Nama orang tua ini adalah Kakek Zubair, menurut info usia kakek Zubair sudah 95 tahun

Kake Zubair adalah seorang pedagang tahu dan tempe keliling, walau sudah 95 tahun tapi beliau masih kuat memikul dagangannya keliling-keliling di kecamatan Ajung, Kab. Jember.

kake Zubair biasa berjualan dari pukul 3 sore sampai jam 1 Pagi! Luar biasa memang Kakek Zubair ini.

Jika dagangan kakek habis beliau mendapat untung Rp. 16.000 - Rp. 25.000.Maklum kakek hanya mengambil untung Rp. 200,- untuk setiap tusuk tahu yang beliau jual.

Ane pernah baca Trit yang khusus membahas Mbah Atmo ini di Kaskus tapi pas ane search di pencarian gak ketemu, Mbah Atmo adalah seorang penjual sapu ijuk, beliau menjual sapunya berkeliling menggunakan Becak.

Mbah Atmo menjajakan daganganya di daerah Bantul, Yogyakarta. Harga sapunya cuma Rp. 6000,- tapi masih ada aja lo yang tega nawar harga, padahal untung yang didapat Mbah Atmo cuma 1000 perak.

Kalau dagannya laku terjuals emua paling Mbah Atmo hany amengantongi keuntungan Rp. 15.000,- aja! Tak jarang Mbah Atmo harus pulang dengan tangan kosong karena sapunya tidak ada yang laku satupun.

MBAH GINEM

Nama aslinya Tuginem, usianya sudah 90 tahun. Beliau berjualan tempe di Pasar Watuombo Yogyakarta

Walau sudah berumur tapi Mbah Ginem bilang dia masih kuat bekerja, dan kalau tidak kerja badannya malah sakit-sakit, setiap hari pasar Mabh Ginem menggelar dagangannya jam 6 pagi dan biasanya jam setengah 8 daganannya sudah habis, alhamdulillah.

Yang tinggal di Bandung dan sering lewat Pasteur pasti tidak asing lagi dengan Pak Abdul, umurnya 77 tahun. beliau adalah penarik becak dengan gaya nyentrik memakai baju ala terntara, becaknya juga dihias seperti kendaraan perang.

Hal ini dilakukan karena kecintaanya pada TNI, Pak Abdul sudah menarik becak dari zaman Pak Soekarno

Kadang Pak Abdul menerima seragam baru dari tentara yang kebetulan lewat atau sudah mengenal Pak Abdul

Cuma karena mata Pak Abdul sudah kurang awas sekarang beliau haya menggerek saja becakny, tidak dikayuh.

BAPAK SAINUDDIN

Bapak Sainuddin ini berasal dari Palembang, Sumatera Selatan. Beliau adalah penjual mainan anak-anak. Hari tuanya dia habiskan dengan menjajakan mainan di depan TK Merpati Pos jalan Anwar Arsyad Way Hitam, Palembang.

Untung yang didapat Pak Sainuddin setiap hari hanya Rp. 2500,-/ mainan. Dari untung segitu Pak Sainuddin masih bisa menyisihkan uang untuk menabung lo gans!

DATA PENULIS
EMAIL : acesudrajat1@gmail.com ll INSTAGRAM : @acedesignbdg