1. Ide pokok

Novel memiliki banyak genre. Ada romance, horor, fantasi, based story, sejarah dan lain –lain. Sebagai contoh, jika akan menulis novel based true story dengan latar belakang suatu tempat kita harus setidaknya tahu mengenai tempat tersebut, data –data nama desa dan tempat –tempat penting di seputaran tempat itu. Pembaca tentu lebih akan merasa lebih antusias untuk membaca dan bangga jika nama kota atau desanya yang disebut.

" Oh...itu nama desa yang masih berada di kecamatan ku ".
" Oh....ternyata ada cerita seperti itu toh di desa ku ".

Tapi ingat jika itu cerita yang menjurus ke suatu hal yang buruk atau aib sebaiknya di sensor saja atau di samarkan untuk nama -nama nya.Sebagai contoh tulisan saya yang berjudul URBAN LEGEND PANTAI TRISIK kisah yang saya tulis based true story. Saat menulis itu saya benar- benar mengenal tempatnya dan kenal dengan beberapa orang yang ada di dalam penokohan itu.

2. Tulis yang ada di kepala
Tatkala ide pokok sudah ada di kepala dan tinggal merangkai jadi satu kalimat, kemudian paragraf dan menjadi sebuah cerita. Tidak sedikit penulis pemula ( termasuk saya) untuk mengawali sebuah tulisan sangat sulit. Terlalu banyak yang dipikir, terlalu banyak ide cerita sehingga kebanyakan mikir dan sehingga tidak satu kalimatpun yang bisa ditulis. Agar hal tersebut dapat diminimalisir. Tulislah apa yang ada di kepala saat itu juga. Apapun itu tulislah. Entah nanti hasilnya jelek, tata bahasa acak –acakan atau mungkin dibaca tidak enak. Keep writing guys

3. Tulis per chapter tidak terpaku musti urut

Penulis pemula seperti saya memiliki daya imajinasi yang mungkin di bawah rata –rata penulis profesional yang sudah malang melintang di dunia pertulisan. Seorang profesional mungkin dalam draft tulisannya sudah runtut dan enak dibaca. Pengalaman pribadi dari saya, tulisan novel yang saya buat dan di upload di forum SFTH itu sebenarnya tidak runtut.Apa yang ada di kepala langsung ditulis ( lihat point 2)Sebagai contoh tulisan saya URBAN LEGEND PANTAI TRISIKdan NYI BLORONG yang ada di forum Kaskus SFTH (silahkan boleh dibaca )Cerita itu di draft di awali dengan kisah Djarot ( tokoh utama) yang tengah terjebak di dimensi alam gaib. Pada kenyataannya chapter itu ada di chapter 3 dari cerita yang sebenarnya.Contoh lain di cerita Nyi Blorong, saya mengawali menulis dari twist story yang notabene itu merupakan ending dari cerita tersebut. Kemudian di kembangkan menjadi cerita utuh yang runtut.Patut dicoba guys tips ini .

4. Diskripsi

Diskripsi secara detil sangat membantu pembaca untuk ikut larut dalam tulisan yang kita tulis.
Imajinasi penulis musti sampai di delivery kepada pembaca

Contoh diskripsi yang kurang detil.....

Aku menunggu Mas Ari di peron stasiun Gambir. Duduk di sebuah kursi yang berderet- deret sangat rapi.  Sesekali  aku menengok arloji di pergelangan tangan kanan ku....

Contoh diskripsi detil....

Aku menunggu Mas Ari di peron stasiun Gambir. Duduk gelisah di atas kursi yang berderet –deret. Cardigan hijau ku tampak lembab basah oleh peluh. Beberapa orang nampak berlalu – lalang. Entah akan berangkat atau pulang bepergian. Terlihat bocah berlari –larian menyambut seorang lelaki yang baru saja keluar dari ujung pemberhentian. Mungkin itu bapaknya.....

Tips dari saya ceritakan diri sendiri, keadaan sekitar ( bisa suasana atau sesuatu yang menarik untuk di ceritakan )Deskripsi detil sebagai contoh lengkapnya bisa dibaca di tulisan saya URBAN LEGEND PANTAI TRISIK dan NYI BLORONGyang ada di forum Kaskus SFTH

5. Baca ulang per chapter tulisan yang telah selesai

Maksud di baca untuk mengoreksi. Jika ada tulisan atau bahasa yang kurang sedap untuk dibaca bisa diperbaiki. Tidak jarang membaca tulisan lagi akan menimbulkan ide baru. Contoh dari tulisan saya yang berjudul NYI BLORONGtiba –tiba saya punya ide untuk mebuat cerita spin off nya.