Pada kenyataannya, manusia tak bisa lepas dari hal-hal yang tak masuk akal. Segala hal yang di luar rasionalitas, tak terjabarkan dalam keilmuan saintis, dan selalu diliputi misteri merupakan fenomena yang mengiringi perjalanan hidup manusia. Ilmu hitam, sihir gelap, santet, gendam, dan ritual perdukunan, serta pesugihan, adalah beberapa potret budaya yang tak bisa dimungkiri, masih ada dan bertahan hingga hari ini.

Maraknya ekspose perihal sihir dan dukun oleh para praktisi supranatural, juga disertai dengan penggambaran akan sosok makhluk halus di media audio visual, seakan turut menegaskan, bahwa “mereka” benar-benar ada dan nyata. Kendati ada juga orang-orang yang menolak “teori kegaiban” dan mengagungkan keilmuan terapan, tetapi orang-orang di beberapa negara di dunia ini, nyatanya masih sangat kental akan praktik perdukunan. Seperti dikutip dari dream.co.id (19/04/2018), mari kita lihat bagaimana potret aktivitas supranatural di 5 negara ini, yang menurut Admin, penuh akan dunia sihir.

1) Uganda


Orang albino di Uganda ini harus terancam nyawanya oleh incaran dukun santet, daging orang albino dipercaya bisa memberi kekuatan dan menambah umur, kepercayaan ini sudah mewabah di dataran Afrika | www.tribunnews.com
Negara ini memiliki masyarakat adat yang kental akan aktivitas perdukunan. Kendati aktivitas itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi, tetapi orang sudah bisa menandai, mana-mana saja orang yang bisa mengirimkan jampi-jampi hitam. Hukum adat dalam masyarakat lokal Uganda terbilang seram, saat mereka yakin bahwa ada seseorang yang melakukan kejahatan dengan perantara santet, sang dukun santet bisa langsung diamuk masa, diikat dan dipenggal kepalanya.

2) Kolombia


Seorang ahli supranatural, Hermes Cifuentes, sedang melakukan upacara ritual pengusiran makhluk halus. Hermes sangat populer di Kolombia | www.viva.co.id
Media berita FoxNews pernah memberitakan nasib tragis seorang perempuan yang dituduh sebagai tukang santet. Perempuan itu minta perlindungan ke pihak berwenang, tetapi kepolisian seakan terkesan tak menggubrisnya (dengan kata lain, besar kemungkinan turut percaya bahwa perempuan itu dukun santet), alhasil perempuan itu hanya diabaikan begitu saja. Puncaknya, perempuan itu akhirnya meregang nyawa karena dibakar oleh masa atas tuduhan pelaku ilmu sihir.

3) Gambia


Seorang dukun di Gambia dan peralatan rittualnya | www.litmaze.com
The Telegraph pernah mengangkat artikel berkait Presiden Gambia, Yahyah Jammeh, yang menangkap 1000 warganya yang dituduh sebagai dukun santet. Para dukun santet itu kemudian dipaksa meminum cairan halusinogen untuk mengusir kekuatan santet dari tubuh mereka Namun hal itu malah membuat 6 orang tewas. Kejadian itu terjadi di medio 2012, dan 2013.

4) Republik Demokratik Kongo


Karena pengetahuan yang terbatas, anak-anak dan perempuan merupakan korban atas isu ilmu sihir | www.harnas.com
Anak-anak merupakan korban terbanyak atas isu sihir di negara ini. Laporan International Bussines Times 2013, mengungkap temuan bahwa sebanyak 50.000 anak-anak dituduh mempraktikan ilmu sihir. Mereka diculik oleh orang-orang dewasa, disiksa, dan dilecehkan. Orang dewasa menganggap anak-anak ini kerasukan setan, hanya karena cacat, banyak mengompol, dan bermimpi buruk.

5) Indonesia


Sebagian masyarakat Indonesia masih sangat kental akan praktik perdukunan, menggunakan jasa dukun untuk pesugihan, pengasihan, dan berbagai kepentingan lainnya | ilustrasi www.tribunnews.com
Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, fenomena mistik yang diduga merupakan bagian dari ilmu sihir terjadi di kediaman SBY. The Washington Post menulis kejadian langka ini pada tahun 2014. Dikatakan bahwa SBY melihat langsung asap tebal berwarna hitam pekat berusaha menembus kamarnya melalui langit-langit kamar. Insiden itu mencetuskan ide SBY untuk mengusulkan amandemen KUHP, tentang klausul ilmu hitam yang bisa menjadi tindak pidana. Selain itu, sejak periode reformasi mulai bergaung, ekspose akan tokoh-tokoh supranatural mulai banyak bermunculan dan menjadi idola baru bagi penonton televisi.

Sebagian besar negara yang kental akan dunia perdukunan adalah negara-negara berkembang dan terbelakang. Namun hal itu tak lantas menyimpulkan, bahwa negara maju bebas dari praktik supranatural. Di Eropa pada abad ke 16-17, pembunuhan banyak terjadi hanya karena seseorang dianggap dukun santet. Sisa jejak kelam di masa lalu itu, sangat mungkin terbawa hingga hari ini, karena budaya adalah warisan yang sulit terdegradasi.

Sepertinya, sampai hari kiamat tiba nanti, sihir dan santet akan terus lestari di tengah perkembangan zaman yang serba moderen ini. Ya, sebuah kenyataan pahit yang tidak bisa kita hindari.Nah semoga info ini bermanfaat ya gan.
Jangan lupa cendol sama bintang 5 nya ya...