Quote:
Seni bambu proyek Anies segera diresmikan sore hari ini di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta. Karya instalasi yang membutuhkan 1600 batang bambu dan pengerjaan selama satu minggu lamanya itu merupakan proyek tantangan Gubernur DKI untuk mempercantik kota.
Nama Joko Avianto sendiri merupakan seniman yang mulai dikenal luas ketika karyanya mejeng dalam rangkaian Frankfurt Book Fair 2015. Material bambu ciptaannya itu pun dipuji publik internasional mulai dari Frankfurt, Singapura, Yokohama sampai di tingkat lokal di Yogyakarta dan Bandung.
Meski begitu, publik yang merespons instalasi 'Getah Getih' di Bundaran HI justru mengkritik habis-habisan. Netizen banyak yang tak setuju dengan penempatan karya di pusat kota tersebut.
"Bambu di outdoor gitu kena panas eh kena hujan eh kropos biaya lagi biaya lagi APBN sampai triliunan tapi mahakarya segitu aja toh diperbagus gtu, diplintur or apalah, moment event internasional gitu... Kalau mau di outdoor bikin karya seni ya lebih bagus beton daripada bambu," ujar seorang netizen di komentar akun Instagram Anies.
Salah seorang warganet lainnya di kentara detikHOT juga mengkritik soal penempatan yang tak pas. "Penempatannya kurang pas untuk area jalanan terbuka luas, harusnya di dalam gedung dengan efek pencahayaan," tulis seorang netizen.
Meski begitu ketika dihubungi detikHOT, Joko Avianto menuturkan sejak pertama kali dipanggil Anies, dia sudah memperlihatkan blueprint MRT di dekat Patung Selamat Datang. Ia pun mendesain karya seni itu berdasarkan blueprint tersebut.
"Rancangan di island yang ada di atasnya, yang menghadap Bundaran HI. Saya mendesain berdasarkan itu, kalau ada ketidakcocokan sebenarnya masing-masing. Saya nggak usah jawab juga," ungkapnya kepada detikHOT, Rabu (15/8/2018).
SUMBER
MAHA BENAR NETIZEN DENGAN SEGALA KEKUATAN BACOTAN JARI JEMARINYA