Menilik Film RI 1, Sukseskah Di Perfilm-an Indonesia?
TS
uliinice
Menilik Film RI 1, Sukseskah Di Perfilm-an Indonesia?
Haloo kaskuser,
Sering baca buku sejarah?
Pastinya sejarah adalah pelajaran yang cukup membosankan dilihat dari buku saja.
Bahkan bicara tentang sejarah saja akan sangat membosankan.
Bagaimana cara membuat sejarah itu menjadi menarik?
Bagaimana cara membuat kita tertarik pada biografi seseorang?
Yap.. Salah satunya adalah dengan FILM
Sama seperti judulnya, yuk kita lihat apa saja sih film-film yang melibatkan tokoh nomor satu di tanah air kita alias RI 1.
Apa saja yang melatarbelakangi dibuatnya film itu dan mampukah film itu membuat tertarik masyarakat Indonesia?
Spoiler for 1:
1. SOEKARNO
Soekarno adalah film drama Indonesia yang dirilis pada 11 Desember 2013.
Film ini dibintangi oleh Ario Bayu dan Maudy Koesnaedi.
Film ini bercerita tentang seorang pemuda yang lahir dengan nama Kusno, dan karena sering sakit diganti oleh ayahnya dengan nama Soekarno.
Besar harapan anak kurus itu menjelma menjadi kesatria dalam pewayangan layaknya tokoh Adipati Karno.
Harapan bapaknya terpenuhi,
umur 24 tahun Sukarno berhasil mengguncang podium,
berteriak:
Kita Harus Merdeka Sekarang!!!
Akibatnya, dia harus dipenjara. Dituduh menghasut dan memberontak.
Tapi keberanian Sukarno tidak pernah padam.
Pledoinya yang sangat terkenal, Indonesia Menggugat, mengantarkannya ke pembuangan di Ende, lalu ke Bengkulu.
Film Soekarno ini juga sarat dengan kisah percintaannya.
Bercerita tentang kisahnya dengan seorang gadis muda bernama Fatmawati, padahal Sukarno masih menjadi suami Inggit Garnasih, perempuan yang lebih tua 12 tahun dan selalu menjadi perisai baginya ketika di penjara maupun dalam pengasingan.
Kini, Inggit harus rela melihat sang suami jatuh cinta.
Di tengah kemelut rumah tangganya, Jepang datang mengobarkan perang Asia Timur Raya. Berahi politik Soekarno kembali bergelora.
Hatta dan Sjahrir, rival politik Sukarno, mengingatkan bahwa Jepang tidak kalah bengisnya dibanding Belanda.
Tapi Sukarno punya keyakinan, Jika kita cerdik, kita bisa memanfaatkan Jepang untuk meraih kemerdekaan.
Hatta terpengaruh, tetapi Sjahrir tidak.
Kelompok pemuda progresif pengikut Sjahrir bahkan mencemooh Sukarno-Hatta sebagai kolaborator.
Keyakinan Sukarno tak goyah.
Sekarang, kemerdekaan Indonesia terwujud pada tanggal 17 Agustus 1945. Di atas kereta kuda, Haji Oemar Said (HOS) Cokroaminoto berwejang kepada Sukarno muda:
Manusia itu sama misteriusnya dengan alam, tetapi jika kau bisa menggenggam hatinya, mereka akan mengikutimu.
Kalimat ini selalu dipegang Sukarno sampai dia mewujudkan mimpinya:
Indonesia Merdeka!
Film berdurasi 2jam 17menit ini hanya mampu menyedot penonton kurang dari 1juta penonton, merosot dari target 4juta penonton.
Menurut sang sutradara, merosotnya jumlah penonton ini bisa jadi disebabkan adanya kasus hukum yang membelit salah satu anak dari Soekarno, Rachmawati.
Spoiler for 2:
2. SOEHARTO
Dilansir dari berbagai berita, banyak sejarahwan yang mengungkap
Orde Baru banyak memproduksi film propaganda antara lain 'Janur Kuning', 'Serangan Fajar', dan 'Pengkhianatan G30 S/PKI'.
Di dua film pertama mengambil latar belakang masa revolusi bersenjata 1945-1949 itu menempatkan Soeharto sebagai satu-satunya hero.
Film Janur Kuning menggambarkan Soeharto sebagai inisiator Serangan Umum 1 Maret 1949.
Jenderal Soedirman digambarkan sebagai pemimpin besar yang selalu meminta pendapat Soeharto.
Sedangkan peran politik Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai penguasa Jogjakarta, dikesampingkan begitu saja.
Khusus film Pengkhianatan G 30 S/PKI merupakan bagian propaganda Orde Baru untuk melanggengkan pemahaman mengenai peristiwa 1965 dari sudut pandang versi militer. Kekejaman dalam pembunuhan penculikan jenderal di Lubang Buaya didramatisasi untuk membenarkan operasi terhadap simpatisan PKI. Padahal hasil autopsi mayat jenderal korban penculikan tidak menemukan siksaan seperti yang digambarkan dalam film itu.
Di masa orde baru akses referensi masyarakat mengenai kejadian 1965 masih terbatas. Kini ketika informasi kian terbuka, film, buku, ataupun dokumentasi lain harusnya bisa dikonsumsi tanpa tekanan.
Namun apa daya pada saat era itu, film-film propaganda ini bak pencuci otak di era orde baru.
