul direalisasikan, kalau tidak? Bisa dua kali jatuh,” pungkasnya.

Sumber

0
1.8K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan