Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

the.commandosAvatar border
TS
the.commandos
Keluguan ketua umum PSI atau siasat kerek popularitas?
Merdeka.com - Pertemuan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, menuai kritik. Ketua Umum PSI Grace Natalie dianggap blunder karena mengaku mendapat tips dari Jokowi untuk mencapai target di Pemilu 2019.

Jokowi mengatakan hanya berbicara santai menawarkan hal-hal baru kepada PSI, seperti platform politik dan cara berkampanye ala generasi milenial. Dia merasa tak menyinggung strategi mendulang suara.

Pengamat politik dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai tidak ada yang spesial karena partai politik lain pun melakukan hal serupa. Setelah PSI, Jokowi diketahui menerima kedatangan petinggi Perindo.

Seharusnya, kata Arya, sesuatu sifatnya privat tidak perlu diumbar ke publik. Terlebih sekelas presiden yang berbicara. Dampaknya, lanjut Arya, bisa menggerus kewibawaan kepala negara karena seolah-olah menjadi konsultan politik.

"Harusnya (Grace) bisa memahami etika komunikasi level tinggi. Ini terlalu lugu," kata Arya kepada merdeka.com, Rabu (7/3).

Dia lalu mencontohkan anjangsana para ketua umum yang lebih senior dengan Jokowi. Menurutnya, sekalipun ada hal sangat penting dibahas tidak akan muncul ke publik.

"Hanya yang normatif-normatif saja yang disampaikan," tuturnya.

Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti justru melihat ada efek dari derasnya badai kritik ke PSI. Sebagai peserta baru di Pemilu 2019, nama PSI lebih sering muncul di media ketimbang partai lain.

"PSI sebut dapat tips, itu desain atau tidak? Tapi secara popularitas cukup bagus sebagai partai baru," katanya kepada merdeka.com.

Ray pun tidak melihat adanya pelanggaran etika yang dilakukan. "Perkara isinya pertemuan diungkap memang tidak boleh? Enggak ada rahasia negara, enggak ada sesuatu yang ditutup-tutupi," ujarnya.

Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto meyakini Jokowi tak senang dengan pengakuan Grace. PAN menyarankan agar Jokowi tidak lagi membahas soal pemenangan Pemilu 2019 di Istana Negara.

"Saya yakin Jokowi enggak enjoy dan enggak senang. Oleh karena itu, karena sudah terjadi Jokowi berhati-hati termasuk partai-partai kalau mau membahas pemenangan sebaiknya tidak di Istana," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/3).

Soal polemik tersebut, Grace mengatakan selama ini banyak juga pengurus partai yang datang bertemu Presiden di Istana. "Istana adalah rumah rakyat dan Presiden harus inklusif menerima semua orang dan PSI juga telah resmi sebagai peserta Pemilu 2019," katanya saat jumpa pers di Kantor DPP PSI, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (3/3).

Buntut dari pertemuan itu Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) melaporkan PSI ke Ombudsman RI. Juru Bicara Bidang Hukum PSI Rian Ernest menilai laporan itu keliru karena ACTA dinilai tidak mencerminkan kepentingan publik.

https://m.merdeka.com/politik/keluguan-ketua-umum-psi-atau-siasat-kerek-popularitas.html

Masih lugu
0
2.9K
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan