WARTA KOTA, KALIDERES---Jumlah pencari suaka sangat banyak membuat Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) di Kalideres, Jakarta Barat, tidak muat dan sebagian pencari suaka tinggal di sembarang tempat.

Seorang warga Kalideres, Anto (33) mengatakan, para pencari suaka kerap mengotori trotoar, membuang sampah sembarangan, dan buang air kecil di sembarang tempat.

Bahkan, ada beberapa pencari suaka yang berisik dan mengganggu warga dan pejalan kaki.

"Saya sih enggak keberatan kalau pencari suaka tidur di trotoar di depan rudenim. Masalahnya, para pencari suaka jorok," katanya, Selasa (31/7/2018).

Lurah Kalideres, Fahmi mengatakan, belum lama ini pihaknya membongkar tenda-tenda di depan Rudenim yang didirikan para warga negara asing (WNA) pencari suaka.

"Keberadaan mereka membuat lingkungan jadi kotor dan jorok. Sampah kerap berserakan di lokasi itu," kata Fahmi.

Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Ronny F Sompie, meminta pemerintah daerah ikut mencari solusi atas masalah pencari suaka.

"Penanganan masalah pengungsi atau pencari suaka mengacu ke Perpres No 125 tahun 2016 yaitu para pengungsi ditangani secara bersama-sama, mulai kementerian, lembaga, dan pemerintahan daerah," kata Ronny.

"Perlu diketahui, Rudenim yang di Kalideres itu sebenarnya bukan untuk menampung pengungsi. Rudemim diperuntukan untuk menampung para WNA yang melanggar masalah keimigrasian atau kasus pidana lain yang akan dideportasi ke negaranya," katanya.




Yang biasa lewat Jl. peta selatan pasti tau sepanjang trotoar dua sisi sampai swalayan hari-hari dipenuhi para pencari suaka beberapa bulan ini, macetnya parah... pemrov dimana??

Kalo diterima bakal jadi tanggungan warga DKI nih... Apalagi yang tidak punya keterampilan