Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

j.16Avatar border
TS
j.16
Stop Membandingkan Anak! Ini Dampaknya


Selamat pagi, siang, sore para kaskuser yang berbahagia, ketemu lagi bersama j. 16 disini.
emoticon-Hansipemoticon-Hansip


"Tuh liat anaknya Pak Kus, dia pinter nggak kayak kamu!"

"Liat Kakak kamu, dia aja bisa masa kamu gitu aja nggak bisa?"


Pernah mengalami hal seperti ini? Bagaimana perasaan kalian? Pastinya tidak suka, kesel, marah dan muak kan?

Yups, tidak ada orang yang mau dibanding - bandingkan dengan orang lain. Apalagi jika yang membandingkan adalah orang tua sendiri.

Spoiler for :


Anak yang membanggakan pasti merupakan idaman setiap orangtua. Merupakan hal yang wajar, bila anak yang berprestasi atau memiliki kelebihan kemudian menjadi buah bibir orangtuanya. Hal ini bisa kita lihat manakala para orangtua berkumpul, pasti ada saja topik yang membahas kebanggaan mereka terhadap anak - anaknya.

Membanggakan sama dengan membandingkan sesuatu mana yang lebih baik.

Kadang tanpa disadari, orang tua suka membanding - bandingkan anak dengan adik maupun kakaknya atau dengan anak orang lain. Meskipun niat awalnya baik, yaitu untuk memberikan contoh dan teladan agar anak termotivasi untuk menjadi lebih baik. Namun membanding - bandingkan anak juga dapat memberikan dampak yang buruk bagi psikologis anak loh.

Diantaranya :

1. Membuat Anak Jadi Pembenci

Spoiler for :


Karena terlalu sering dibanding - bandingkan dengan anak lain si anak menjadi tidak suka jika mengobrol dengan orang tuanya sendiri. Mereka merasa muak karena apa yang dilakukannya selalu kurang dan akhirnya membenci orang tua mereka sendiri. Selain itu si anak juga membenci teman yang selalu dibanding - bandingkan dengannya.

2. Anak Menjadi Stres

Spoiler for :


Anak akan merasa tertekan dan terbebani dengan itu semua dan bisa membuat anak menjadi stres.

3. Anak Menjadi Rendah Diri

Spoiler for :


Dengan dibanding - bandingkan membuat anak merasa rendah diri. Dia akan selalu merasa kalah dengan anak lain. Dan selalu tidak percaya diri dengan kemampuannya.

4. Anak Menjadi Introvert

Spoiler for :


Ketika dibandingkan akan memicu anak menjadi introvert. Karena rasa tidak nyaman dan tidak percaya diri maka anak akan memilih untuk lebih tertutup pada lingkungan sekitarnya. Termasuk terhadap orang tua maupun teman - temannya yang lain.

4. Anak Menjadi Apatis

Spoiler for :


Bila segala pencapaian yang dilakukananakselalu diabaikan, karena dianggap tidak sepadan dengan anak lain. Maka anak akan bersikap cuek, masa bodoh, tidak peduli dan malas untuk meraih prestasi apapun untuk menyenangkan orangtuanya.
Karena orangtua terus- terusan memuji anak lain, maka anak akan berpikir bahwa apa yang dilakukannya adalah kesia- siaan. Sehingga dia merasa tidak perlu repot berusaha untuk memuaskan orang tuanya lagi.

5. Anak Mencari Pelarian

Spoiler for :


Cara tersimpel, menurut anak, lari dari masalah ini adalah mencari pelarian. Sayangnya, kadang-kadang pelarian yang dipilih bukan hal yang berbau positif, tapi negatif. Hal ini justru lebih membahayakan buat anak.


Tuhan menciptakan manusia dengan sifat dan kemampuan yang berbeda - beda, begitu juga anak. Mereka punya sifat dan kemampuan yang berbeda - beda pula. Sebagai orang tua jangan terlalu menuntut anak, jadilah orang tua yang bisa mengerti kemampuan dan kemauan anaknya. Jangan terlalu sering membanding - bandingkan anak, karena itu tidak baik bagi perkembangan anak itu sendiri. Dan semua anak sudah mempunyai keistimewaannya sendiri - sendiri.

Terima kasih sudah mau mampir ke thread yang sederhana ini, jangan lupa untuk share, rate dan coment..
emoticon-Rate 5 Star

emoticon-Blue Guy Cendol (L)

0
21.8K
87
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan