Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ts4l4saAvatar border
TS
ts4l4sa
Pelaku Ekonomi Syariah di Indonesia Pasti Kaget, Saudi Arabia Halalkan Bank Riba
HARGA MINYAK ANJLOK, ARAB SAUDI TERPAKSA AJUKAN UTANG
Defisit anggaran diperkirakan akan mencapai 20 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2015 ini. Capital Economics memperkirakan, pendapatan pemerintah akan turun USD82 miliar pada tahun ini
11 Agustus 2015 13:53:00 WIB

ANJLOKNYA harga minyak dunia berimbas pada negara penghasil minyak terbesar dunia yakni Arab Saudi. Turunnya harga minyak ini menyebabkan turunnya pendapatan Arab Saudi. Bahkan, negara tersebut harus meminjam uang akibat merosotnya harga minyak dunia.
Seperti dilansir CNN, Selasa (11/8/2015), merosotnya harga minyak dunia memaksa pemerintah Arab Saudi mencari pinjaman dari investor asing. Hal ini dikarenakan Arab Saudi telah menghabiskan hampir USD62 miliar dari cadangan mata uang asing tahun ini, dan meminjam USD4 miliar dari bank lokal pada Juli lalu dalam bentuk obligasi sejak 2007.

Sementara itu, defisit anggaran diperkirakan akan mencapai 20 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2015 ini. Capital Economics memperkirakan, pendapatan pemerintah akan turun USD82 miliar pada tahun ini, setara dengan 8 persen dari PDB.

Kemerosotan minyak dari USD107 per barel pada Juni lalu menjadi USD44 berhasil memeras setengah dari output ekonomi negara dan pendapatan pemerintah yang dihasilkan oleh industri minyak. Perjuangan agresif untuk mempertahankan pangsa OPEC dari pasar minyak global telah menyebabkan banjir pasokan besar.

Seperti diketahui, Riyadh menolak untuk memangkas produksi, berharap untuk mendorong produsen lain, seperti perusahaan-perusahaan AS untuk keluar dari bisnis. Tidak hanya itu, perang di negara tetangga Yaman, dan serangan udara terhadap ISIS di Suriah juga ikut mempengaruhi.

"Kami akan melihat peningkatan pinjaman dalam beberapa bulan mendatang," ungkap Gubernur Badan Moneter Arab Saudi, Fahad al-Mubarak‎.
http://pelitaonline.com/news/2015/08...-ajukan-utang/

Pelaku Ekonomi Syariah di Indonesia Pasti Kaget, Saudi Arabia Halalkan Bank Riba


Arab Saudi Halalkan Bank Gunakan Sistem Riba
AGU ´15, 14 1:26 PM

RIYADH, Salafynews.com – Perusahaan Listrik Saudi (SEC), sebuah perusahaan terbesar di Teluk, telah mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan pinjaman jangka panjang senilai 989,1 juta dolar dari bank internasional guna membiayai pembelian peralatan untuk perluasan proyek stasiun Syuaiba.

Perusahaan itu mengatakan dalam pernyataan yang dipublikasikan di situs bursa Saudi bahwa pada Rabu (29/6) telah ditandatangani pinjaman jangka panjang dan jangka waktu pengembalian hingga 12 tahun senilai 989,1 juta dolar AS, yang setara dengan 3,7 miliar riyal Saudi dengan group bank internasional, yaitu HSBC, Bank of Tokyo-Mitsubishi, City Bank, Deutsche Bank, dan Sumitomo Mitsui Financial Group.

Pernyataan itu menambahkan bahwa: “Pinjaman ini merupakan pembiayaan pertama yang diperoleh perusahaan guna membeli peralatan dari perusahaan Alstom Perancis untuk perluasan stasiun Syuaiba 3.”

Berita yang dipublikasikan oleh perusahaan Saudi pada situs resmi Saudi ini menimbulkan beberapa pertanyaan penting bagi kaum Muslim di negeri Najd dan Hijaz, khususnya para ulamanya, di mana mereka perlu menjawab segera atas hal ini.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah:
1. Mengapa Arab Saudi meminjam uang, padahal Arab Saudi negara minyak terkaya di dunia?

2. Bagaimana Arab Saudi membenarkan peminjaman uang dari bank-bank internasional yang jelas-jelas menggunakan sistem riba?

3. Apa pendapat para ulama dan mufti resmi Arab Saudi terkait meminjam uang yang berbasis riba ini. Jika mereka berpendapat bahwa itu halal, maka tunjukkan dalilnya kepada masyarakat. Dan jika mereka berpendapat haram, maka sampaikan kepada masyarakat, kenapa mereka melakukannya?

Mengingat para ulama Arab Saudi sering berbicara tentang sesutau yang tidak penting, bahkan sering mengalirkan fatwa-fatwa terhadap perkara yang sama sekali tidak ditanyakan oleh seorang pun, maka mereka sekarang diseru untuk berbicara tentang masalah penting ini, sebab masalah ini tidak boleh seenaknya terjadi di negeri tempat dua tanah suci.

Ya inilah Arab Saudi..negeri Wahabi yang suka menghalalkan segala cara demi mencapai tujuannya. Sebagaimana mereka membina dan mempersenjatai ISIS, al-Qaeda, dan ekstrimis lainnya untuk menghancurkan Suriah dan Irak. Bahkan tak segan-segan mereka menggunakan cara-cara eksekusi paling keji.
http://www.salafynews.com/2015/08/ar...n-sistem-riba/


Quote:



Berutang Lagi, Arab Saudi Tak Sekaya yang Dibayangkan
Negeri Petrodolar ini bahkan diperkirakan akan terus berutang sampai 2020.
Jumat, 7 Agustus 2015 15:50

Pelaku Ekonomi Syariah di Indonesia Pasti Kaget, Saudi Arabia Halalkan Bank Riba
Uang Riyal Baru Saudi Arabia

Dream - Arab Saudi ternyata tak sekaya yang dibandingkan. Dihadapkan pada jatuhnya harga minyak dan belanja militer yang membengkak, dompet negara petrodolar ini bobol.

Pemerintah Arab Saudi bahkan diperkirakan bakal mengajukan utang untuk menambah cadangan devisanya.

Sepanjang tahun ini, pemerintahan raja baru Saudi Salman bin Abdulaziz dilaporkan telah membakar hampir US$ 26 miliar cadangan devisanya. Bahkan pemerintahannya disebutkan telah meminjam dana US$ 4 miliar dari bank lokal pada Juli lalu.

Inilah penerbitan surat utang pertama yang dilakukan Saudi sejak 2007.

Anggaran Saudi diperkirakan bakal mengalami defisit 20 persen dari PDB tahun 2015. Nilai ini cukup besar untuk sebuah negara yang selalu mencetak surplus.

Capital Economics memperkirakan pendapatan Saudi bakal berkurang menjadi US$ 82 miliar pada 2015, atau setara 8 persen dari PDB.

Dana Moneter Internasional, IMF bahkan memperkirakan defisit anggaran akan terjadi sampai 2020.

Saudi selama ini bersikukuh mempertahankan produksi minyak mentah yang membuat pasokan dunia melimpah. Raja Salman juga mengeruk anggarannya untuk membiayai serbuan ke Yaman dan Suriah. Anggaran Yaman bahkan naik 17 persen tahun lalu.

Saat pertama kali naik tahta, Raja Salman juga membuat kebijakan mengejutkan. Pemerintah memberikan bonus kepada para pekerja sektor publiknya.

"Kita akan melihat Saudi yang terus berutang dalam beberapa bulan ke depan," kata Gubernur Saudi Arabian Monetary Agency, Fahad al-Mubarak.

Sayangnya, bank sentral Saudi ini tak mau berkomentra lebih jauh mengenai keputusannya berutang.

Pemerinth Saudi disebutkan bakal menerbitkan surat utang bernilai US$ 5 miliar pada akhir tahun ini. Sebagian surat utang akan dilego ke investor asing.
http://www.dream.co.id/dinar/berutan...n-150807w.html

-------------------------------------------------

Yang harus dipahami oleh ummat muslim di Indonesia, terutama yang awam yang berpandangan bahwa ARAB itu segalanya, bahwa tak semua Pemimpin dan orang ARAB itu akhlaknya sebaik Rasulullah Muhammad saw. Atau seperti akhlaknya sahabat-sahabat nabi seperti Abu Bakar ra, Umar ra, Usman ra, Ali ra, hingga para generasi Tabi'tabiin. Bukankah ada juga yang berakhlak bejad seperti figur Abu Jahal dan Abu Lahab? Sampai-sampai satu-satunya figur orang Arab yang akhlaknya buruk itu, oleh Allah sendiri diabadikan-Nya dalam nama sebuah surat di dalam Al-Qur'an ( surat Al Lahab). Padahal. manusia sekelas Fir'aun atau Namrud aja, tak sampai diabadikan namanya dalam sebuah surat tersendiri seperti halnya si Arab bernama Abu Lahab itu. Think's!


emoticon-Angkat Beer
Diubah oleh ts4l4sa 15-08-2015 23:24
mnoeradi
mastershood61
geezt
geezt dan 2 lainnya memberi reputasi
-3
56.5K
140
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan