Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

soekirmandiaAvatar border
TS
soekirmandia
Tante Eva Sundari: Hasil Pilkada Buktikan Keberhasilan Kaderisasi PDIP
Eva: Hasil Pilkada Buktikan Keberhasilan Kaderisasi PDIP
Sabtu 30 June 2018 07:57 WIB



Anggota Komisi XI DPR RI Eva Kusuma Sundari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari menilai PDI Perjuangan telah berhasil melakukan sistem kaderisasi. Hal itu dibuktikan dengan keberhasilan tujuh kadernya memenangi pemilihan kepala daerah. 

Eva memerinci tujuh kader PDIP tersebut terdiri dari empat orang menempati posisi gubernur dan tiga lainnya wakil gubernur. "Ini merupakan capaian tertinggi di antara partai-partai lainnya," ujar Eva dalam keterangan tertulis yang diterima republika.co.id, Jumat (29/6).

Empat gubernur yang terpilih pada Pilkada Serentak 2018 lalu, yakni pejawat Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, I Wayan Koster di Bali, Murad Ismail di Maluku. Selain itu, John Wempi Wetimpo di Papua untuk sementara mengungguli pejawat Lukas Enembe. 

Sementara tiga wakil gubernur, yaitu Tjokorda Oka di Bali, Barnabas Orno di Maluku. Habel Melkias Suwae yang berpasangan dengan Wetimpo.  Pemungutan suara di Papua belum rampung karena sejumlah hambatan. 

Ia juga mengklaim PDI Perjuangan juga berhasil memenangkan 60 pesen pilkada tingkat kabupaten/kota dengan menempatkan kader-kadernya sebagai 33 kepala daerah dan 38 wakil kepala daerah baru. Ia menganggap hal tersebut juga merupakan capaian yang cukup membanggakan dan melampaui prestasi parpol-parpol lain.

"Semua para kepala daerah baru tersebut disiapkan secara serius melalui sekolah partai yang di dalamnya ada pembekalan ideologi dan teknis tata kelola pemerintahan," katanya.

Eva mengungkapkan beberapa bukti dari hasil pendidikan tersebut di antaranya tidak satu pun calon PDI Perjuangan mengusung isu SARA. Ia mengatakan PDIP fokus pada gagasan-gagasan pembaharuan demi segera mewujudkan keadilan sosial.

"Walau terus didera hoaks soal isu-isu sektarianisme, PDI Perjuangan dengan sadar menolak untuk pragmatis dengan turut dalam politik identitas menggunakan aspek SARA," ujar anggota DPR tersebut.

Baca Juga: Hasto: Lumayan PDIP Menang di Enam Pilgub

Eva menuturkan PDI Perjuangan juga sedang mempersiapkan kaderisasi nasional ketiga untuk para perempuan. Menurutnya hal tersebut untuk mewujudkan tekad PDI Perjuangan meningkatkan partisipasi perempuan pada dewan legislatif di berbagai tingkat.

"Ketum pernah mengingatkan, bahwa para kader adalah etalase partai. Melalui para kader di eksekutif, legislatif dan struktur partai yang berwawasan kebangsaan, progresif, berintegritas dan berkapasitas memadai yang akan bermanfaat bagi rakyat," ujar Eva. 

https://www.republika.co.id/berita/n...aderisasi-pdip


Kalah di 11 Pilgub 2018, Ini Kata PDIP
Rabu 27 Juni 2018, 23:31 WIB

Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, dan Sumatera Selatan merupakan 5 dari 11 provinsi yang tak dimenangkan PDIP. Menurut Eva, faktor ketokohan calon yang diusung hingga popularitas menjadi penyebabnya. 

"Mungkin karena ketokohan yang nggak pas, strategi kampanye yang nggak pas, tapi ini by case ya," ucapnya. 

Baca juga: Ganjar Menang Quick Count, PDIP Tetap Merasa Kecolongan di 3 Daerah

Bagi Eva, kekalahan mereka di beberapa provinsi tak bisa dibilang sebagai kelemahan PDIP. Menurut Eva, ada beberapa wilayah yang memang bukan basis PDIP. Meski begitu, hasil Pilgub 2018 di wilayah tersebut dianggap Eva cukup baik mengingat mereka tak punya basis massa tetap.

