Mengelola venue olahraga membutuhkan dana yang gak sedikit. Makanya gak jarang kalau pihak pemilik venue menjual hak penamaan stadion pada pihak swasta untuk mendapatkan dana tambahan. Dana itu biasanya dialokasikan kembali untuk perawatan venue atau malah digunakan untuk pembangunan venue supaya lebih layak digunakan. Di luar negeri sendiri, hal tersebut sangat lumrah terjadi dengan banyaknya stadion yang menggunakan nama-nama perusahaan swasta sebagai sponsor utamanya. Berikut ini adalah beberapa stadion terkenal yang dibranding dengan nama sponsor.



Axiata Arena merupakan salah satu fasilitas olahraga berbentuk stadion indoor yang terletak di National Sports Complex of Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia. Stadion ini bisa difungsikan untuk menggelar pertandingan bulu tangkis, tinju, basket, sampai penyelenggaraan konser. Kurang lebih fungsinya sama dengan Istora di GBK.


Axiata Arena pertama kali diresmikan dengan nama Putra Indoor Stadium atau lebih dikenal dengan nama Stadium Putra di Malaysia. Sejak 6 Januari 2017, stadion tersebut berganti nama menjadi Axiata Arena setelah mendapatkan dana sponsor dari perusahaan telekomunikasi asal Malaysia, Axiata Group Berhad. Axiata Arena menjadi penanda pertamakalinya pemerintah Malaysia menyepakati perjanjian kerjasama dengan korporasi untuk mengubah nama fasilitas olahraga. Axiata Arena merupakan bagian dari renovasi National Sports Complex yang nantinya akan dikenal sebagai KL Sports City (KLSC).

Sumber:
https://stadium.gov.my/2017/index.ph...x/axiata-arena
https://www.axiata.com/mroom/news-article/146/



Sejak September 2011, Juventus Football Club hijrah ke stadion baru yang diberi nama Juventus Stadium. Stadion baru ini difungsikan mulai perhelatan Serie A musim 2011/12 dengan kapasitas penonton mencapai 41.000. Pertandingan pertama di Juventus Stadium merupakan laga persahabatan melawan Notts County pada 8 September 2011 sekaligus menjadi tanda dibukanya stadion ini. Parma menjadi tim pertama yang dijamu Juventus di Serie A, dengan catatan hanya tiga kali kalah dalam 100 laga domestik pertama di Juventus Stadium.


Mulai 1 Juli 2017, Juventus Stadium dikenal dengan nama Allianz Stadium selama enam musim ke depan, tepatnya hingga 30 Juni 2023. Perusahaan jasa keuangan dari Jerman tersebut menandatangain kesepakatan untuk mengubah nama stadion dengan Juventus dan Lagardere Sports sebagai pemillik hak penamaan sebelumnya. Tidak ada pemberitahuan resmi soal nilai kontrak, tetapi sebelumnya Lagardere Sports mencapai kesepakatan senilai 75 juta Euro dengan Juventus untuk mendapatkan hak penamaan dan pembagian promosi serta sponsor untuk Juventus Stadium. Dengan nilai kontrak setidaknya sebesar itu, Allianz menjadi sponsor stadion termahal di Italia.

Sumber:
http://www.juventus.com/id/news/news...nz-stadium.php
http://stadiumdb.com/news/2017/06/tu...ng_rights_deal
https://www.allianz.co.id/program-al...-stadium-turin



Allianz Stadium sedikit beda cerita dengan markas terkini klub sepakbola asal London, Arsenal. Emirates Stadium memang dapat suntikan dana dari maskapai penerbangan asal Dubai, Fly Emirates, sejak awal pembangunannya. Tapi, Emirates harus merogoh kocek lebih dalam untuk memiliki hak penamaan stadion. Emirates pada akhirnya membeli hak penamaan stadion dengan nilai 100 juta Pounds berdurasi 15 tahun sekaligus menjadi sponsor utama jersey selama 7 tahun mulai musim 2006/07.


Walaupun punya hak penuh untuk penamaan stadion, tapi nama Emirates Stadium gak bisa dipakai saat laga Eropa karena peraturan peraturan UEFA soal sponsor pada stadion. Arsenal harus memakai nama Arsenal Stadium untuk laga Eropa yang dimainkan di kandang mereka. Kerjasama antara Arsenal dan Emirates akan berlanjut hingga 2028 setelah pembaharuan kontrak senilai 150 juta Pounds sekaligus perpanjangan sponsor utama jersey selama 5 musim.

Sumber:
http://www.bbc.com/news/business-20464096
https://www.emirates.com/media-centr...onsorship-deal



AT&T Stadium yang sebelumnya bernama Cowboys Stadium merupakan markas dari tim National Football League (NFL), Dallas Cowboys. Stadion ini terletak di Airlington, Texas, selesai dibangun pada 27 Mei 2009 dengan atap yang bisa dibuka. AT&T Stadium setidaknya sudah pernah digunakan untuk konser, pertandingan basket, sepakbola, hingga motorcross.


Pada 25 Juli 2013, Dallas Cowboys mengumumkan bahwa mereka telah setuju memberikan hak penamaan stadion kepada perusahaan telekomunikasi asal Amerika Serikat, AT&T. Nilai sponsornya dikabarkan berkisar di angka 17 - 19 juta US Dollar per tahunnya. Stadion ini memang memiliki nama AT&T Stadium tapi kepemilikan stadion masih ada di tangan pemerintah kota Arlington, Texas.

Sumber:
https://www.usatoday.com/story/sport...adium/2586977/
https://sportsday.dallasnews.com/dal...-17-19m-a-year


Selain stadion-stadion di atas, masih ada The O2 Arena yang bernama North Greenwich Arena selama perhelatan Olimpiade Musim Panas 2012, Stadion NFL FedExField yang sebelumnya bernama Jack Kent Cooke Stadium, hingga kabar proposal Shahid Khan untuk membeli stadion Wembley senilai 800 juta Pounds.

Bahkan, baru-baru ini terdengar kabar bahwa Blibli.com selaku sponsor utama Indonesia Open 2018 yang akan diselenggarakan pada Juli mengajukan pergantian nama Istora menjadi Blibli Arena. Sifatnya sama persis dengan stadion-stadion yang ane jabarkan tadi, Gan. Pergantian nama merupakan bagian dari sponsorshipyang diajukan Blibli.com, dengan nilai kontrak dan durasi yang disepakati lebih dulu bersama pihak pemilik Gelora Bung Karno. Artinya, pergantian nama ini sifatnya akan sementara. Dana sponsornya sendiri bisa digunakan pihak pengelola untuk menalang dana perawatan stadion atau malah menambah fasilitas-fasilitas baru. Apapun namanya, yang penting dukung terus Indonesia!



Sumber: https://www.cnnindonesia.com/olahrag...i-blibli-arena