Spoiler for 3:
3. HABIBIE
Habibie & Ainun adalah film drama Indonesia yang dirilis pada tanggal 20 Desember 2012.
Film ini dibintangi oleh Reza Rahardian, Bunga Citra Lestari dan Tio Pakusadewo.
Film ini diangkat dari memoir yang ditulis Habibie mengenai mendiang istrinya, Hasri Ainun Habibie, dalam buku Habibie dan Ainun.
Bercerita tentang Rudy Habibie seorang genius ahli pesawat terbang yang punya mimpi besar:
berbakti kepada bangsa Indonesia dengan membuat becak terbang untuk menyatukan Indonesia.
Sedangkan Ainun adalah seorang dokter muda cerdas yang dengan jalur karier terbuka lebar untuknya.
Pada tahun 1962, dua kawan SMP ini bertemu lagi di Bandung. Habibie jatuh cinta seketika pada Ainun yang baginya semanis gula. Tapi Ainun, dia tak hanya jatuh cinta, dia iman pada visi dan mimpi Habibie. Mereka menikah dan terbang ke Jerman.
Punya mimpi tak akan pernah mudah. Habibie dan Ainun tahu itu. Cinta mereka terbangun dalam perjalanan mewujudkan mimpi. Dinginnya salju Jerman, pengorbanan, rasa sakit, kesendirian serta godaan harta dan kuasa saat mereka kembali ke Indonesia mengiringi perjalanan dua hidup menjadi satu.
Bagi Habibie, Ainun adalah segalanya. Ainun adalah mata untuk melihat hidupnya. Bagi Ainun, Habibie adalah segalanya, pengisi kasih dalam hidupnya. Namun setiap kisah mempunyai akhir, setiap mimpi mempunyai batas.
Film berdurasi 1jam 58menit ini rupanya mampu menyedot 4.5juta penonton. Termasuk film yang sangat sukses untuk sebuah film biografi yang sarat dengan kisah percintaannya.
Rudy Habibie merupakan sebuah film drama Indonesia 2016 yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo.
Film ini merupakan prekuel dari Habibie & Ainun.
Film yang masih dibintangi oleh Reza Rahadian, Chelsea Islan.
Di film prekuelnya ini lebih menceritakan sosok Rudy B.J. Habibie semasa kuliah di Jerman, yang kemudian ia bertemu dengan Ilona Ianovska, gadis asal Polandia yang sempat ia cintai semasa kuliahnya, jauh sebelum akhirnya menikah dengan Ainun pada saat Habibie sudah menyelesaikan kuliahnya dan kembali ke Indonesia.
Tak sesukses film pertama nya, film rudy habibie ini hanya mampu meraup separuh dari penonton film pertama nya atau berkisar 2 juta penonton.
Meski begitu, untuk para pemain nya merupakan suatu kebanggaan berperan dan turut serta andil dalam film biografi ini.
Spoiler for 4:
4. JOKOWI
Jokowi adalah film drama Indonesia tahun 2013.
Film ini dibintangi oleh Teuku Rifnu Wikana dan Prisia Nasution.
Film yang dirilis Juni 2013 bersamaan dengan hari ulang Tahun jokowi bercerita tentang seorang anak tukang kayu bernama Joko Widodo,
yang tinggal dan hidup di rumah kecil pinggiran sungai.
Masa kanak-kanak yang jauh dari istilah berkecukupan telah dilaluinya.
Namun hal itu tidak menyurutkan semangat anak kampung pemburu telor bebek ini untuk meneruskan sekolahnya ke pendidikan yang lebih tinggi.
Kecintaannya pada Musik Rock yang tetap bertahan hingga saat ia menjadi pemimpin besar nantinya itu,
seolah mampu memotivasi semangat hidupnya.
Masih sama dengan kisah presiden lain nya, tema percintaan juga diangkat.
Kisah cintanya dengan Iriana, seorang gadis sederhana, teman sekolah adiknya
menjadi pendorong semangat sang pemimpin masa depan ini untuk menghadapi berbagai tantangan. Sepeninggal Pak Notomiharjo, orang tua,
guru sekaligus sahabatnya,
Joko seperti tak mau tenggelam dalam kedukaan.
Usahanya untuk membuktikan semua pelajaran dari sang ayah, makin keras ia lakukan.
Dan waktu mengantarkan anak bantaran kali ini,
menjadi sosok yang bukan hanya besar dimata orang-orang disekitarnya namun juga rendah hati
dan selalu memanusiakan sesamanya.
Dari pinggiran sungai di desa kecil bernama Srambatan,
Joko telah mampu tampil menjadi
pemimpin kota yang menulis lembar sejarah baru
Joko Widodo yang kemudian lebih dikenal sebagai Joko Wi – nama yang diberikan seorang pengusaha Prancis yang mengaguminya -
telah menjadi tokoh berpengaruh bagi masyarakat.
Kemiskinan yang dulu melekat padanya justru mengajarkan pada JokoWi,
bahwa pilihan yang terbaik
selalu ada bagi mereka yang berani berjuang!
Sayangnya film Jokowi ini pun tergolong tidak cukup mumpuni di industri perfilman indonesia, jumlah penonton yang bahkan tidak mencapai 100ribu orang turun serta membuat tenggelam nya film ini.
Itulah film-film presiden yang pernah hadir di negara kita
Apakah kaskuser sekalian sudah nonton film nya? puaskah dengan film-film itu?