Di zaman sekarang ini banyak hal-hal menarik yang bisa ditemukan dalam kesehariannya, mulai dari permasalahan politik, ekonomi dan sosial hingga hal-hal yang remeh dan unik dapat diketemukan dalam keseharian kita. Informasi sudah menjadi konsumsi pribadi di tengah derasnya arus informasi yang mengalir. Banyak fenomena-fenomena menarik yang bisa menjadi topik-topik hangat yang menjadi bahasan mulai dari kidz zaman now hingga topik yang menghangat di masyarakat.


Salah satu hal dari sekian banyaknya fenomena yang menarik adalah sikap ikut-ikutan yang menggejala dalam setiap sektor. Dalam persaingan stasiun televisi kita kadang melihat tindakan ikut-ikutan dalam membuat acara, misalkan dulu di televisi heboh dengan sinetron bertemakan hewan jadi-jadian, dan stasiun televisi lain pun ikut-ikutan membuat acara yang serupa. Dalam dunia bisnispun demikian, seringkali ada tren bisnis yang ujung-ujungnya yang lain pada ikutan meramaikan seperti cappucino cingcau, tahu bulat, ayam geprek hingga ice kepal milo.

Tak dapat di pungkiri memang sikap ikut-ikutan ini dalam berbagai sektor seringkali kita jumpai. Dunia kehidupan yang dinamis dan arus globalisasi tak dapat dipungkiri sangat mempengaruhinya. Lantas apakah sikap ikut-ikutan ini baik atau buruk kah? Tentunya semuanya perlu untuk kaji dan bahas lebih mendalam gan sis.

Setiap waktunya seringkali menciptakan tren, entah itu teknologi, budaya, makanan hingga model pakaian pun tak luput dari sebuah tren. Sikap ikut-ikutan pada tren seringkali kita temukan saat ini, tak tua atau muda pasti ada yang mengikutinya. Yang paling sering ditemui biasanya yang ikut ikutan adalah anak-anak muda terutama yang masih dalam pencarian jati diri.


Lantas apakah bernilai baik atau burukkah sikap ikut-ikutan? Semua itu kembali lagi pada hal yang di ikutinya apakah itu bernilai baik atau buruk, jika itu bernilai baik mungkin tak ada masalah dengan ikut-ikutan, namun bagaimana dengan ikut-ikutan dengan hal yang buruk? Hal ini akan menjadi masalah dalam kehidupan, bukan hanya sekedar masalah lingkungan namun juga masalah sosial secara umum.

Kita mungkin melihat sendiri dan terkadang bikin kita geleng-geleng kepala terutama melihat generasi masa kini, tak jarang mereka ikut-ikutan sesuatu yang mereka lihat keren padahal itu bernilai buruk, Seperti anak sd yang sudah berpacaran, anak kecil sudah main narsis di sosmed yang berlebihan, hingga kelakuan-kelakuan aneh lainnya. Saking banyaknya generasi muda masa kini yang serba ikut-ikutan dengan tren masa kini tak jarang bikin orang gregetan dan muncul-muncul istilah-istilah di dunia maya yang menyindir kelakuan anak-anak zaman sekarang.

Serba ikut-ikutan jika dilihat secara umum mungkin cukup negatif, apalagi serba ikut-ikutannya tanpa diiringi dengan pemikiran rasional, maka janganlah heran kalau mereka seperti kehilangan jati diri. Negeri ini butuh generasi yang memiliki jati diri yang pasti sebagai bangsa indonesia, lalu apa jadinya kalau negeri ini dipenuhi orang yang serba ikut-ikutan dan terombang ambing oleh membanjirnya tren di masa kini?


Generasi ini butuh penerus yang mempunyai keyakinan teguh dan tidak sekedar terombang ambing atau ikut-ikutan sesuatu yang tak jelas terutama generasi pemuda yang akan melanjutkan perjuangan bangsa ini di masa depan. Sudah seharusnya bagi kita untuk saling mengingatkan atau mengkoreksi terutama kepada para generasi pemuda agar mereka bisa mempunyai kepribadian yang teguh dan tidak terombang-ambing oleh banyaknya arus tren di masa kini.

Demikian tulisan ane kali ini, agan dan sista ingin berkomentar? silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan berikutnya.

Sumber : Opini Pribadi dan inspirasi dari kehidupan
Sumber gambar via google images