"Kayak di Jabar, yang kita kalah itu kan bukan daerah kita. Pilgub selalu kalah ya di Jatim. Jadi bukan kemudian ada orang yang menyimpulkan, 'tuh lihat PDIP calonnya rontok semua'. Ndak bisa seperti itu karena di Jatim itu kan daerahnya NU, bukan daerahnya PDIP tapi PDIP bisa ngangkat segitu artinya kan lumayan kan, bagus dan itu saya yakin nanti kerja di pileg membaik, termasuk di Sumatera," ucap Eva.

https://news.detik.com/berita/408703...-ini-kata-pdip

Kekalahan PDIP Di Pilkada Tak Menghambat Kemenangan Jokowi Di 2019
SABTU, 30 JUNI 2018 , 07:40:00 WIB

RMOLJateng. Kemenangan dan kekalahan partai politik pengusung calon kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam Pilkada serentak, baru-baru ini bukan satu-satunya tolak ukur Pilpres 2019 mendatang.

Menurut Pengamat Politik Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, hal itu lantaran tidak banyak kader inti partai politik yang bertarung di Pilkada.

Dia menilai, peran parpol hanya sebatas perahu yang disewa oleh kandidat-kandidat yang mayoritas bukan kader.

Contohnya misalnya Pak Djarot di Sumut menang, itu baru menang sesungguhnya, karena dia langsung ditugaskan PDI-P, dan dia kader inti partai. Bukan kader naturalisasi,” jelas Pangi di Jakarta, Jumat (29/6).

Dia melanjutkan, minimnya kemenangan PDI Perjuangan di Pilkada 2018, juga tidak bisa disimpulkan menjadi penghambat kemenangan Jokowi di pilpres 2019. Apalagi, kandidat-kandidat yang mengalahkan jagoan-jagoan PDIP di pilkada juga banyak yang bukan kader partai nonpemerintah.

Beberapa diantaranya bahkan punya kedekatan personal dengan Jokowi. Contoh di Pilkada Jawa Timur dan Jawa Barat,” sambungnya seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL.

Hasil hitung cepat, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak memenangkan Pilkada Jatim dan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum di Jawa Barat.

Bu Khofifah bisa jadi kabar baik bagi Pak Jokowi, karena Khofifah kan bukan kader partai. Ridwan Kamil juga walaupun diusung Nasdem tapi kan tidak ada deklarasi kalau dia jadi kader (Nasdem),” jelas Pangi.

Selain itu, secara personal Khofifah dan Ridwan Kamil memiliki kedekatan dengan Jokowi,” imbuhnya.

Lantas apabila Jokowi aman, bagaimana dengan calon-calon lain, termasuk calon-calon dari luar partai?

Pangi berpendapat, calon-calon yang berasal dari partai politik masih memiliki banyak peluang. Dia menegaskan, tidak ada korelasi mutlak antara Pilkada dengan Pilpres.

Kecuali calon-calon dari luar partai agak sulit,” tegasnya.

Sejumlah calon dari luar partai yang disebut-bakal bakal ikut meramaikan Pilpres 2019, antara lain Gatot Nurmantyo, Chairul Tanjung, Susi Pudjiastusi dan lain.

Peluang dilirik partai, saya lihat belum ada. Kalau komunikasi, penjajakan itu biasa, tapi yang serius enggak ada,” sambungnya.

Alasan partai tidak tertarik dengan tokoh-tokoh dari luar, sebab mereka memiliki calon yang sudah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari.

Walaupun PKS dengan Pak Prabowo misalnya, apa PKS akan rela memberikan kursinya ke Pak Gatot Nurmantyo. Saya pikir tidak, lebih baik untuk 9 kadernya yang diusulkan jadi cawapres Prabowo. Demikian halnya PAN,"ujar Pangi.

Dia menambahkan, PAN juga memiliki Amien Rais yang juga masih berambisi maju.

Jadi kursi mana yang mau dipakai calon-calon ini, termasuk Pak Gatot? Satu saja partai dapat itu sudah jadi modal, tapi ini satu pun enggak ada. Jadi kendalanya kan partai politik. Selain elektabilitas juga rendah," tandasnya

http://www.rmoljateng.com/read/2018/06/30/7539/Kekalahan-PDIP-Di-Pilkada-Tak-Menghambat-Kemenangan-Jokowi-Di-2019-

---------------------------------

Tanda-tanda PDIP mau lengser seperti Pemilu 2004 lalu?

emoticon-Wakaka
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
1.7K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan