Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

annisaputrieAvatar border
TS
annisaputrie
Warning, Mayoritas Rakyat Ingin Jokowi Diganti
Warning, Mayoritas Rakyat Ingin Jokowi Diganti

Selasa, 17/04/2018 09:10 WIB


Presiden Jokowi

Jakarta - Mayoritas masyarakat menginginkan agar Presiden Jokowi diganti pada Pilpres 2019 mendatang. Hal itu sebagai warning atau peringatan bagi Jokowi dalam menghadapi Pilpres nanti.

Hal itu berdasarkan hasil survei yang dirilis Media Survei Nasional (MEDIAN), dengan tema "Siapa Layak jadi Lawan atau Pasangan Jokowi?", di Kawasan Cikini, Jakarta, Senin (16/4).

Direktur Riset MEDIAN, Sudarto mengatakan, jumlah orang yang ingin Jokowi diganti lebih besar dibanding dipertahankan. Dimana, yang ingin Jokowi dilanjutkan memimpin sebesar 45,22 persen, yang ingin diganti tokoh lain 46,37 persen, dan tidak menjawab 8,41 persen.

"Lebih banyak yang ingin ganti Jokowi. Kalau skema head to head agak berat pak Jokowi. Menurut kami ini warning," kata Sudarto.

Kata Sudarto, alasan masyarakat menginginkan agar Jokowi diganti karena perekonomian yang semakin sulit. Meski pembangunan infrastruktur menjadi keunggulan, namun hal itu tidak dapat menutupi kekecewaan rakyat terhadap Jokowi.

"Sebagian besar kinerja ekonomi Jokowi belum naik April. Harga listrik, sembako mahal, kerja susah, ekonomi sulit. Infrastruktur menjadi keunggulan, tapi tidak mampu menutupi kesulitan rakyat terhadap Pak Jokowi," terangnya.

Diketahui, survei tersebut dilakukan pada 24 Maret-6 April 2018. Populasi survei seluruh warga yang memiliki hak pilih. Target sampel 1.200 responden, dengan margin of error sebesar +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sampel dipilih secara random dengan teknik Multistage Random Sampling dan proporsional atas populasi Provinsi dan gender. Hasil survei menunjukkan dinamika politik yang terjadi selama masa pengambilan data. Quality control dilakukan terhadap 20 persen sampel yang ada.

http://www.jurnas.com/artikel/32598/...okowi-Diganti/


Alasan Masyarakat Ingin Jokowi Diganti, Median: Faktor Ekonomi

Selasa, 17 April 2018 10:37 WIB


Presiden Jokowi meninjau pekerja padat karya pembangunan jalur ganda kereta api Bogor-Sukabumi di Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, 7 April 2018. Presiden Jokowi menumpang Kereta Api Luar Biasa RI-1 untuk menuju lokasi tersebut. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Riset Media Survei Nasional (Median) Sudarto mengatakan permasalahan ekonomi menjadi salah satu faktor yang membuat masyarakat ingin Joko Widodo selaku presiden diganti pada pilpres 2019.
"Mulai sembako mahal, pekerjaan susah, ekonomi sulit, hingga tarif listrik menjadi faktor utama masyarakat ingin ganti Jokowi dengan pemimpin lain," ucap Sudarto selepas merilis hasil survei elektabilitas kandidat di Cikini, Jakarta Pusat pada Senin, 16 April 2018.


Menurut Sudarto, orang-orang memang sudah cukup puas dengan kinerja Jokowi membangun infrastruktur. Namun, menurut dia, hal tersebut belum bisa menutupi penderitaan yang dirasakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Sudarto pun menyebutkan elektabilitas Jokowi dalam pilpres mendatang akan membaik, bergantung pada kebijakan calon presiden inkumben itu. "Jika menjelang 2019 bisa mengeluarkan kebijakan ekonomi prorakyat dan meringankan penderitaan rakyat, kemungkinan besar akan naik," ujarnya.


Survei Median menunjukkan masyarakat menginginkan Jokowi diganti oleh tokoh lain pada pilpres 2019. Dari survei itu, sebanyak 46,4 persen responden ingin Jokowi diganti tokoh lain.


Baca: Survei: Tren Elektabilitas Jokowi dan Gatot Naik, Prabowo Turun


Jumlah tersebut sedikit lebih banyak ketimbang responden yang memilih Jokowi memimpin kembali, yakni sebesar 45,22 persen. Ada 8,41 persen responden yang memilih untuk tidak menjawab pertanyaan itu.


