Pembuat Berita "Hoax" yang Catut Nama Sri Sultan Ditangkap

Beranda
Komunitas
News
Berita dan Politik
Pembuat Berita "Hoax" yang Catut Nama Sri Sultan Ditangkap

micin.batangan

28-04-2017 13:20

Pembuat Berita "Hoax" yang Catut Nama Sri Sultan Ditangkap

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Polda DIY menangkap seorang pria yang merupakan penulis dan pengunggah berita hoax dengan mencatut nama Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Pelaku berinisial RNM (25) ditangkap di daerah Sumatera Selatan. "Dua hari lalu sudah berhasil ditangkap , berinisial RNM," ujar Kapolda DIY, Brigjen Pol Ahmad Dofiri di DPRD DIY, Jumat (28/4/2017).

Dofiri menuturkan, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda DIY awalnya melacak dan menyelidiki situs yang menampilkan tulisan dengan mencatut nama Sri Sultan tersebut.

Dari penelusuran, yang bersangkutan berada di Sumatera Selatan. Anggota lalu menangkapnya. "Kemarin tiba di Mapolda DIY dan dilakukan pemeriksaan," tegasnya.

Hasil penyelidikan sementara, RNM yang menulis dan mengunggah tulisan tersebut. Namun, untuk situs metronews.tk, RNM meminta dibuatkan orang lain.

Selain itu, dari pemeriksaan diketahui pula cara kerja RNM. Dalam menyusun artikel, ia seakan-akan mewawancarai narasumber. Lalu, pelaku membuka berbagai berita online, memotong, dan menggabungkannya menjadi satu artikel dan mengunggahnya.

Dofiri menyampaikan, saat ini pihaknya masih mendalami motifnya. Namun dugaan sementara karena faktor ekonomi. Pelaku ingin meningkatkan jumlah pembaca sehingga mendapat keuntungan fee iklan.

"Agar orang tertarik dan membuka situs itu, sehingga semakin banyak yang membuka untuk mendapat fee iklan. Tetapi masih kita dalami lagi," tandasnya.

Dari tangan pelaku, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa kartu telepon seluler, laptop dan telepon genggam. Laptop yang diamankan sebagai barang bukti, selama ini digunakan pelaku untuk mengunggah tulisan hoax di situs metronews.tk.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur DIY Hadiningrat, Sri Sultan HB X, Rabu (19/04/2017) datang ke Mapolda DIY untuk melaporkan salah satu tulisan hoax yang mencatut namanya. Tulisan hoax tersebut diunggah di www.metronews.tk.

Inilah Isi Tulisan Hoax yang Dilaporkan Sri Sultan Hamengku Buwono X

Quote:

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X resmi melaporkan portal berita berbasis blog metronews.tk ke Kepolisan Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (19/4/2017).
Sri Sultan mengatakan dirinya tak pernah mengatakan seperti yang disebutkan di website metronews.tk.
Bagaimana tulisan yang disebutkan Sultan bohong itu?
Berikut kutipan penuh dari berita yang diluncurkan pada (17/4/2017).
Pemilik website menuliskan judul "Sri Sultan Hamengkubuwono : Maaf Bukan SARA, Tapi Cina Dan Keturunannya Tidak Pantas Jadi Pemimpin Di Bumi Nusantara. Fakta Sejarah, Tionghoa Adalah Satu-Satunya Penghianat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Jakarta - Raja Keraton Ngayogyakarta yang juga Gubernur D.I. Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono mengingatkan kepada seluruh umat islam terutamanya yang ada di Jakarta tentang fakta sejarah yang tidak bisa diabaikan begitu saja.
Sesungguhnya, Umat Islam adalah umat paling penuh cinta kepada alam semesta ini sebab mereka mencita-citakan seluruh bumi tunduk dan patuh hanya kepada Allah SWT. Mereka rela berdampingan dengan siapapun, bertetangga dengan menunjukkan akhlak mulianya.
Dan sejarah di Yokjakarta ini, mohon maaf, bukan SARA tapi kita ingin satu fakta sejarah. Tahu kenapa saudara-saudara Tionghoa tak punya hak girik di wilayah Yokjakarta? Mereka hanya punya hak milik bangunan semata-mata.
Mohon maaf, ini soal sejarah dilihat dan diakui. Pada agresi militer kedua Belanda, Desember 1948. Komunitas Tionghoa di Yagjakarta member sokongan kepada agresor Belanda itu.
Maka pada tahun 1950, ketika tegak kembali NKRI kita dari Jogjakarta ini, mereka sudah bersiap-siap eksodus. Tapi oleh Sultan Hamengkubuwono IX, mereka ditenangkan dan Sultan mengatakan, ‘anda meskipun berkhianat kesekian kalinya terhadap negeri ini, tetap kami akui sebagai tetangga dan tidak perlu pergi dan tinggalah disini. Tapi mohon maaf, saya cabut satu hak anda untuk memiliki tanah. Karena keserakahan sepanjang sejarah’. (icl)

Sultan menegaskan bahwa pemberitaan yang beredar viral tersebut adalah berita bohong atau hoax.
"Itu tidak betul, wong saya tidak pernah bicara itu," ungkapnya ketika ditemui di Kompleks Kepatihan, Rabu (19/4/2017).

Kapolda DIY Brigjen Polisi Ahmad Dofiri mengatakan, melihat apa yang tertulis dalam portal itu dan dikonstruksikan dengan pasal di Undang-undang ITE, maka sebenarnya kepolisian dapat mengambil langkah atau tindakan tanpa adanya pelaporan. (Santo Ari | Kurniatul | tribunjogja.com)

ember
gayung

Diubah oleh micin.batangan 28-04-2017 13:21

3.4K

Kutip

Balasan

Guest

Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru

Urutan

Terbaru

Terlama

Guest

Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru

Komunitas Pilihan