Seperti kita semua ketahui, Angkatan Udara adalah salah satu kecabangan penting angkatan bersenjata dalam era modern, dan pesawat kombatan sejak era Perang Dunia sudah membuktikan diri sebagai faktor menentukan dalam peperangan, baik sebagai pengangkat moral (contoh: Doolitle Raid) maupun faktor penentu kemenangan perang. Dan untuk itu, penting bagi angkatan udara untuk memiliki wahana atau alutsista yang canggih dan modern serta up-to-date dengan situasi dan kondisi konflik yang dihadapi, baik di masa kini maupun masa depan.




Namun, di samping kekuatan dan spesifikasi dari pesawat kombatan, hal lain yang perlu diperhitungkan adalah familiaritas, interkoneksi, serta kemudahan perawatan dan suku cadang. Memiliki angkatan udara yang besar dan kuat memang bagus, akan tetapi angkatan udara yang memiliki alutsista terlalu beragam mirip showroom justru akan membebani proses pemeliharaan dan perawatan yang pada akhirnya bisa menurunkan kesiapannya. Mengingat tren pesawat tempur dewasa ini yang semakin multirole, maka dimungkinkan penggunaan sebuah pesawat homogen untuk melakukan beberapa jenis misi sekaligus, dengan beberapa pesawat berkemampuan khusus untuk menangani jenis misi terbatas yang membutuhkan kemampuan khusus pula. Negara besar yang mencoba menerapkan konsep ini adalah Amerika Serikat, yang akan menggantikan beberapa jenis pesawatnya dengan F-35 sebagai omnirole.



Atas pertimbangan ini, maka ane akan membuka diskusi mengenai penerapan konsep Homogenous Aircraft pada TNI AU. Mengingat selama ini banyak Formiler yang prihatin melihat betapa banyak dan beragamnya inventori pesawat tempur pada TNI AU, mari kita mendiskusikan bagaimana bila TNI AU menerapkan penggunaan pesawat sejenis untuk berbagai macam role alih-alih mendesignasi pesawat berbeda untuk role yang berbeda. Selain mempermudah pemeliharaan dan perawatan, pembeliannya tentu akan tak lagi pakai sistem mengeteng, sehingga kita bisa lebih leluasa dalam mendiktekan persyaratan beli, dan tak terjadi proses tarik ulur lama seperti beberapa sinetron belakangan ini untuk mendapatkan bonus besar pada pembelian jumlah sedikit.

Beberapa yang akan dibahas di trit ini adalah:

1. Apakah penggunaan Homogenous Aircraft cukup feasible bagi TNI-AU, dan silakan paparkan kelebihan serta kekurangannya (bila ada yang kontra).
2. Bila akan menggunakan Homogenous Aircraft, pesawat apakah yang sebaiknya dipilih oleh TNI-AU dan silakan disertakan alasannya. Sales diperbolehkan untuk ikut rembug dan menawarkan dagangannya TANPAmenjatuhkan atau menjelek-jelekkan barang dagangan sales lainnya.

Sebagai contoh negara yang menerapkan homogenous aircraft, TS akan menggunakan Belanda (Koninklijke Luchtmacht) yang hanya menggunakan F-16AM (Block 20) (nantinya digantikan oleh F-35) sebagai pesawat tempur utama, dan juga Swedia (Svenska Flygpavnet) yang menggunakan Jas-39 Gripen sebagai pesawat tempur utama. Tapi pembahasan tak akan dibatasi hanya pada kedua pesawat tempur ini saja, dan alternatif serta contoh negara lain yang menerapkan dipersilakan.



Aturan tetap sama, ikuti ROE, dilarang ada hate speech, dan semua yang melanggar akan kena banned. Trit ini akan di-sticky selama seminggu, namun pembahasan serta diskusi tetap boleh lanjut walau status sticky sudah dicabut.

Selamat berdiskusi

NB: Gambar di atas hanya sekadar ilustrasi saja untuk memperindah tampilan trit, bukan untuk penggiringan opini. Jadi mohon untuk diabaikan dalam proses diskusi.