Sudarto menuturkan hasil survei ini menjadi peringatan bagi Jokowi. "Warning kuning kemerahan untuk Jokowi, karena ada sedikit lebih banyak orang yang ingin Jokowi diganti," ucapnya.


Median melakukan survei dengan sampel 1.200 responden warga yang memiliki hak pilih. Survei tersebut memiliki margin of error sebesar lebih-kurang 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel dipilih secara acak dengan teknik multistage random sampling serta proporsional atas populasi di provinsi dan gender. Adapun kontrol kualitas dilakukan terhadap 20 persen sampel yang ada.

https://nasional.tempo.co/read/1080288/alasan-masyarakat-ingin-jokowi-diganti-median-faktor-ekonomi


Jokowi Masih Harus Naikkan Elektabilitas
Selasa 17 April 2018 14:38 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi Hendri Satrio menjelaskan, Jokowi harus bekerja keras untuk menang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Meski maju sebagai calon pejawat, Jokowi masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, termasuk melunasi hutangnya saat kampanye pada Pilpres 2014.

Dari hasil survei KedaiKOPI yang dirilis pada Oktober 2017, rakyat masih mengeluhkan masalah ekonomi (kebutuhan pokok, BBM dan listrik mahal) serta masalah kebutuhan lapangan kerja. "Ini yang menghambat Jokowi untuk meraih elektabilitas tinggi menjelang Pilpres 2019," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (17/4).

Sejauh ini, elektabilitas Jokowi sebagai calon presiden (Capres) masih berkutat di angka 35,1 persen. Jumlah ini didapatkan Hendri saat mengajukan pertanyaan terbuka kepada responden 1135 responden di 34 propinsi. Meski membuat Jokowi berada di posisi teratas, persentase tersebut masih terbilang rendah sebagai seorang petahana.

Untuk bisa meningkatkan elektabilitas, Jokowi harus segera menyelesaikan pekerjaan rumah dan menunaikan janjinya ketika kampanye termasuk terkait utang Indonesia. Jokowi juga harus fokus ke ekonomi dan penegakan hukum yang saat ini masih kerap dipertanyakan masyarakat terkait konsistensinya.

"Terakhir, bagaimana menyelesaiakn isu keberagaman yang saat ini terus panas di masyarakat," kata Hendri.

Tapi, elektabilitas rendah tak berarti membuat Jokowi kalah. Hendri menuturkan, potensi Jokowi terbilang besar apabila kelak hanya berhadapan dengan Prabowo. Dalam pertanyaan terbuka juga, Prabowo berada dalam posisi kedua yang diandalkan sebagai capres dengan 12,0 persen. Diikuti sejumlah nama lainnya, Gatot Nurmantyo (1,1 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (0,7 persen) dan TGB zainul Majdi (0,5 persen).

http://www.republika.co.id/berita/na...us-kerja-keras

-------------------------------------



KERIKA PERJALANANKU INI TINGGAL SATU PUTARAN LAGI, KAWAN ... TOLONG IKHLASKANLAH!


  • Jangan menyerah atas impianmu. Impian memberimu tujuan hidup. Ingatlah, sukses bukan kunci kebahagiaan. Semangat!
  • Kesalahan hanya membuatmu dewasa. Senyuman mampu meringankan luka. Sahabat akan selalu ada di saat kamu membutuhkannya.
  • Ketika hidup memberi kata TIDAK atas apa yg kamu inginkan, percayalah, Tuhan selalu memberi kata YA atas apa yg kamu butuhkan.
  • Tdk ada org yg dpt menyakitimu, kecuali mereka yg benar2 kau peduli, atau mereka yg tdk benar2 peduli padamu.
  • Setiap masalah pasti bisa dibicarakan. Beda itu wajar asal jgn saling menyakiti. Mari bersama rasakan DAMAI.
  • Hal mudah akan terasa sulit jika yg pertama diipikirkan adalah kata SULIT. Yakinlah bahwa kita memiliki kemampuan dan kekuatan.
  • Sukses tak akan datang bagi mereka yg hanya menunggu tak berbuat apa-apa, tapi bagi mereka yg selalu berusaha wujudkan mimpinya
  • Jangan awali hari dengan penyesalan hari kemarin, karena akan menggangu hebatnya hari ini, dan akan merusak indahnya hari esok.
  • Percayalah, hari ini akan lebih indah daripada kemarin jika kita mengawalinya dengan doa dan senyuman.
  • Doaku hari ini: Tuhan, tetapkan aku dalam keimanan yang kokoh, datangkanlah kebaikan dan jauhkanlah segala keburukan.


emoticon-Ultahemoticon-Sundulemoticon-Ultah




tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
2.3K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan