rinaldikarzaAvatar border
TS
rinaldikarza
Untung Presiden Jokowi Tidak Ikuti Saran SBY soal Pembangunan Infrastruktur

Presiden Jokowi dalam sebuah acara beberapa waktu lalu(ist)

Jakarta – Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat, mengklaim bahwa sejak lama ia sudah menyarankan kepada Presiden Joko Widodo untuk menunda pembangunan infrastruktur. Untungnya, Presiden tak mengikuti saran SBY.

Menurut Wasekjen Partai Golkar, M. Sarmuji, bila saran SBY diikuti sejak lama, tentu rakyat akan menjadi korban. Pasalnya, pembangunan infrastruktur merupakan dasar dari pembangunan berkelanjutan.


“Jika Pak SBY menyatakan sejak lama menyarankan menunda pembangunan infrastruktur, kalau dituruti justru akan mengorbankan kesejahteraan rakyat. Mengingat infrastruktur adalah basis pembangunan berkelanjutan,” ujarnya, Rabu, (1/8).


Presiden sadar betul bahwa pentingnya pembangunan infrastruktur untuk mengejar ketertinggalan dengan negara lain. Oleh karena itu, dalam empat tahun memerintah, Presiden Jokowi terus fokus di infrastruktur.


Sarmuji menilai, hal inilah yang membedakan pemerintahan di era Jokowi dan SBY. “Pembangunan infrastruktur pada saat SBY memerintah nyaris tidak tersentuh, sehingga rakyat Indonesia di perbatasan malu hati melihat kemajuan infrastruktur negara tetangga,” ujar politikus Golkar tersebut.


Menurut Sarmuji, langkah Presiden dalam menunda atau menjadwal ulang pembangunan infrastruktur merupakan langkah taktis. Ia yakin Presiden Jokowi memiliki kelebihan untuk membedakan urusan jangka pendek dan jangka panjang.


“Soal jangka pendek harus diatasi dengan langkah taktis, urusan jangka panjang harus ditempuh dengan langkah strategis. Kelebihan Pak Jokowi, dia tahu mana langkah taktis, mana langkah strategis. Tidak tertukar dan tidak salah waktu,” ujarnya lagi.


Saran SBY Terkait Penundaan Infrastruktur

Kembali ke saran SBY yang sudah lama meminta penundaan pembangunan infrastruktur, menurut Sarmuji, langkah Jokowi menunda ini lebih pada langkah taktis.

“Saat ini, kalaupun ada pembangunan infrastruktur yang dijadwal ulang, itu lebih karena ada persoalan jangka pendek yang harus segera diatasi, yaitu defisit perdagangan dan defisit pembayaran. Salah satu penyebabnya adalah komponen impor di sektor infrastruktur. Defisit perdagangan dan defisit pembayaran jika tidak diatasi akan menekan rupiah. Ini sekadar langkah taktis saja,” jelasnya.

Seperti diketahui, SBY merespons rencana penundaan pembangunan infrastruktur demi menyelamatkan rupiah. SBY mengklaim langkah Jokowi tersebut sudah lama ia sarankan.

“Saya dengan pemerintah akan tunda sebagian proyek infrastruktur guna selamatkan ekonomi kita. Hal ini sudah lama saya sarankan. Keputusan & kebijakan pemerintah tsb (kalau benar) TEPAT. Saya ikut mendukung. Karena berarti negara UTAMAKAN RAKYAT,” cuitnya di Twitter merespons kebijakan Jokowi.

Sumber

0
9.2K
115
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan