d1213Avatar border
TS
d1213
Ribuan Orang Dewasa Di Papua Ngantri Buat Di Sunat, Katanya Gak Sakit, Kok Bisa Ya?

(image: liputan6)


Semua Pria yang sudah menganjak dewasa biasanya sudah di sunat, khususnya di Indonesia dan kebanyakan negara Muslim karena sunat merupakan salah satu tuntunan Agama. Tapi meski begitu sunat sering kali menjadi teror tersendiri, karena dipotongnya secuil kulit pada pusaka kaum hawa ini terkenal memiliki sensasi perih-perih geli. 


(image: blogspot.com)


Sunat sendiri biasanya dilakukan pada saat usia anak laki-laki masih sangat muda dengan berbagai alasan diantaranya menghindari rasa malu dan tentunya rasa sakit, karena konon semakin tua usia kita maka sunat akan terasa lebih sakit karena kulit kita sudah alot. Itu kata mbah ane lho, bukan ane..


(image: liputan6)


Tapi anggapan ini sepertinya tak sepenuhnya benar, karena nyatanya setiap tahun ratusan hingga ribuan Pria dewasa di Papua justru mengantri untuk di sunat. Kejadian serupa juga terjadi pada Sabtu (30/6/2018), dimana sekitar 1.300 pria dewasa di Papua mengantri untuk di sunat secara massal.

Jadi apa yang membuat ribuan pria dewasa ini rela mengantri untuk di sunat, ternyata hal ini merupakan bagian dari program pemerintah daerah Papua untuk mengsosialisasikan sunat bagi kesehatan sekaliigus pencegahan penularan penyakit berbahaya. Dan untuk merayu warga agar mau secara sukarela di sunat, pemerintah papua ternyata menggunakan metode sunat modern yang konon sama sekali tak menimbulkan rasa sakit dan langsung sembuh.

Seperti apa metode sunat modern yang menimbulkan rasa sakit ini, berikut ini ane akan kasih sedikit ulasanya. Tapi sebelum itu ada baiknya kita mengenal apa itu sunat dan kenapa sunat harus dilakukan. 


(image: [sensor spam])


Menurut laman Klikdokter.comsunat atau bahasa medisnya dikenal dengan istilah Sirkumsisi merupakan sebuah upaya untuk membuah bagian depan kulit yang ada di penis laki-laki. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi resiko terkena berbagai penyakit seksial seperti HIV dan AIDS yang bisa muncul karena kurang sterilnya bagian alat vital laki-laki. Dengan membuang bagian depan kulit penis, maka kebersihan penis akan lebih terjada dan dapat menjadi tindakan pencegahan penularan penyakit. Selain itu kata pak dokter Adithia Kwee, sunat juga dapat meningkatkan sensasi kenikmatan saat ngasah pedang alais berhubungan sex.

Nah itu sedikit informasi mengenai sunat, sekarang kita kembali lagi ke soal sunat tanpa rasa sakit di Papua. Metode yang digunakan ternyata menggunakan sebuah alat bernama Prepex. Alat berbentuk dua cincin berbahan karet asal Amerika inilah yang membuat sunat tak terasa sakit dan cepat sembuh.


(image: israel21c.org)


Cara kerja Prepex sendiri sangat sederhana, pertama penis yang akan di sunat terlebih dulu dibersihkan dan di ukur untuk menentukan ukuran dalam pemakaian Prepex. Setelah itu penis akan diberi anastesi untuk membuat kulit kelamin kebal dan mencegah rasa geli.


(image: nocamels.com)


Setelah itu duah buah cincin Prepex yang berwarna hitam dan putih mulai di pasangkan ke penis. Cincin berwarna putih dimasukan pada bagian dalam kulit penis, sedangkan cincin berwarna hitam di bagian luar penis. Secara perlahan kedua cincin ini akan menjepit kulit penis hingga aliran darah, saraf dan pasokan nutrisi makanan ke kulit penis terhenti. Karena tak lagi mendapatkan asupan nutrisi kulit penis yang di jepit, lama kelamaan akan mati. Setelah mati bagian kulit yang tidak diperlukan bisa dipotong menggunakan gunting, sebelum akhirnya kedua bangian cincin karet prepex di ambil dengan cara memotong cincin bagian luar dengan menggunakan pisau bedah. Setelah kedua cincin prepex dipindahkan maka prosedur sunat dengan prepex sudah selesai.

Metode ini berlangsung cukup cepat hanya sekitar 5 hingga 7 menit dan sama sekali tak mengeluarkan darah dan mengakibatkan rasa sakit. Selain itu orang yang di sunat dengan Prepex juga bisa langsung beraktivitas seperti biasa karena langsung sembuh, ajaib kan.


(image: liputan6)


Program sunat menggunakan prepex di Papua sendiri sudah dimulai sejak tahun 2015 yang lalu lewat bantuanBill Clinton Foundation melalui Clinton Health Acces Initiative (CHAI) yang menyumbang sebanyak 1.800 unit prepex.


(image: google)


Prepex sendiri memiliki memiliki beberapa ukuran cincin mulai dari kelas A yang paling kecil hingga E untuk yang paling besar. Sementara yang digunakan di Papua berukuran antara A hingga D.

Harga per unit alat sunat sekali pakai ini sendiri di Amerika diperkirakan mencapai 25 dollar atau sekitar 300 ribu rupiah.


Wah cukup murah, hampir sama harganya dengan tarif bengkong dan mantri sunat. Gimana kaskuser ada yang berminat untuk di sunat dengan prepex atau mau merekomendasikan metode ini pada saudara atau temanya yang pengen sunat? Namun penggunaan prepex hanya dianjurkan untuk remaja pria yang sudah berusia 15 tahun ke atas ya, jadi tak bisa digunakan untuk anak-anak.

Referensi

12 3 


0
19.6K
156
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan